Wednesday, January 31, 2024

Pantang menyerah dan berputus asa agar selalu dicintai Allah SWT



Rabu, 31 Januari 2024

MasyaaAllah Tabarakallah..
Ini baju toga ke-2 yang saya kenakan untuk profesi apoteker, lulusan fakultas farmasi di Universitas Jenderal Achmad Yani, Yayasan Eka Paksi.

Alhamdulillah..
Tempatnya di Cimahi, saya suka karena udaranya sejuk. Makanan masih masuk selera saya, karena saya sukanya pedas manis.

Ingin pakai toga ke-3 untuk lulusan spesialist farmasi anti virus, agar bisa membantu negara - negara dunia untuk mengurangi angka kematian akibat virus. Bila bakteri saja terus bisa berkembang biak apalagi virus !

Saya selalu belajar dan berusaha untuk bersyukur dalam setiap keadaan, termasuk saat ini ada hal yang tidak saya sukai. Dan saya lagi berusaha sabar. Semoga solusinya segera ada dan masalahnya terselesaikan.

Saya belajar untuk tidak tergesa - gesa karena itu termasuk godaan setan. Saya yakin semua sudah ada waktu dan zona nya. Apalagi jodohnya !

Berbicara soal jodoh saya yakin, yang baik akan bertemu dengan yang baik dan sebaliknya. Saya yakin jodoh saya sedang dijaga Allah SWT dan sudah saling menjaga lewat do'a. Karena jodoh itu mutlak rahasia dan ketentuan Allah SWT. Pasti dipertemukan bila memang sudah waktunya.

Ya Allah SWT, Ya Wahab, Ya Jabbar, Ya Aziz, Ya Mujib..hanya Engkau yang Maha berkuasa di alam semesta ini. Jodohkan hamba dengan manusia pilihan-Mu yang bisa membuat cintanya kepada hamba dan anak kandung hamba semakin membuatnya mencintai-Mu (aamiin).

Kebaikan balasannya tetap kebaikan


Hasanah Artinya Kebaikan, Pahami Konsepnya Berdasarkan Al-Qur'an

Dalam bahasa arab, kata hasanah artinya mengacu pada kata benda yang memiliki arti "kebaikan" atau "perbuatan baik." Dalam konteks agama Islam, hasanah artinya juga merujuk pada pahala atau balasan baik dari Allah SWT bagi tindakan-tindakan baik yang dilakukan oleh individu dalam menjalani kehidupan mereka.

Dalam pandangan Islam, perbuatan baik dan amal shalih yang dilakukan oleh seseorang akan dihitung sebagai "hasanah" dalam pengumpulan amal kebaikan di akhirat.

Kata hasanah artinya memiliki makna positif dan sering digunakan untuk mendorong individu untuk melakukan perbuatan baik, menjalani hidup dengan moralitas, dan berusaha untuk mencapai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Arti Kata Hasanah secara Etimologi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hasanah artinya adalah kebaikan. Secara etimologi, kata "hasanah" berasal dari akar kata Arab "hasana"), yang memiliki makna dasar "baik," "bagus," atau "cantik." Bentuk masdarnya adalah "hasanatan" , yang secara harfiah berarti "kebaikan." Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, kata ini merujuk pada sesuatu yang baik atau perbuatan baik.

Sementara itu secara terminologi Islam, hasanah artinya mengacu pada tindakan kebajikan atau amal saleh yang dilakukan oleh individu. Ini mencakup segala tindakan yang dianggap baik, positif, dan bermanfaat, baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia. Perbuatan baik ini mencakup berbagai tindakan moral dan etis, seperti berbuat baik kepada orang lain, beramal shalih, mempraktikkan nilai-nilai Islam, dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT.

Konsep Hasanah Menurut Surat An-Nisa Ayat 78-79

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hasanah artinya kebaikan. Perlu diketahui bahwa "hasanah" merupakan salah satu kata yang banyak disebutkan dalam Al Quran, misalnya dalam Surat An-Nisa ayat 78-79,

Artinya: Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah", dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?" Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (QS. An-Nisa: 78-79).


Hukuman bagi perampok dalam Islam

Sanksi Pidana Islam terhadap pelaku Hirabah/Perampokan

Kejahatan telah terjadi di berbagai penjuru dunia,bukan hanya di Indonesia saja tetapi di seluruh belahan dunia. Maraknya kejahatan seperti pembunuhan,penipuan,hingga perampokan biasanya disebabkan karena faktor ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga banyak orang yang melakukan kekerasan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Perampokan/hirabah menurut Hukum Pidana Islam adalah keluar untuk mengambil harta,atau membunuh,atau menakut-nakuti,dengan cara kekerasan,dengan berpegang kepada kekuatan,dan jauh dari pertolongan(bantuan).

Tuesday, January 30, 2024

Gugurnya daun dari pohon Sidratul Muntaha

Daun Pohon Sidratul Muntaha: Bertuliskan Nama Makhluk, Jika Gugur Jadi Pertanda Datangnya Ajal

Istilah pohon Sidratul Muntaha mungkin telah banyak diketahui sebagian orang, khususnya umat Muslim. Keberadaanya sendiri pernah digambarkan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan perjalanan Isra Mi’raj.

Pada penggambarannya, Sidratul Muntaha disebutkan menjadi tempat yang luar biasa dan berbentuk seperti pohon Bidara atau dalam bahasa Arabnya adalah Sidrah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah pernah bersabda : “Ketika aku dimi’rajkan ke langit ke tujuh, aku diajak ke Sidratul Muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah.”

Selain itu, terdapat juga sebuah kisah yang banyak diyakini terkait pohon Sidratul Muntaha. Layaknya seperti pohon lain, Sidratul Muntaha juga memiliki daun, buah hingga akarnya.

Terkait keberadaannya, pohon ini disebutkan berada di ujung semesta dan terletak setelah puncaknya langit ke tujuh. Hal ini ditegaskan dalam sebuah riwayat Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Sidratul Muntaha adalah pangkal dari semua yang naik.

Menurut kisah Kabil Akbar, Allah SWT telah menciptakan sebuah pohon Sidrat al-Muntaha di bawah 'Arsy dengan jumlah daun yang sama banyaknya seperti jumlah makhluk ciptaannya. Apabila telah gugur salah satu daunnya, maka itu bisa menjadi pertanda ajal makhluk yang tertulis di dalamnya segera datang.

Kisah Daun Pohon Sidratul Muntaha dan Pertanda Ajal

“Semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati”. Kutipan tersebut mungkin sudah sering didengar. Meski demikian, hanya Tuhan Yang Maha Esa seorang yang mengetahui waktu atau datangnya ajal makhluknya.

Berbicara terkait kematian, kerap muncul kisah pohon Sidrat al-Muntaha yang diciptakan sebagai penanda akhir hidup mahluk-mahluknya. Tentang jumlah daun Sidratul Muntaha, cukup banyak riwayat yang menyebutkan banyaknya sama seperti jumlah bilangan makhluk yang Allah ciptakan.

Apabila seorang makhluk telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari waktu yang diputuskan. Setelah itu, maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut Izrail dan dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis di daun tersebut.

Itulah ulasan mengenai kisah daun pohon sidratul muntaha yang konon katanya jika gugur akan menjadi pertanda kematian dari makhluk yang tertulis di dalamnya.

Bau bayi itu Harum




MasyaaAllah Tabarakallah..

Ini Dilanomera Suhelizy dimasa bayi nya..tidak rewel, bila kata orang-orang tua dulu anteng..tidak suka digendong terus, tidak bisa tidur dengan ayunan..cukup dibuai-buai dalam pelukan ibu nya langsung tertidur.

Alhamdulillah..masa bayi nya bahagia dengan rezeki yang berlimpah. Tidak merasa kekurangan apa-apa, malah bisa membeli susu dengan kwalitas bintang 5 harga bersahabat. Dilan suka milih susu, ada beberapa merk susu yang dia tidak suka. Malah bisa bocor bila diberikan ke Dilan.

Saya suka memberinya kentang goreng daripada nasi. Karena dia susah makan nasi. Vitamin nya disaat bayi cukup di sufor nya. Disaat dia sudah batita, saya memberikan vitamin kids 3.

Bila sudah rewel, memang harus extra sabar untuk menenangkannya. Dia rewel bila lagi sakit. Disaat bayi bila sakit, dia tidak mau lepas dari gendongan saya. Pernah semalaman saya tidak tidur hanya untuk agar dia tertidur pulas disaat sakit. Karena tidak mau lepas dari pelukan ibunya. Alhamdulillah, saya selalu mendo'akan agar dia menjadi anak sholeh, beragama Islam dan berakhlak yang baik (aamiin).

Saya suka mengasuh anak bayi, karena bau nya wangi. Apalagi bila sesudah mandi. Alhamdulillah, Allah SWT sungguh Maha Pengasih. Mengamanahkan dan menganugerahkan anak yang sah dan halal dari rahim saya sendiri. Semoga kelak dia menjadi khalifah di bumi nya Allah SWT yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW (aamiin).

Di masa gadis termasuk cuek



Selasa, 30 Januari 2024

Ini foto saya ditahun 2013 jadi tepatnya 23 tahun disaat saya sedang kuliah profesi apoteker.

Saya memang termasuk tipe perempuan yang cuek terutama untuk hal yang tidak berguna bagi saya. Saya cuek dengan urusan orang lain, namun bila orang tersebut meminta tolong. Semampu saya saja saya tolong. Saya memilih dalam berteman, bila membuat saya tidak merasa nyaman..saya bisa menjauh dengan sendirinya.

Karena saya terbiasa sendiri semenjak kecil. Dimasa saya kecil, saya tidak pernah bermain-main keluar rumah dengan teman-teman yang ada diperumahan komplek guru. 

Semasa saya kecil, saya tinggal di komplek guru. Malah bila saya ikut bermain, saya suka dijahili..pernah saya tiba-tiba dicubit, saya tidak membalas. Akhirnya saya bermain sendiri saja dirumah. Pindah kerumah almh.nenek saya, saya tidak punya teman akrab. Saya terbiasa saja sendiri di kamar. Dengan melakukan hal-hal positif yang saya sukai.

Di masa SMP, saya pergi sekolah berjalan kaki. Lumayan pergi dari rumah sekitar jam 6.30 WIB sampai disekolah sekitar jam 7.00 WIB. Melewati pasar simpang pulai dan kantor polisi juga ada. Menyebrang tepat didepan kantor polisi. Pulang sekolah, saya juga berjalan kaki. Alhamdulillah..walaupun tidak punya kendaraan bermotor, saya tidak merasa pincang. Saya masih mempunyai 2 kaki untuk berjalan.

Semasa SMA saya pulang dan pergi naik ojek berbayar, dibayar bulanan. Namanya Pak Kadir, rumahnya masih didekat rumah almh.nenek saya. Jadi tidak ada sepulang sekolah, waktu saya untuk bermain bersama teman-teman di SMA. Hanya sebatas jam sekolah saja.

Bila saya ingin pergi bersama teman, saya selalu izin untuk keluar rumah. Saya jarang keluar malam, bisa dihitung jari semasa saya SMA. Itupun dibatasi sampai jam 10 malam. Saya juga bukan tipe yang suka pergi dengan teman-teman kesana-kesini. Bila saya lagi tidak mau pergi, saya bisa menolak untuk tidak ikut karena saya tidak merasa nyaman.

Bukan saya sulit untuk diajak berbicara, cuma saya tidak suka bila topiknya tidak menarik untuk saya. Bila topik pembicaraannya menarik, saya akan bersemangat untuk berbicara.

Semasa saya sekolah dan kuliah, bila saya menyukai seseorang dan itu fitrah. Saya selalu mengalihkan pandangan saya bila saya dilihat oleh seseorang tersebut. Dan sebaliknya, saya tidak mudah untuk menyukai seseorang. 

Alhamdulillah, Allah SWT yang Maha Pengasih. Telah merencanakan takdir yang indah untuk saya. Saya selalu belajar untuk bersyukur agar Allah SWT selalu mencintai dan menyayangi saya. Dan Allah SWT selalu melindungi dan menjaga saya dan anak saya (aamiin).


Hukum dalam Islam


Penting untuk mengetahui hukum dalam Islam. Agar kamu tak salah mengambil keputusan atas sebuat sikap atau perbuatan.

5 Hukum dalam Islam dan contohnya :

1. Wajib

Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa.

Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban bagi orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar pelaksanaannya, dan kandungan kewajiban perintahnya.

2. Sunah

Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak akan dosa bila ditinggalkan. 

3. Makruh

Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.

Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya.

4. Mubah

Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.

Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika dilakukan.

5. Haram

Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang meninggalkannya dijanjikan pahala.

Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah dalam menetapkan hukum haram.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...