Tuesday, January 9, 2024

Ada Museum di Makkah - Madinah


1. The Holy Quran Exhibition Madinah

Selain untuk tujuan ibadah dan berkunjung ke makam Nabi Muhammad, ada satu tempat yang tidak boleh lewatkan, yaitu The Holy Quran Exhibition Madinah. Harus reservasi dan hanya pada waktu-waktu tertentu saja museum ini dibuka.

Museum ini memuat sejarah Al Quran dan proses penulisannya. Al Quran yang asli itu nggak pakai tanda baca sama sekali alias arab gundul. Nah, kita juga bisa melihat sejak kapan Al Quran itu mulai diberikan tanda baca untuk mempermudah umat muslim membaca dan memaknainya.

Selain itu koleksi museum ini juga beragam. Ada berbagai kitab Al Quran yang langka, ada koleksi kaligrafi yang telah menjadi karya seni Islam yang terkenal. Ukuran Al Quran juga beragam. Ada Al Quran raksasa berukuran 143 x 80 cm dengan berat 154 kg. Ada juga kaligrafi bertinta emas yang ditulis tangan oleh Sultan Mahmud II, Kesultanan Usmaniyah. Setelah selesai tour museum Al Quran, kita bisa beli Al Quran di sini untuk dihibahkan menjadi koleksi Masjidil Haram. Kalau ada yang ingin punya amal jariyah beribu-ribu kali lipat, memang banyak jamaah dari Indonesia yang beli Al Quran di sini.

2. Exhibition of Two Holy Mosque Architecture

Museum ini berisi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Exhibition of Two Holy Mosque Architecture memiliki 7 ruangan. Dimulai dari reception hall, Masjid Al Ahram hall, Ka'bah hall, The Photographic hall, Inscription and Manuscript hall, The Prophet's mosque hall, dan Zam Zam Well hall. Secara keseluruhan, museum ini merupakan perwujudan miniatur 2 masjid yang menjadi pusat ibadah yang melengkapi Rukun Islam semua umat Muslim.

Museum eksibisi ini juga memajang koleksi manuskrip dan ukiran dari perpustakaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, beberapa foto tua, dan barang-barang antik. Di antara koleksi-koleksi itu, yang menjadi pusat perhatian adalah salah satu pilah kayu Ka'bah, tangga kayu, pintu Ka'bah yang usianya bahkan ada yang lebih tua dari tahun hijrah. Berarti masih sangat orisinal dan dijaga sekali. Di sini pula kita dapat melihat perkembangan pembangunan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. 

3. Alamoudi Museum Makkah

Lokasi museum ini di pinggiran Kota Mekah, katanya sekitar 15 menit naik bus dari Masjidil Haram. Bangunan museumnya ini terbilang unik karena temboknya menyerupai tembok bangunan arsitektur Arab zaman dulu. Kita juga bisa melihat wujud 3 dimensi Hajar Aswad.

Ada beberapa properti peradaban budaya Arab masa dulu yang terlihat dari perlengkapan sehari-hari, bentuk rumah, arsitekturnya, bentuk sumur, hingga pernak-pernik rumah lainnya. Model dapur orang Arab zaman dulu beda sekali. Bangunannya rata-rata berasal dari bahan pelepah kurma dan tanah. Pakaian tradisional Arab dan peralatan perangnya juga di-display sehingga kita serasa kembali ke suasana Mekah tempo dulu. 

Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah yang harus dikunjungi

1. Multazam

Lokasi pertama yang menjadi tempat mustajab untuk berdoa adalah Multazam. Multazam adalah tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Multazam merupakan tempat paling utama di Tanah Suci, maka cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah Swt. Apabila memungkinkan, pegang pula pintu Ka’bah. Mintalah kebaikan dan kebahagiaan untuk dunia dan akhiratmu.

2. Hijir Ismail

Di bawah Mizab atau pancuran Ka’bah. Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pada zaman Nabi Ibrahim As, Mizab belum ada. Talang ini dibuat oleh suku Quraisy. bersamaan dengan dibuatnya atap Ka’bah. Di bagian depannya tertulis lafal bismillahi ar-rahman ar-rahim. Sedangkan, di sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, “talang ini diperbaharui pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi.” Usai bertawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.

3. Rukun Yamani

Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Mekkah). Rukun adalah sandi atau tiang, yakni empat sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad yang merupakan posisi “batu hitam” yang menurut sebagian riwayat adalah batu yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu fondasi.

4. Di Dalam Ka’bah

Meski bagian dalam Ka’bah tak bisa dimasuki oleh sembarang orang, namun ruangan ini dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Saw pernah membawa Aisyah Ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin untuk salat di dalam Ka’bah. Saat itu, Rasullah Saw bersabda, “salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk bagian dari Ka’bah.”

Oleh karena itu, tidak dibenarkan seseorang bertawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.

5. Sai antara Sofa dan Marwah

Sai adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara Bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah tawaf, dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah. Tak ada bacaan wajib, namun disarankan berdoa sesuai kemampuan dan beristigfar.

6. Belakang Maqam Ibrahim

Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan tawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunahkan salat di belakang Maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tak jauh dari Multazam.

7. Muzdalifah dan Mina

Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Makkah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah. Sedangkan Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat

8. Raudhah

Di Masjid Nabawi terdapat Raudhah, yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad Saw. Semasa beliau hidup, lokasi ini menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudhah diyakini akan dikabulkan Allah Swt. Untuk mencapai Raudhah yang menjadi dambaan, umat Islam harus berebut sebelum masuk ke tempat itu untuk salat, zikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an. 

Wallaahu a’lam..

Sejarah awal berdirinya Ka'bah



Ka’bah disebut sebagai Baitul Haram (rumah suci), Baitullah (rumah Allah), Baitul Ateeq (rumah tua) dan Awalul Bait (rumah pertama). Salah satu bangunan yang memiliki posisi penting dalam sejarah peradaban Islam. Karena ka’bah merupakan tempat suci umat Islam di seluruh dunia. Bangunan yang juga menjadi kiblat arah shalat ini ternyata memiliki sejarah yang panjang. 

Sejarah Masjidil Haram tidak lepas dari pembangunan ka’bah jauh sebelum Nabi Adam diciptakan. Setelah Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi, mereka diperintahkan oleh Allah untuk membangun bangunan di sebuah lembah yang bernama Bakkah (saat ini menjadi bagian dari Kota Mekah.

Namun, bangunan tersebut hancur akibat air bah pada masa Nabi Nuh. Selama beberapa abad kemudian, Allah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, untuk membangun sebuah bangunan di tengah perempatan kota Mekah untuk dijadikan tempat beribadah. Mereka berdualah yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim di sekitar ka’bah.

Ulama sekaligus ahli sejarah Arab Saudi, Wahab bin Munabbih berkata: “Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, kemudian ‘Amaliqah, kemudian Jurhum, kemudian Qushai bin Kilab dari kabilah Quraiys. Mereka orang-orang Quraisy membangun Ka’bah dari bebatuan yang berasal dari lembah yang mereka pikul di pundak mereka, tinggi bangunan mencapai 20 hasta. Jarak antara bangunan Ka’bah dan perintah membangunnya selama 5 tahun, dan antara pintu keluar dan bangunannya selama 15 tahun.

Kisah pembangunan Ka’bah pun tertulis dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 127, yang berbunyi:

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 127)

Selepas dibangun, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman bahwa ka’bah merupakan tempat suci bagi umat Islam. Selain itu, ka’bah diperintahkan untuk menjadi tempat shalat, tawaf dan i’tikaf. (Lihat Quran surat Al Baqarah ayat 125)

Ada kisah yang terkenal ketika kaum Qurays tersebut membangun Ka’bah, ketika sampai di pojok (tempat hajar aswad) mereka berselisih siapa yang lebih berhak untuk mengembalikannya?

Sampai satu sama lain dari mereka beradu argumen lalu salah satunya berkata: “Kami sepakat untuk memberikannya kepada seseorang yang pertama kali mendatangi jalan ini. Maka Rasulullah ﷺ yang pertama kali mendatanginya, ia pada saat itu masih seorang pemuda, mereka sudah menjadikannya hakim (penentu) untuk memutuskan peletakan hajar aswad.

Maka Rasulullah meletakkan kainnya, dan meyuruh ketua setiap kabilah untuk memegang tiap ujung kain tersebut, mereka pun mengangkat kain tersebut untuk dibawa kepada Rasulullah SAW dan beliaulah yang meletakan hajar aswad tersebut pada tempatnya.

Sahabat, awalnya bangunan Ka’bah terdiri atas dua pintu dan letak pintunya berada di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya agak tinggi. Sejak Nabi Ibrahim ‘Alahissallam hingga sepeninggal Rasulullah SAW, Ka’bah telah mengalami pemugaran. Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Ka’bah karena kaumnya baru saja masuk Islam.

Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali yaitu di atas fondasi Nabi Ibrahim. Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Ka’bah akibat tembakan peluru pelontar yang dimiliki pasukan Syam.

Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka’bah berdasarkan bangunan pada masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan fondasi Nabi Ibrahim. Ka’bah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan akibat peperangan dan umur bangunan.

Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana merenovasi kembali Ka’bah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW. Namun dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah dia. Sehingga bangunan Ka’bah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai yang sekarang.

Hajar Aswad , batu disudut ka'bah yang dimuliakan Allah SWT

Sejarah dan Makna Hajar Aswad


Hajar aswad mempunyai makna penting bagi pelaksanaan ibadah umrah dan haji karena menjadi tempat permulaan dan berakhirnya tawaf. Hampir seluruh umat muslim yang beribadah ke Tanah Suci pasti memiliki keinginan menyentuh atau mencium Hajar Aswad.

Mengutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia karya Ahmad Sarwat, hajar aswad maknanya adalah batu hitam. Batu tersebut berada di salah satu sudut Ka'bah, tepatnya di sebelah tenggara.

Hajar aswad berbentuk seperti telur dengan warna hitam kemerah-merahan. Di dalamnya terdapat titik-titik merah campur kuning sebanyak 30 buah dan dibingkai dengan perak setebal 10 cm buatan Abdullah bin Zubair, seorang sahabat Rasulullah SAW.

Hajar aswad bukanlah batu biasa atau sembarang batu. Keberadaannya mengandung sejarah dan makna yang luar biasa. Lantas seperti apa sejarahnya?

Sejarah Hajar Aswad

Dikemukakan dalam buku Sejarah Ka'bah karya Prof. Dr. Ali Husni Al-Kharbuthli, Hajar Aswad adalah batu terakhir yang digunakan Nabi Ibrahim untuk menyempurnakan bangunan Ka'bah. Konon, batu tersebut merupakan pemberian dari malaikat Jibril AS.

Dalam sejarahnya, Imam Ath-Thabari menyebutkan kala itu Nabi Ismail ingin menyempurnakan Ka'bah dengan sebuah benda, tetapi Nabi Ibrahim berkata, "Jangan! Carilah batu seperti yang aku perintahkan."

Nabi Ismail pun pergi mencari batu. Namun, ketika ia kembali ternyata Nabi Ibrahim sudah meletakkan sebuah batu hitam. Nabi Ismail kemudian bertanya, "Wahai ayah, dari manakah engkau mendapatkan batu itu?"

Nabi Ibrahim menjawab, "Yang membawa batu ini adalah dia yang tidak dapat menunggumu, yaitu Jibril. Ia membawanya dari langit."

Muslim H. Nasution menyebutkan dalam buku Tapak Sejarah Seputar Makkah-Madinah, bahwa batu Hajar Aswad bukanlah batu yang berasal dari bumi, melainkan batu yang sengaja dibawa oleh malaikat Jibril dari surga. Hal ini bersandar pada riwayat hadits Rasulullah SAW yang menyatakan:

Artinya: "Hajar Aswad adalah batu dari batu-batuan surga." (HR At-Tirmidzi).

Sementara dalam riwayat lain dikatakan bahwa pada awalnya batu Hajar Aswad berwarna putih. Akan tetapi, lama-kelamaan warnanya berubah menjadi hitam kemerah-merahan sehingga dinamakan sebagai Hajar Aswad yang berarti 'batu hitam'.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya menjadi hitam akibat dosa-dosa Bani Adam." (HR Tirmidzi).

Makna Hajar Aswad bagi Umat Islam

Makna Hajar Aswad hakikatnya dapat diketahui dari keutamaan-keutamaan yang melekat di dalamnya. Dilansir dari buku Sejarah Hajar Aswad & Maqam Ibrahim karya Prof. Dr. Said Muhammad Bakdasy, berikut di antara makna Hajar Aswad bagi umat Islam :

1. Tangan Kanan Allah di Muka Bumi

Hajar Aswad dipercayai sebagai tangan kanan Allah SWT di muka bumi yang bisa disalami oleh hamba-Nya. Keagungan Hajar Aswad ini disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah SAW pernah berkata:

"Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di bumi." (HR Dailami).

2. Bagian dari Batu Yaqut Surga

Hajar Aswad bukanlah sekadar batu pada umumnya, melainkan diyakini sebagai bagian dari batu yaqut surga.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim merupakan dua batu yakut yang menjadi bagian dari batu yakut surga. Jika saja Allah tidak menghapus cahayanya, maka kedua batu itu akan menerangi Timur dan Barat." (HR at-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

3. Batu yang Pernah Dicium Rasulullah SAW

Hajar Aswad menyimpan keistimewaan di dalamnya, sebab Rasulullah SAW pernah menciumnya ketika tawaf di Baitullah dan diikuti oleh para sahabat. Dalam sebuah riwayat Umar bin Khattab berkata:

Artinya: "Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudharat (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu." (HR Muslim).

4. Menjadi Saksi di Hari Kiamat

Sebuah riwayat juga menyebutkan bahwa hajar Aswad kelak akan menjadi saksi di hari kiamat. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Hajar Aswad memiliki lidah dan bibir yang dapat memberikan kesaksian terhadap orang yang mencium atau menyentuhnya pada hari Kiamat dengan jujur." (Shahih Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Sunan Ibnu Majah).

Itulah sejarah dan makna Hajar Aswad sebagai batu yang berada di sudut Ka'bah dan diyakini berasal dari surga. 
Wallahu 'alam.


Jabal Uhud , saksi lokasi perang uhud


Kisah Dibalik Jabal Uhud, Saksi Bisu Perang Uhud

Jabal Uhud adalah gunung dengan tinggi 1.050 meter dan panjang 7 km. Gunung ini terdiri dari batu-batuan seperti granit, marmer merah, dan batu-batu mulia yang memiliki nilai sejarah penting karena Nabi Musa dan Nabi Harun pernai menaiki gunung ini untuk melihat daerah yang akan menjadi tempat tinggal Nabi Muhammad SAW.

Jabal Uhud tampak seperti gunung yang menyendiri dan tidak tersambung dengan gunung lainnya. Oleh karena itu gunung ini dinamakan Jabal Uhud atau Gunung Uhud yang berarti gunung yang menyendiri. Gunung Uhud bukanlah gunung biasa, sebagian orang menyebutnya sebagai gunung, namun sebagian orang menyebutnya bukit yang memiliki nilai historis serta makna spiritual yang dalam bagi umat Islam.

 

Sebagai tempat ziarah, kondisi Jabal Uhud saat ini tentu berbeda dengan kondisi masa lalu. Berziarah di Jabal Uhud memiliki maksud untuk mengenang bagaimana berat dan beresikonya tugas Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam mempertahankan Islam. Hal ini desebabkan oleh adanya satu peristiwa penting Islam yaitu perang Uhud.

 

Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriyah atau pada Maret 625 Masehi. Perang ini melibatkan pejuang-pejuang Islam yang melawan kaum kafir Quraisy. Pertempuran ini telah merenggut puluhan nyawa pejuang Islam yang mati secara syahid.


Selain itu, di lembah Gunung Uhud dulu pernah terjadi pertempuran dahsyat antara kaum muslimin yang berjumlah 700 orang. Dalam peprangan ini, para pejuang Islam melawan segerombolan musyrikin Makkah yang mengerahkan serdadunya dengan jumlah tidak kurang dari 3.000 orang. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang seimbang. Meskipun demikian, kaum muslim sempat memenangkan pertempuran dan membuat kaum musyrikin kewalahan. Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah sempat tergoda karena melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin. Hal ini membuat para pemanah meninggalkan posnya.

 

Pertempuran ini mengakibatkan gugurnya 70 orang syuhada diantaranya adalah paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib yang diberi gelar AsaDullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair dan Abdullah bin Jahsy. Kemudian Rasulullah memerintahkan supaya para pejuang yang gugur dimakamkan di lokasi mereka roboh.

 

Makam Sayyidina Hamzah dan Abdullah bin Jahsy terdapat di tengah-tengah Jabal Uhud yang ditandai dengan batu hitam. Sedangkan, makam 68 pejuang lain berada dalam lokasi berpagar tembok tanpa tanda khusus. Nabi Harun sendiri sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang sakit, kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di salah satu tebing yang dikenal dengan tebing Nabi Harun yaitu diantara tebing-tebing bagian tengah Jabal Uhud.

Setiap manusia pasti menghadapi Sakaratul Maut

Gambaran Sakaratul Maut, Benarkah Sakitnya Luar Biasa ?


Gambaran sakaratul maut jikalau diketahui oleh setiap manusia yang hidup, pasti semuanya akan selalu mengingat kematian. Begitulah kira-kira sekilas yang dapat menggambarkan rasa sakit dari sakaratul maut.
Allah SWT sendiri sudah menjelaskan mengenai 'kengerian' dari sakaratul maut ini. Dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 19, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

Artinya: "(Seketika itu) datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari."

Dikutip dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag), dijelaskan bahwa dalam ayat ini Allah menolak keingkaran dan kekafiran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan. Mereka akan meyakini kebenaran firman Allah tersebut ketika mereka menghadapi sakaratul maut (siksaan kematian) dan pada hari Kiamat.

Saat sakaratul maut datang, kenyataan yang sebenarnya terbuka dan keyakinan akan hari kebangkitan timbul. Sakaratul maut benar-benar mengungkapkan fakta yang selalu mereka hindari.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Subhanallah, Mahasuci Allah, sesungguhnya sakaratul maut ini mengandung kedahsyatan."

Gambaran Sakaratul Maut

M. Khalilurrahman Al-Mahfani, MA, dan Abdurrahim Hamdi, MA, dalam bukunya Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian, memberikan gambaran tentang sakaratul maut berdasarkan hadits Rasulullah SAW dan pendapat para ulama.

Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa sakaratul maut adalah saat di mana rasa sakit menyerang jiwa secara intens dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tidak ada satu pun bagian jiwa yang terlepas dari rasa sakit tersebut. Misalnya, jika kita tertusuk duri, rasa sakitnya hanya terasa pada bagian tubuh yang tertusuk duri tersebut.

Di sisi lain, pengaruh luka bakar lebih luas karena api menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga tidak ada bagian dalam ataupun luar yang terhindar dari terbakar, dan efek terbakarnya kulit dapat dirasakan oleh organ-organ yang berada di dalam daging. Sedangkan luka tersayat pisau hanya akan mempengaruhi bagian tubuh yang terkena sayatan, namun rasa sakit yang disebabkan oleh luka tersayat pisau lebih ringan daripada luka bakar.

Selama sakaratul maut, rasa sakit yang dirasakan menusuk jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh, sehingga orang yang sedang mengalami sakaratul maut merasakan seolah-olah organ-organ tubuhnya ditarik dan dicabut dari ujung kaki hingga ke kepala.

Maka, bagaimana rasa sakit dan penderitaan seseorang yang mengalaminya?

Jika kita tertusuk duri, tersayat pisau, atau terbakar api, kita masih dapat berteriak, berlari, atau melompat-lompat untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini memungkinkan karena masih ada tenaga pada kaki, dan anggota tubuh lainnya.

Berbeda dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Dia tidak akan mampu meredakan rasa sakit yang dialaminya. Hal ini disebabkan karena rasa sakit yang dialaminya telah mencapai puncak kesakitan dari segala jenis rasa sakit yang ada.

Tenaga menjadi hilang, semua anggota tubuh melemah, dan tidak ada lagi kekuatan untuk berteriak meminta pertolongan. Rasa sakit yang luar biasa ini telah menghancurkan akal, membungkam lidah, dan melemahkan seluruh tubuh.

Gambaran Sakaratul Maut Oleh Nabi Idris
Mengutip buku Kisah dan 'Ibrah oleh Syofyan Hadi, suatu hari Nabi Idris penasaran dengan rasa sakaratul maut. Ia pun meminta Malaikat Maut mencabut nyawanya. Atas izin Allah SWT, Malaikat Maut pun mencabut nyawa Nabi Idris.

Malaikat maut kemudian bertanya kepadanya, "Ya nabi Allah! Bagaimana rasanya mati tadi?"

Nabi Idris menjawab, "Tidak bisa aku ceritakan betapa sakitnya, sekiranya kambing yang hidup itu dikuliti, lalu diberi asam pada tubuhnya, maka sakitnya tujuh kali lebih hebat dari itu".

Malaikat maut tersenyum sambil berkata, "Ketahuilah hai Nabi Allah! Selama saya mencabut nyawa makhluk, maka nyawa engkaulah yang paling lunak dan paling lembut saya cabut".

Nabi Idris pun terkejut mendengar jawaban malaikat maut, karena dia tidak bisa membayangkan, bahwa mati yang dirasakannya adalah mati yang paling lembut. "Lalu bagaimana dengan yang paling kerasnya. Tentu lebih hebat lagi rasa sakitnya," cetusnya di dalam hati.

Wallahua'lam.



Sifat - sifat Allah SWT

20 Sifat Wajib Allah Beserta Artinya dan Dalilnya bagi Umat Islam

Ada 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil, dan 1 sifat jaiz bagi Allah. Sifat jaiz bagi Allah artinya kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai tuhan semesta alam. Sifat jaiz bagi Allah merupakan kebebasan untuk berbuat segala sesuatu atau tidak berbuat sesuatu hanya sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

20 sifat wajib Allah beserta artinya dan dalilnya harus dipahami setiap muslim. Sifat wajib Allah adalah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT, sedangkan sifat mustahil Allah merupakan sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Yang Maha Kuasa.

1. Wujud

20 sifat wajib Allah beserta artinya yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya pasti ada dan tidak bergantung kepada siapa pun. Wujud adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah, yaitu Adam. Dalil tentang sifat wajib Allah ini yaitu sebagai berikut :

“Pikirkanlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan (hakikat) Zat Allah, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” (HR. Abu Asy-Syaikh)

2. Qidam

Qidam artinya awal atau terdahulu. Maksudnya Allah sudah ada sebelum dunia tercipta. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Dialah Yang Awal, Yang Akhir.” (QS. al-Hadid ayat 3)

3. Baqa’

Baqa’ artinya abadi atau kekal. Tidak ada yang bisa menghancurkan-Nya. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (QS. al-Qasas ayat 88)

4. Mukholafatul Lilhawaditsi

20 sifat wajib Allah beserta artinya berikutnya yaitu Mukholafatul lilhawaditsi, yang artinya berbeda dengan makhluk. Sifat ini adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah, yaitu Mumasalatu lil hawadisi. Dalilnya yaitu sebagai berikut:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. asy-Syura ayat 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi

Qiyamuhu binafsihi artinya tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS. Fatir ayat 15).

6. Wahdaniyah

Wahdaniyah artinya esa atau tunggal, karena Allah tidak memiliki sekutu. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu saja keduanya telah binasa.” (QS. al-Anbiya ayat 22)

7. Qudrat

20 sifat wajib Allah beserta artinya selanjutnya yaitu Qudrat. Qudrat artinya berkuasa, karena Allah adalah pemegang kuasa terhadap segalanya. Dalilnya yaitu sebagai berikut:

“Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu.” (QS. al-Ahzab ayat 27)

8. Iradat

Iradat artinya memiliki kehendak. Allah dapat melakukan apa saja. Iradat adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah karahah. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Maha kuasa melakukan apa yang Dia kehendaki.” (QS. al-Buruj ayat 16)

9. ‘Ilmun

20 sifat wajib Allah beserta artinya berikutnya adalah ‘ilmun. ‘Ilmun artinya mengetahui segala sesuatu. Berikut dalilnya:

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Mujadalah ayat 7)

10. Hayat

Hayat artinya hidup, di mana Allah merupakan zat yang tidak pernah hancur. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini adalah sebagai berikut:

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus (makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.” (QS. al-Baqarah ayat 255).

11. Sam’un

20 sifat wajib Allah beserta artinya selanjutnya yaitu Sam’un, yang artinya mendengar segalanya. Berikut dalilnya:

"Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus-terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. an-Nisa' ayat 148)

12. Basar

Basar artinya melihat, baik yang terlihat maupun kasat mata. Basar adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah Umyun. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. al-Isra ayat 1)

13. Kalam

20 sifat wajib Allah beserta artinya selanjutnya yaitu Kalam, artinya yang berfirman. Allah dapat berlisan tanpa bantuan siapa pun. Berikut dalilnya:

"Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." (QS. an-Nisa' ayat 164)

14. Qadiran

Qadiran artinya maha mampu. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.” (QS. al-Baqarah ayat 120)

15. Muridan

Muridan artinya maha berkehendak. Allah dapat berkehendak dan tidak ada yang bisa menghalanginya. Dalilnya yaitu sebagai berikut:

"Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud ayat 107)

16. ‘Aliman

'Aliman artinya maha mengetahui dan tidak ada seorangpun yang bisa menyembunyikan sesuatu dari Allah SWT. Aliman adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah kaunuhu jahilan.

17. Hayyan

Hayyan artinya maha hidup, tidak pernah tidur, mati, atau pun lengah. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini adalah sebagai berikut:

"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. al-Furqan ayat 58)

18. Sami’an

Sami’an artinya maha mendengar segala perkataan, permintaan, dan doa hamba-Nya.

"Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. al-Baqarah ayat 244)

19. Bashiran

Bashiran artinya maha melihat dan mengawasi setiap hamba-Nya. Dalil tentang 20 sifat wajib Allah beserta artinya ini yaitu sebagai berikut:

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hujurat ayat 18)

20. Mutakalliman

20 sifat wajib Allah beserta artinya selanjutnya yaitu Mutakalliman, artinya maha berfirman. Mutakalliman adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah kaunuhu abkama.

"Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (QS. an-Nisa ayat 164)

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...