Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Tuesday, February 13, 2024
Bukan panik dan tidak piknik
Manusia yang bangkrut di Akhirat
Rasulullah SAW Ungkap Golongan Manusia yang Bangkrut di Akhirat, Siapa Saja?
“Tahukah kalian, Siapakah orang yang mengalami bangkrut berat di antara kalian?” Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi: “Mereka adalah orang yang tidak memiliki suatu harta apapun”. (HR. Muslim, No: 2581).
Para sahabat menjawab apa adanya terhadap pertanyaan Nabi, bahwa orang yang pailit (bangkrut berat) adalah mereka yang tidak memiliki apa-apa, bahkan mereka yang memiliki uang karena usaha-usahanya terus-menerus rugi.
Selanjutnya beliau meluruskan pendapat mereka, bahwa bangkrut yang disebutkan di atas, baru tergolong bangkrut biasa bukan bangkrut berat. Nabi menjelaskan:
“Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicampakkannya orang itu ke dalam neraka." (HR. Muslim, No: 2581).
Beberapa rombongan orang-orang yang pernah dianiaya menuntut segala perbuatan yang tercela dari penderita bangkrut itu, maka diambilah pahala orang itu untuk menutup kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya dulu ketika hidup di dunia.
Demikian banyaknya kesalahan dan dosa yang ia lakukan terhadap orang lain. Sehingga balasan pahalanya habis sama sekali. Setelah balasan pahala itu habis, masih banyak berdatangan orang-orang menuntut kepadanya, akan tetapi karena kebaikan orang itu telah sirna, maka ia tidak dapat lagi menutupi kesalahan-kesalahannya.
Nasib penderita bangkrut berat itu amat celaka, orang-orang yang ia aniaya akhirnya menimpakan dosa perbuatan buruknya kepada orang itu. Dengan demikian pahala kebaikannya tidak tersisa sedikitpun, sedang keburukannya terus semakin bertumpuk, selain dosanya sendiri ditimpakan padanya juga, dosa orang lain yang pernah disakitinya dahulu. Orang itu akhirnya tercampakkan dalam kehidupan yang amat hina dan adzab yang menyakitkan di akhirat.
Manusia sering membanggakan demikian banyak ibadah dan amal yang kita lakukan, tanpa sadar mereka juga melakukan berbagai macam dosa dan kesalahan. Manusia sering tidak menyadari, bahwa perbuatan yang dilakukannya itu seperti menyakiti orang lain, menganiaya, menipu dan menyulitkan terhadap sesamanya.
12 Kelompok manusia di bangkitkan di Padang Mahsyar
Allah SWT akan membangkitkan kita pada hari kiamat dalam keadaan penuh dengan kesulitan dan kesukaran. Masing-masing di antara kita akan sibuk dengan dirinya sendiri tanpa sempat mengurus keadaan orang lain. Tak hanya itu, kelak semua manusia pada hari kiamat akan terbagi menjadi beberapa kelompok.
Artinya: “yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,” (Q.S. An-Nabaa [78]: 18)
12 Macam Keadaan Manusia Saat Dibangkitkan dari Kubur
Kelompok pertama, mereka akan digiring dari kubur mereka dalam keadaan tidak memiliki tangan dan kaki. Terdengarlah perkataan sambutan untuk mereka, ‘Inilah orang-orang yang pada waktu hidup di dunia sering berbuat aniaya kepada tetangga-tetangganya.
Kelompok kedua, mereka akan digiring dari kuburnya menuju Padang Mahsyar dalam keadaan seperti rupa babi hutan. Terdengarlah perkataan untuk menyambut mereka, ‘Inilah kelompok orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu ketika hidup di dunia.’
Kelompok ketiga, mereka akan digiring dari kuburnya dalam keadaan perut mereka membuncit laksana gunung yang dipenuhi dengan ular, kalajengking, dan binatang-binatang melata lainnya. Terdengarlah perkataan untuk menyambut mereka, ‘Inilah orang-orang yang sewaktu hidup di dunia enggan untuk mengeluarkan zakat.’
Kelompok keempat, mereka akan digiring dari kuburnya sedang dari mulut mereka mengeluarkan darah. Terdengarlah perkataan untuk menyambut mereka, ‘Inilah orang-orang yang suka berdusta ketika melakukan transaksi jual beli sewaktu kehidupannya di dunia.
Kelompok kelima, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan berbau busuk. Mereka akan disambut dengan kata-kata, ‘Inilah orang-orang yang kelihatannya baik di depan umum, padahal sebenarnya mereka adalah pelopor kemungkaran sewaktu hidup di dunia.
Kelompok keenam, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan tenggorokan dan tengkuknya terputus. Terdengarlah kata-kata, ‘Inilah orang-orang yang suka memberikan kesaksian palsu sewaktu hidup di dunia.
Kelompok ketujuh, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan tidak memiliki lidah, dan dari mulut mereka mengeluarkan darah dan nanah. Mereka akan menerima dengan kata-kata, ‘Inilah orang-orang yang enggan memberi kesaksian kebenaran sewaktu hidup di dunia.
Kelompok kedelapan, mereka akan digiring dari dalam kuburnya menuju Padang Mahsyar dalam keadaan terbalik, ke-pala di bawah dan kaki di atas. Mereka akan disambut dengan kata-kata, ‘Inilah orang-orang yang suka berbuat zina sewaktu hidup di dunia dan mati dalam keadaan belum bertobat kepada Allah SWT.’
Kelompok kesembilan, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan wajah-wajah mereka berwarna kehitam-hitaman dan mata mereka berwarna kebiru-biruan, sedang di dalam mulut mereka dipenuhi dengan api. Terdengarlah Katanya, ‘Inilah orang-orang yang suka memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim sewaktu di dunia.
Kelompok kesepuluh, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan dipenuhi dengan penyakit kulit. Akan dikatakan kepada mereka, ‘Inilah orang-orang yang sering berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya ketika di dunia.
Kelompok kesebelas, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan buta kedua matanya dan buta hatinya. Gigi mereka bagai tanduk sapi jantan, bibir mereka dalam keadaan melebar sampai ke dada, lidah mereka saya manjang sampai ke perut, sedangkan dari mulut mereka tak henti-hentinya mengeluarkan berbagai macam kotoran. Akan terdengar kata kunci, ‘Inilah orang-orang yang suka meminum minuman keras sewaktu hidup di dunia.
Kelompok kedua belas, mereka akan digiring dari dalam kuburnya dalam keadaan wajah mereka terkena sinar matahari. Mereka akan menjembatani jembatan shiratal mustaqiem bagai. kan kilat. Kepada mereka akan dikatakan, ‘Inilah orang-orang yang suka beramal saleh, selalu berusaha menjauhi perbuatan dosa, menjaga shalat lima waktu, dan mereka meninggalkan kehidupan dunia dalam keadaan sudah bertobat kepada Allah SWT. Tidak ada balasan yang tepat bagi mereka kecuali surga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan, ampunan dari sisi Allah, dan kasih sayang yang melimpah dari-Nya.” (HR. Ibnu Majah).
Ketakwaan di dalam Islam
Apa Itu Takwa? Begini Arti dan Cara Mencapainya
Orang yang bertakwa akan mendapat banyak kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat.
Perintah takwa termaktub dalam QS. Al Maidah ayat 35 sebagai berikut :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al Maidah: 35).
Berikut makna takwa menurut perintah-Nya dalam Al Quran:
1. Khasyyah (takut berbalut cinta) dan haibah (takut berbalut pengagungan)
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 41 dan 281 sebagai berikut :
Artinya: "dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS. Al Baqarah: 41).
2. Taat dan beribadah
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 102 sebagai berikut :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102).
3. Membersihkan hati dari berbagai dosa
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 52 sebagai berikut :
Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. An-Nur: 52).
Selain itu, dalam beberapa ayat juga telah dijelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa. Dua di antaranya sebagai berikut :
1. Orang yang beriman dan menjalankan perintah-Nya
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 2-5 sebagai berikut :
Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Al Baqarah: 2-5)
2. Orang yang menafkahkan hartanya, menahan amarah, dan mamaafkan kesalahan orang lain
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut :
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 133-134).
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai derajat takwa. Orang yang dalam ibadahnya terbiasa taat (sesuai yang diperintahkan Allah), berarti ibadahnya sudah sampai pada derajat takwa. Derajat takwa dalam ibadah sholat adalah ketika seseorang menyegerakan untuk sholat saat panggilan adzan berkumandang.
Selain sholat, ibadah yang melatih untuk mencapai derajat takwa adalah puasa. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Orang yang taat akan menjalankan apa yang telah diatur oleh Allah, seperti makan sahur, menahan diri, dan berbuka ketika sudah waktunya.
Allah SWT terlibat dalam setiap masalah hamba-Nya yang bertakwa. Dia akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah tersebut. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ath Thalaq ayat 3 sebagai berikut :
Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath Thalaq: 3).
Monday, February 12, 2024
Selalu mengharapkan keridhoan Allah SWT
Manfaat cabe rawit untuk kesehatan
1. Mengandung Banyak Antioksidan
2. Menjaga Kesehatan Jantung
3. Memperbaiki Pencernaan
4. Menurunkan Berat Badan
5. Meringankan Rasa Sakit
Kesabaran berujung kebahagiaan
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...