Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Wednesday, February 14, 2024
Peraturan itu seperti pagar tidak makan tanaman
Manfaat kornea pada mata
Fungsi Kornea Mata
Kornea Mata
Kornea mata merupakan lapisan pelindung luar mata yang banyak sekali fungsinya. Fungsi kornea mata yang paling utama adalah menentukan fokus mata pada suatu objek tertentu. Kornea mata adalah lapisan bening mata yang memiliki banyak jaringan.
Tidak seperti bagian tubuh lain, kornea mata tidak memiliki pembuluh darah. Pengganti pembuluh darah kornea mata adalah air mata. Air mata inilah yang selama ini memberi makan dan nutrisi kornea mata.
Fungsi kornea mata, yaitu :
Jalan Masuk Cahaya
Kornea merupakan jalan utama masuknya cahaya menuju mata. Cahaya inilah yang nantinya bisa membuat mata melihat banyak benda, huruf, angka, gambar, dan lain sebagainya.
Fungsi kornea mata yang satu ini sangat penting sekali karena dialah yang dapat memberikan 65-75 persen penentuan fokus penglihatan mata. Bisa dikatakan, ketika penglihatan terganggu maka ada masalah pada kornea mata.
Membiaskan Cahaya
Tak hanya sebagai jalan masuknya cahaya. Fungsi kornea mata juga membiaskan cahaya. Tanpa pembiasan cahaya yang dilakukan oleh kornea mata, maka proses penglihatan tidak akan sempurna. Pembiasan cahaya akan dilakukan oleh kornea menuju lensa mata agar bisa diteruskan ke retina.
Menjauh karena ada larangan di dalam Al-quran
Kejujuran membawa keselamatan
Pengertian Jujur dalam Islam, Manfaat, dan Ciri-cirinya
Arti jujur adalah lurus hati, ikhlas, tidak berbohong atau curang.
"Dalam bahasa Arab, jujur adalah terjemahan dari kata shiddiq yang artinya benar dan dapat dipercaya. Jujur menekankan pentingnya kesesuaian dan kebenaran dari perkataan atau perbuatan."
Pentingnya jujur bagi seorang muslim telah dicontohkan Rasulullah SAW yang memperoleh gelar Al-Amin, serta Abu Bakar sebagai Ash-Shiddiq. Tak heran jika keduanya mendapat kepercayaan penuh kaum muslim.
Pengertian jujur dalam Islam
Jujur adalah perilaku positif dengan berkata sebenarnya, tidak curang, serta perbuatan dan perkataan yang tidak berlawanan. Perilaku jujur menyebabkan muslim memperoleh kepercayaan lingkungan sekitar.
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."
Hadits pentingnya jujur, berikut haditsnya :
Artinya: "Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." (HR Bukhari).
Manfaat jujur
Setelah pengertian jujur dalam Islam, berikutnya adalah manfaat sikap yang selalu mengutamakan kebenaran ini. Muslim yang jujur akan memperoleh manfaat berikut:
1. Pergaulan yang makin luas
Bersaudara dengan orang jujur cenderung menyenangkan dan tidak menimbulkan rasa khawatir. Tidak heran jika persaudaraan muslim yang jujur sangat luas.
2. Hidup damai dan tentram
Terbiasa jujur akan menumbuhkan sikap saling percaya, peduli, dan menghargai. Hasilnya hidup selalu terasa damai dan tentram.
3. Memperoleh ridho Allah SWT
Perilaku jujur sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al Quran. Tak heran jika muslim jujur tidak jauh dari ridho Allah SWT.
Ciri-ciri jujur
Merangkum tulisan ini, ciri-ciri jujur adalah:
- Berkata benar
- Bertindak sesuai dengan yang dipikirkan
- Kesesuaian perkataan dan perbuatan
- Memberikan kesaksian dengan adil
- Mempercayai dan membenarkan ajaran Allah SWT dan rasulNya
- Taat perintah dan larangan Allah SWT
- Tidak ingkar janji
Hari Rabu, Hari kelahiran Dilanomera Suhelizy
Tipu daya Allah SWT itu kuat
ALLAH MEMBALAS TIPU DAYA ORANG-ORANG KAFIR DAN PENGIKUTNYA DENGAN SEBAIK-BAIK PEMBALASAN.
Orang-orang kafir membunuh nabi Isa dengan tipu muslihat maksudnya dengan menfitnahnya, melaporkan kepada raja yang juga kafir, bahwa nabi Isa berusaha menyesatkan rakyatnya, menghancurkan kewibawaan raja, memutuskan hubungan kekeluargaan , sebagai pendusta dan lain-lain. Inilah yang membuat raja/penguasa murka dan melakukan penangkapan untuk dibunuh dengan disiksa dan disalib terlebih dahulu. Tipu daya-tipu daya seperti ini juga pernah dibuat orang-orang kafir kepada nabi Muhammad SAW. Nabi difitnah sebagai orang gila, tukang sihir, pendusta, menyesatkan masyarakat dan memecah belah kekeluargaan.
Dengan mengkaji sejarah bagaimana tipu daya – tipu daya orang-orang kafir terhadap para nabi, para pejuang Islam baik pada masa sahabat, masa tabi’in, masa tabiut tabi’in dan sampai sekarang, maka kita akan menemukan bahwa orang-orang kafir dan pengikutnya sejak dulu sampai sekarang tetap membuat tipu daya-tipu daya kepada pejuang Islam dan kaum muslimin. Orang-orang kafir membuat tipu daya-tipu daya dengan tipu muslihat, mereka melakukan tuduhan kepada para nabi dan pejuang Islam sebagai pendusta, menyesatkan masyarakat dan memecah belah keluarga. Para pejuang ditangkap, disiksa, dipenjara dan diintimidasi, bahkan ada yang dibunuh. “dan Allah SWT membalas tipu daya mereka itu”, adalah Allah SWT membalas tipu daya mereka dengan membunuh pembuat tipu daya yang akan membunuh nabi Isa AS. Imam Ibn Katsir menjelaskan, pada saat orang-orang kafir melakukan tipu daya kepada nabi Isa AS, para pegikut nabi Isa/ penolong agama Allah SWT, yaitu para Hawariyun sedang bersungguh-sungguh menolong nabi Isa dalam perjuangan di jalan Allah SWT. Selanjutnya Allah SWT memberi tahu tentang tipu daya orang-orang kafir yang akan membunuh nabi Isa AS. Tipu daya berupa upaya membunuh nabi Isa, dibalas oleh Allah dengan tipu daya yang lebih kuat, yaitu Allah SWT menjadikan salah seorang yang terlibat dalam membuat tipu daya diserupakan dengan nabi Isa.
Akhirnya orang-orang kafir menemuinya dan membunuhnya. Sementara nabi Isa diselamatkan dan diangkat ke langit oleh Allah SWT. Dengan demikian orang-orang kafir tertipu, mereka mengira telah membunuh nabi Isa. Inilah tipu daya Allah SWT yang jauh lebih kuat, lebih baik dan sempurna.
Allah SWT sebaik-baik pembalas tipu daya, adalah dan Allah SWT sebaik-baik pembalas/pembuat tipu daya, dan tipu daya Allah SWT lebih utama/ lebih kuat. Dan Allah SWT sebaik-baik pembalas tipu daya, paling kuat tipu dayanya dan paling baik melaksanakannya serta paling mampu memberi balasan.
Sikap yang harus dilakukan oleh pengemban dakwah/ pejuang Islam adalah menjelaskan kesalahan tipu daya yang dibuat orang-orang kafir dan pengikutnya serta menjelaskan konspirasi mereka. Tetap istiqomah dalam perjuangan dan semakin taqarrub kepada Allah SWT, insya Allah nashrullah akan segera datang, yaitu Allah SWT membalas tipu daya mereka dengan tipu daya yang lebih kuat/lebih baik dan Allah SWT akan memberi kemenangan. Allah SWT sebaik-baik pembalas tipu daya, paling kuat tipu dayanya, paling sempurna, paling baik melaksanakan, dan paling mampu memberi balasan.
Tentukan tujuan hidup di dunia
Tujuan Hidup Manusia Menurut Islam Berdasarkan Al-Quran dan Penjelasannya
Tujuan hidup manusia menurut Islam dapat dilihat dalam ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dari intisari tanah yang kemudian dijadikan nutfah dan disimpan di tempat yang kokoh. Nuthfah itu kemudian dijadikan darah beku lalu dijadikan mudghah yang kemudian dijadikan tulang. Tulang ini kemudian dibalut dengan daging yang kemudian dijadikan makhluk.
Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT memiliki tujuan hidupnya masing-masing, setelah dilahirkan kedunia, tujuan hidup manusia menurut Islam turut tercantum dalam Al-Quran yang juga turut menerangkan bagaimana seorang umat menemukan tujuan hidupnya.
Bagaimana tujuan hidup manusia menurut Islam diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 191 yang berbunyi “orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
“[Ingatlah] ketika Tuhanmu mengeluarkan dari pinggang anak-anak Adam keturunan mereka dan membuat mereka bersaksi (dengan mengatakan): 'Bukankah Aku Tuhanmu?' Mereka berkata: 'Ya, kami bersaksi untuk itu.' [Ini] seandainya Anda mengatakan pada Hari Pembalasan: 'Kami tidak mengetahui hal ini.' Atau kamu berkata: “Nenek moyang kamilah yang menyembah selain Allah dan kami hanyalah keturunan mereka. Apakah Anda akan menghancurkan kami karena apa yang dilakukan oleh para pemalsu itu?” (Al-Qur'an, 7:172-173)
Dari ayat di atas jelas bahwa ketika Allah SWT menciptakan jiwa semua manusia, hal pertama yang dilakukan adalah mengambil sumpah dari seluruh umat manusia di mana mereka bersaksi tentang Ketuhanan-Nya. Sumpah ini menunjukkan fakta bahwa semua manusia disadarkan akan fakta bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka dan mereka perlu mengingatnya.
Apa ayat ini dan tindakan orang-orang selama sumpah dan ketika mereka datang ke bumi ini memberikan tujuan utama keberadaan manusia dalam Islam yaitu mengenal Tuhan atau mengakui keberadaan Nya adalah tujuan utama keberadaan manusia.
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an:
"Apakah kamu mengira bahwa Kami telah menciptakan kamu dalam permainan (tanpa tujuan) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (Al-Quran 23:115)
Dari ayat di atas, kita dapat menyimpulkan, kita diciptakan untuk tujuan yang lebih dari sekadar bermain dan bersenang-senang dalam hidup ini. Kita memiliki tujuan hidup yang harus kita ketahui dan harus menjalani hidup sesuai dengan tujuan tersebut.
Dalam ayat lain Al-Qur'an Allah SWT berfirman bahwa:
"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah hiburan dan permainan dan perhiasan dan saling membanggakan dan persaingan dalam peningkatan kekayaan dan anak-anak - seperti perumpamaan hujan yang tanamannya [hasilnya] pertumbuhan menyenangkan para penggarap; kemudian mengering dan Anda melihatnya menguning; kemudian menjadi puing-puing [tersebar]. Dan di akhirat ada azab yang pedih dan ampunan dari Allah serta ridha. Dan tidak ada kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu.” (Quran 57:20)
Dalam ayat di atas, Allah menyatakan bahwa realitas kehidupan ini adalah salah satu penipuan yang mana kita tidak boleh sampai jatuh ke dalamnya hanya karena kesenangan sementara.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Aku telah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Ku." (Al-Qur'an, 51:56)
Dari ayat tersebut, jelas bahwa penciptaan manusia, serta jin, adalah untuk tujuan beribadah kepada Allah SWT. Ketika seorang Muslim menyembah Allah SWT, dia benar-benar menerima Ketuhanan-Nya yang sama seperti yang mereka lakukan pada sumpah yang diambil sebelum kelahiran mereka. Dengan demikian, semakin seorang Muslim menyembah Allah, semakin dekat dengan-Nya dan makna keberadaan mulai muncul.
Dalam ayat lain dari Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
“Rencana setan adalah untuk menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan minuman keras dan judi, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Apakah kamu tidak akan abstain?” (Al-Quran, 5:91)
Dalam ayat di atas, Allah SWT memberi tahu kita dan menjelaskan bahwa ketika manusia akan menikmati kebencian satu sama lain maka mereka pasti akan memilih membenci orang lain sebagai tujuan hidup mereka yang akan memalingkan mereka dari tujuan yang sebenarnya dan itu adalah mengingat Allah. Oleh karena itu, untuk memenuhi tujuan mengenal Tuhan, seorang Muslim perlu menahan diri dari kejahatan sejauh dia cenderung berbuat baik.
Singkatnya, Allah SWT telah membimbing manusia kepada tujuan hidup yaitu beribadah kepada-Nya dan mencari keridhaan-Nya. Al-Qur'an dalam hal ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui cara-cara di mana seseorang dapat memenuhi tujuan ini untuk menyenangkan Allah SWT dan memberi makna pada hidupnya. Alasan utama penciptaan kita adalah ibadah. Kita harus memenuhi tujuan hidup kita ini dengan mengikuti perintah Allah yang diberikan dalam Quran.
Apa Tujuan Hidup yang Sebenarnya Menurut Islam?
Cukup jelas bahwa Allah SWT mengirim setiap makhluk hidup ke dunia ini untuk tujuan tertentu. Tidak ada ketidakpastian bahwa kita harus kembali kepada-Nya dan Allah SWT mungkin bertanya kepada kita selanjutnya apakah kita telah mencapai tujuan atau tidak. Dari penjelasan sebelumnya diketahui bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mengenal dan menyembah Allah SWT.
Apa Artinya Ibadah?
Ibadah dijelaskan sebagai segala sesuatu dalam Islam yang dilakukan seseorang untuk cinta dan keridhaan Allah SWT. Ini sama sekali tergantung pada tindakan benar atau tidak benar dari individu yang melakukannya.
Apa Tindakan Ibadah yang Benar?
Setiap tindakan yang dilakukan di sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Ibadah.
Apa Pesan Islam Tentang Kehidupan?
Pesan untuk menentukan tujuan hidup yang sebenarnya terdapat dalam salah satu wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada semua Nabi mulai dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW. Ini telah menjadi pesan yang terus menerus disampaikan pada setiap Nabi yang membuat kita selalu mengingat kehendak Allah SWT.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul kepada setiap umat (dengan mengatakan), ' Sembahlah Allah dan jauhilah tuhan-tuhan palsu …” (Qur'an, 16:36)
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...

-
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang disingkat menjadi BPOM...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Manusia yang dikatakan sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna karena akalnya tidak luput dari khilaf bahkan terjerumus dalam perbuat...