Sunday, February 18, 2024

Membedakan yang benar dan salah pakai iman dan takwa


Kota Jambi, Minggu 18 Februari 2024

Alhamdulillah.. 
Ada segumpal daging di dalam diri manusia, bila baik maka baik lah keseluruhan dirinya dan sebaliknya. 

Allah SWT sungguh Maha melihat, Maha mendengar dan Maha menyaksikan setiap apapun yang dilakukan hamba - hamba-Nya dimanapun berada. Bila kita merasa sendiri yang keduanya adalah Allah SWT dan seterusnya. 

Bila tidak ada lagi tempat bersandar maka masih ada sejadah tempat bersujud dan bila tidak ada lagi manusia yang mau menolong maka Allah SWT langsung yang akan menolong. Karena pertolongan Allah SWT itu dekat. 

Do'a adalah kekuatan ataupun senjata orang mukmin muslimin. Dengan do'a yang tidak mungkin terjadi pasti akan menjadi mungkin terjadi dengan seizin Allah SWT. 

Bila merasa masalah hidup itu pekat, diibaratkan segenggam garam bila dituang di dalam 1 gelas air akan terasa asinnya namun bila di tuang kedalam kolam tidak akan terasa asin. Subhanallah, hamba sebagai manusia sudah berusaha semampu hamba ya Allah SWT, hamba berdo'a dan memohon hanya kepada-Mu dan hamba bertawakal dengan menyerahkan urusan hidup dunia dan akhirat hamba kepada-Mu.. Tolong hamba ya Allah SWT (aamiin). 

Kesaksian palsu ada ancaman pidana nya

Dosa Besar Memberikan Kesaksian Palsu

Salah satu dosa besar adalah memberikan kesaksian palsu.
Kesaksian dari satu orang atau lebih terkait peristiwa pidana yang didengar, dilihat dan dialami sendiri dapat menentutkan nasib orang yang sedang menjalani proses persidangan di pengadilan. Maka dari itu Islam sangat mewanti-wanti kepada manusia agar jangan memberikan kesaksian palsu karena itu merupakan dosa besar.

Diriwayatkan dari Abdullah Bin Masud bahwa Rasulullah bersabda "Generasi terbaik adalah umat pada masaku, setelah itu generasi berikutnya, dan generasi berikutnya. Setelah itu, akan muncul generasi yang mendahulukan kesaksian mereka daripada sumpah, dan mendahulukan sumpah daripada kesaksian."

Dasar hukum di dalam Alquran terkait tidak boleh memberikan kesaksian palsu ada di surat al-Hajj Ayat 22 "...Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.”

Kesaksian yang benar adalah sebuah kewajiban yang hukumnya fardu kifayah dan hal itu seperti diperintahkan Allah dalah surat Al-Baqarah Ayat 282.

 "Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberikan keterangan) apabila mereka dipanggil."

Selain ancaman Allah SWT yang sangat keras terhadap orang yang memberikan keterangan palsu, hukum yang berlaku di masyarakat atau hukum positif juga sangat keras hukumnya. Sesuai Pasal 242 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), seseorang yang memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik lisan maupun tulisan diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Istidraj di dalam islam

Arti Istidraj, Ciri-Ciri, dan Dalilnya dalam Al Quran

Istidraj adalah pembiaran kenikmatan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang durhaka sebagai ujian atau hukuman.

Istidraj merupakan ujian yang menakutkan karena yang bersangkutan tidak merasa jika dirinya tengah diuji oleh Allah SWT di dunia.

Istidraj bisa juga disebut sebagai 'hukuman' yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak secara langsung.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istridraj adalah hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri kepada Tuhan-Nya, seperti Firaun dan Karun.

Contoh istidraj dapat berupa berbagai bentuk kenikmatan dunia, seperti harta, kesehatan, kekuasaan, dan kedudukan. Kenikmatan tersebut sering membuat manusia terlena dan lupa bahwa semuanya adalah titipan Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al 'Araf: 182-183 yang berbunyi:

Artinya: "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh".

Banyak orang yang terjebak dalam istidraj karena merasa kenikmatan yang didapatkan adalah anugerah. Padahal, kenikmatan tersebut adalah ujian yang harus dihadapi.

Istidraj sering kali membuat manusia terlena dan lupa kepada Allah SWT, bahkan merasa tidak membutuhkan-Nya lagi.

Rasulullah SAW pun bersabda mengenai peringatan istidraj yang harus diwaspadai oleh umat Islam, sebagai berikut.

"Apabila Engkau melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah."

Ciri-ciri istidraj

Istidraj memang samar dibedakan dengan bentuk kesenangan lainnya karena sama-sama berupa kenikmatan duniawi.

Namun, umat Islam perlu mengetahui ciri-ciri istidraj supaya bisa membedakan mana kesenangan yang datangnya dari kemurahan Allah SWT dan mana kesenangan yang datangnya dari kemurkaan Allah SWT. Berikut ciri-ciri istidraj dari Allah SWT:

1. Keimanan dan ibadah kita kepada Allah SWT sedang menurun. Namun kesenangan dan kenikmatan duniawi terasa semakin melimpah dan mudah didapat.

Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah SWT dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendak-Nya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka berupa istidraj.

2. Terus melakukan kemaksiatan tetapi kesenangan dan kesuksesan justru semakin melimpah.

Ali Bin Abi Thalib r.a. berkata: "Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau melihat Rabbmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya." (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal.121)

3. Semakin kikir justru harta semakin melimpah. Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya (Q.S. Al-Humazah [104]: 1-3).

Ayat di atas menjelaskan tentang orang yang kikir dan menghitung-hitung hartanya. Ia mengira harta yang ditumpuknya itu akan mengukuhkan posisi dan kekuasaannya di muka bumi.

Maka Allah SWT akan menjadikan hal itu sebagai istidraj dengan sengaja membuatnya makin kikir dan makin bertambah harta kekayaannya.

4. Merasa hidupnya begitu tenang dan tenteram meskipun tidak pernah menjalankan ibadah dan sering melakukan maksiat.

5. Merasa segala kenikmatan yang didapatkan di dunia semata karena usaha sendiri tanpa campur tangan Allah SWT.

6. Jarang terkena penyakit walaupun sering melakukan perbuatan maksiat dan lalai beribadah.

7. Jarang ditimpa musibah meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.

Dalil tentang istidraj dalam Al Quran

Penjelasan tentang istidraj ini telah diterangkan dalam Al Quran. Berikut ada beberapa kumpulan dalil ayat-ayat Al Quran mengenai istidraj.

  1. "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa." (QS Al An'am ayat 44)
  2. "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan." (QS Ali Imran ayat 178)
  3. "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)." (QS An Naml ayat 4)

Istidraj adalah bentuk hukuman yang bukan berasal dari kenikmatan atas rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat dan meminta perlindungan dari istidraj.

Almh. Nenek ku pernah berkata " Kun fayakun "

Arti Kun Fayakun dan Maknanya dalam Ayat Al-Quran

Arti Kun Fayakun

Dalam bahasa Arab "kun fayakun" maknanya berkaitan dengan kehendak Allah SWT dalam menciptakan apa pun.

Kehendak-Nya itu bersifat mandiri, yakni dari keinginan Allah SWT semata tanpa dorongan apa pun. Dalam penciptaan, kehendak Allah SWT yang menjadi sesuatu yang mengada dengan sendirinya dari Allah SWT dan semata-mata tanpa sebab dari luar.

Hal tersebut sejalan dengan sifat Allah SWT Yang Maha Kekal, Maha Berdiri Sendiri, dan Maha Hidup. Setelah firman "kun fayakun", kehendak allah SWT akan berjalan dan mengalir sesuai dengan al-qudrah-Nya.

Setiap waktu yang mengalir merupakan hakikat tentang semua kehendak Allah SWT sendiri, yang akhirnya menjadi penentu sunnatullah, takdir (qada) semua makhluk.

Tanpa kun fayakun, makhluk tersebut tidak akan mampu mencapai diri-Nya. Allah SWT memfirmankan kun fayakun bukan sekedar untuk menunjukkan kehendak-Nya, namun juga untuk makhluk agar mengenal Allah SWT dari diri-Nya semata.

Kun Fayakun dalam Ayat Al-Quran

Kata "kun fayakun" terdapat di beberapa surat dalam Al-Quran. Sebagai contohnya, yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 117, Surat An-Nahl ayat 40, Surat Yasin ayat 82.

Artinya:
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia hendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah!' Lalu jadilah ia."(QS Al-Baqarah:117)

Surat An-Nahl ayat 40

Artinya:

"Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu." (QS An-Nahl:40).

Kun fayakun dalam Surat An-Nahl ayat 40 menunjukkan bahwa sesungguhnya urusan membangkitkan (orang-orang mati) adalah perkara mudah bagi Allah SWT. Maka, bila Allah menghendaki sesuatu, Dia hanya berfirman, "jadilah", maka kemudian ia terjadi dan terwujud.

Surat Yasin ayat 82

Artinya:
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (QS Yasin:82)

Saat Allah SWT menghendaki sesuatu adalah hanya dengan mengatakan, kun fayakun maka ia pun terjadi, mulai dari mematikan, menghidupkan, membangkitkan serta mengumpulkan.

Itulah penjelasan mengenai arti kun fayakun beserta makna dan ayat Al-Qur'an yang berisi kata tersebut. Semoga dari penjelasan ini semakin mempertebal keimanan kita terhadap kuasa Allah SWT. 


Saturday, February 17, 2024

Penculikan anak ada hukum pidana nya di Indonesia


Pasal Tentang Penculikan Anak dalam KUHP dan Undang-undang

Adapun tindak pidana penculikan anak diatur dalam Pasal 83 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, Pasal 76E dan Pasal 76F Undang-Undang No. 35 Tahun 2014, Pasal 328 dan 330 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pasal 83 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, disebutkan bahwa:

"Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)." Pasal 76E Undang-Undang No. 35 Tahun 2014, menyebutkan bahwa: "Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul."

Pasal 76F Undang-Undang No. 35 Tahun 2014, menyebutkan bahwa: "Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan Anak." 

Pasal 328 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, menyebutkan bahwa: "Barang siapa membawa pergi seorang dari tempat kediamannya atau tempat tinggalnya sementara dengan maksud untuk menempatkan orang itu secara melawan hukum di bawah kekuasaannya atau kekuasaan orang lain, atau untuk menempatkan dia dalam keadaan sengsara, diancam karena penculikan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun." Pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, menyebutkan bahwa: 
(1) Barang siapa dengan sengaja menarik seorang yang belum cukup umur dari kekuasaan yang menurut undang-undang ditentukan atas dirinya, atau dari pengawasan orang yang berwenang untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun; 

(2) Bilamana dalam hal ini dilakukan tipu muslihat, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau bilamana anaknya belum berumur dua belas tahun, dijatuhkan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Agar pelaku tindak penculikan bisa terkena sanksi, maka harus bisa dibuktikan segala unsur yang terkandung dalam pasal-pasal tersebut diatas, baik unsur subjektif maupun unsur objektifnya.

suatu perbuatan bisa disebut sebagai tindak pidana apabila memenuhi baik unsur subjektif maupun unsur objektif dari suatu tindak pidana. Yang dimaksud dengan unsur subjektif adalah unsur yang terdapat dalam diri si pelakunya seperti:
Kesengajaan atau kealpaan; 

Maksud dalam melakukan suatu perbuatan tersebut; 

Waktu, tempat dan keadaan saat melakukan perbuatan tersebut. 

Sedangkan unsur objektif yaitu perbuatan yang dilakukan tersebut menimbulkan akibat-akibat yang membahayakan, merusak, dan menghilangkan kepentingan orang lain, seperti kemerdekaan seseorang dalam hal ini adalah kasus penculikan.



Manfaat jus strawberry


Konsumsi buah secara rutin membantu memenuhi nutrisi harian tubuh. Sebab, buah-buahan mengandung vitamin dan mineral penting yang pastinya sangat bermanfaat. Salah satunya adalah buah stroberi (strawberry). 

Buah satu ini memiliki ukuran kecil, warna merah dengan bintik putih dan tangkai mahkota berwarna hijau. Rasanya manis dan asam, begitu segar di mulut. Kalau bicara kandungannya, buah satu ini kaya akan kalium, folat, zat besi, vitamin C, magnesium, dan antioksidan.

Berikut beberapa manfaatnya:

Menjaga jantung tetap sehat

Mengonsumsi buah maupun jus stroberi ternyata membantu menjaga kesehatan organ jantung. Konsumsi buah satu ini juga membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi, hipertensi, hingga peradangan yang terjadi pada pembuluh darah. 

Semuanya mengarah pada risiko stroke dan masalah kesehatan jantung.  Khasiat ini karena kandungan kalium dan antosianin yang berperan sebagai antioksidan pada buah strawberry.

Meningkatkan Imunitas Tubuh

Konsumsi buah strawberry setiap hari sebanyak 150 gram saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian yang dibutuhkan tubuh, lho! Dengan terpenuhinya asupan vitamin C, efeknya adalah sistem imunitas tubuh yang turut meningkat.  

Konsumsi buah strawberry secara rutin akan semakin meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh. Alhasil, tubuh kamu senantiasa sehat dan lebih cepat sembuh saat terinfeksi penyakit tertentu.

Mencegah Munculnya Tanda Penuaan Dini

Manfaat lain dari konsumsi jus stroberi adalah membantu mencegah munculnya tanda penuaan dini. Kandungan asam elagik dan vitamin C pada buah satu ini diyakini efektif untuk menunjang kesehatan kulit. Kedua senyawa tersebut bekerja aktif untuk melawan efek radikal bebas yang dapat memicu kerusakan kolagen. 

Perlu diketahui bahwa kerusakan kolagen akan berdampak pada munculnya tanda penuaan pada kulit, seperti kerutan, garis halus, dan flek hitam. 

Selain mengonsumsi sebagai jus, kamu juga bisa menjadikan buah strawberry sebagai bahan alami untuk membuat masker wajah. Tambahkan dengan madu lalu oleskan secara merata pada kulit. Diamkan selama kurang lebih 8 sampai 10 menit, lalu bilas wajah dengan menggunakan air hangat.

Mencegah Risiko Terserang Katarak

Efek baik lain dari buah strawberry adalah mendukung mata lebih sehat sekaligus mengurangi risiko katarak dan penyakit yang terjadi karena degenerasi makula. Lagi-lagi, ini karena kandungan vitamin C pada buah strawberry. Tak hanya memerangi radikal bebas, kandungan tersebut juga mendukung produksi kolagen yang menjadi senyawa pembentuk struktur kornea mata.

Mengurangi Risiko Kanker

Selain baik untuk meningkatkan kesehatan jantung, mata, dan imunitas tubuh, kandungan vitamin C dan antioksidan pada buah strawberry juga efektif untuk mengurangi risiko pertumbuhan sel kanker pada tubuh. Akan tetapi, pastinya hal ini bisa didapat dengan dibarengi pola hidup dan pola makan yang seimbang. 

Supaya mendapatkan manfaat yang lebih optimal, sebaiknya kamu membuat jus stroberi sendiri. Kalau harus membeli jus buah yang sudah tersedia dalam kemasan, pastikan tidak terdapat tambahan pengawet, perasa, atau pemanis buatan. Sebab, hal tersebut justru membuat manfaat buah strawberry jadi menurun. 

Naluri seorang ibu, ada pada ibu yang ikhlas


Naluri ibu adalah insting atau dorongan alamiah untuk merawat, melindungi, dan memenuhi kebutuhan fisik serta emosional anak-anaknya. Naluri ini sering kali mengarahkan seorang ibu untuk mengambil tindakan yang melibatkan perhatian dan perawatan terhadap anak-anaknya, bahkan tanpa panduan atau pengetahuan khusus yang lebih lanjut.

Naluri ibu dapat mencakup kemampuan untuk memahami keadaan anak, merasakan ketika ada sesuatu yang tidak beres, dan merespons dengan cepat demi keselamatan anak-anaknya.

Naluri ibu seringkali dianggap sebagai salah satu kekuatan misterius yang memungkinkan seorang ibu untuk merasakan, mengetahui, dan memahami apa yang sedang terjadi dengan anaknya. Meskipun sering kali sulit untuk menjelaskannya dengan logika, naluri ini merupakan kombinasi dari pengalaman, intuisi, dan koneksi emosional yang mendalam.

1. Pengalaman dan intuisi

Sejak awal kehamilan, seorang ibu membangun ikatan dengan anaknya. Proses ini melibatkan banyak perubahan emosional dan fisik yang mempersiapkan seorang ibu untuk mendekap perannya. Pengalaman ini mengasah intuisi seorang ibu sehingga ia dapat merasakan jika ada sesuatu yang salah dengan anaknya, meskipun kadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Seorang ibu mengingat pengalaman-pengalaman yang pernah dihadapi anaknya—baik suka maupun duka. Oleh karena itu, jika anaknya berperilaku atau bereaksi dengan cara yang tidak biasa berdasarkan pengalaman sebelumnya, naluri ibu akan segera menangkap perbedaan tersebut.

2. Keterikatan emosional

Ikatan emosional antara ibu dan anak merupakan salah satu ikatan terkuat dalam hubungan manusia. Keterikatan ini memungkinkan ibu untuk "merasakan" perasaan anaknya, sehingga jika anak merasa sedih, cemas, atau takut, seorang ibu akan dengan cepat menyadarinya.

Dari saat pertama kelahiran, seorang ibu membentuk ikatan emosional dengan anaknya yang sangat kuat. Ikatan ini membuat ibu sangat peka terhadap perubahan mood, perilaku, atau kondisi kesehatan anaknya, bahkan jika anak tersebut berusaha menyembunyikannya.

3. Pemahaman mendalam

Seorang ibu menghabiskan banyak waktu bersama anaknya, terutama di tahun-tahun awal kehidupan anak. Oleh karena itu, ibu dengan cepat memahami kebiasaan, sifat, dan perilaku anaknya. Ketika ada perubahan tiba-tiba atau perilaku yang tidak biasa, naluri ibu akan segera menangkap perbedaannya.

Itu terjadi karena ibu punya ikatan batin dengan sang anak, keseharian ibu bersama dengan anaknya setiap hari menjadi satu alasan mengapa ibu bisa dengan mudah menemukan perbedaan apakah sang buah hati punya masalah atau lagi mengalami kesulitan dalam hidupnya.

4. Kesiagaan konstan

Secara biologis dan psikologis, ibu diprogram untuk selalu waspada terhadap kesejahteraan anaknya. Hal ini bukan hanya tentang perlindungan fisik, tetapi juga kesejahteraan emosional dan mental anak. Ketika ada potensi bahaya atau gangguan, naluri ibu akan segera beraksi.

Sejak bayi, seorang ibu terbiasa memperhatikan anaknya—dari pola tidurnya, tangisan tertentu yang mengindikasikan rasa lapar atau sakit, hingga isyarat non-verbal saat anak lebih besar. Karena perhatian ini, seorang ibu bisa mendeteksi ketidaksesuaian atau perubahan perilaku yang mungkin tidak disadari oleh orang lain.

5. Kemampuan komunikasi non-verbal

Sebagian besar komunikasi manusia terjadi secara non-verbal, dan ini terutama berlaku untuk hubungan antara ibu dan anak. Seorang ibu dapat membaca isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan bahkan nada suara anaknya dengan presisi yang mengejutkan. Ini memungkinkan ibu untuk "membaca" apa yang mungkin tidak diungkapkan anak dengan kata-kata.

Jadi, tanpa harus berkata-kata, sang ibu bisa dengan mudah untuk tahu kondisi dari anaknya tersebut, hal itu tentu terjadi karena tanpa harus sang anak berkata-kata, ibu bisa membaca semua dari kondisi dan ekspresi anak ketika ingin menyampaikan sesuatu.

Naluri ibu adalah kombinasi unik dari intuisi, pengalaman, keterikatan emosional, pemahaman mendalam, dan kemampuan komunikasi non-verbal. Meskipun setiap ibu dan anak memiliki hubungan yang unik, kekuatan naluri ibu tetap menjadi konstanta yang misterius dan menakjubkan. Ini adalah bukti lebih lanjut tentang betapa khusus dan mendalamnya hubungan antara ibu dan anak.


























Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...