Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Monday, April 1, 2024
Bersyukur nya lahir di Indonesia, berwarga negara Indonesia
Tanda sakaratul maut menjelang kematian menurut Islam
Fakta tentang Sakaratul Maut
Sebelum merasakan kematian, manusia akan mengalami sakaratul maut. Yakni keadaan saat roh akan berpisah dari jasad secara perlahan.
Semua hal yang dirasakan selama proses tersebut tidak hanya dirasakan oleh jiwa, tapi juga oleh jasad atau kondisi biologis manusia.
Terdapat sebuah ayat Alquran yang menggambarkan dahsyatnya sakaratul maut:
Artinya:
"Sekali-kali jangan apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan dan dikatakan (kepadanya): 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?', dan Dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), bertaut betis (kiri dan kanan).
Kepada Tuhan-mu pada hari itu kamu dihalau," (QS Al-Qiyamah: 26-30).
Ada beberapa fakta mengenai sakaratul maut yang akan dialami oleh semua manusia. Beberapa di antaranya yakni:
1. Tidak Ada yang Bisa Menghindarinya
Artinya:
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat," (QS Al-Waqi'ah: 83-85).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberi peringatan kepada otang yang mendustakan-Nya, apalagi lagi saat sakaratul maut tiba.
2. Lebih Berat untuk Orang Zalim dan Selalu Bermaksiat
Artinya:
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu'.
Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,” (QS Al-An‘am: 93).
3. Penguji Keimanan
Sakaratul maut tidak pernah bisa dipisahkan dari proses kematian.
Karena saat itu manusia akan diuji juga keimanannya karena tidak hanya melihat malaikat, tapi juga setan untuk menguji iman.
Selain itu, sakaratul maut juga tidak pernah lepas dari yang namanya rasa sakit, persis seperti yang diucapkan Imam Al Ghazali:
“Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut seperti menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh, sehingga bagi orang yang sedang sekarat merasakan bahwa dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hingga kaki.”
Sunday, March 31, 2024
Perkuat sistem imun dengan anti oksidan
Bila rumah tangga diujung perceraian, sebelum 3 bulan curhat saja ke Polsek setempat ya
Ingin lihat foto terdahulu, ada di google foto bila pakai smartphone
Bila terserang flu, istirahat maksimal
Cara Mengatasi Gejala Awal Flu
Jika gejala awal flu tersebut sudah mulai kamu rasakan, maka penting untuk segera melakukan pengobatan dalam waktu 48 jam setelah munculnya gejala. Jika tidak segera ditangani, flu bisa semakin parah dan mengganggu. Gejala lainnya yang dapat muncul, seperti rasa gatal dan sakit pada tenggorokan, kepala terasa berat dan sakit, pegal-pegal, dan lain-lain.
Supaya tidak semakin parah, ini beberapa cara untuk mengatasi gejala awal flu.
- Mulai Perbanyak Minum Air. Saat gejala flu muncul penting untuk segera minum lebih banyak air atau jus untuk menghindari gejala dehidrasi seperti, sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Tidak hanya dengan minum, kamu bisa konsumsi sup ayam atau sayur bayam untuk memenuhi kebutuhan cairan.
- Berkumur dengan Air Garam. Cara alami untuk mengatasi gatal di tenggorokan adalah konsumsi segelas air hangat yang ditambahkan setengah sendok teh garam dapur. Hal ini karena garam mampu menarik keluar kelebihan air dalam jaringan tenggorokan, mengurangi peradangan, dan membersihkan lendir serta meringankan iritasi di tenggorokan.
- Menggunakan Semprot Hidung. Saat gejala flu baru muncul, maka kamu harus memastikan hidung bersih dan tidak mampet. Semprot hidung yang mengandung saline bisa kamu gunakan sehingga gejala tidak.
- Konsumsi Obat. Untuk melawan rasa sakit, kamu bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti acetaminophen selama dua jam ke depan. Kamu juga bisa konsumsi obat-obatan alergi seperti zyrtec dan benadryl, dapat membantu meredakan gejala seperti hidung meler dan mata berair. Sementara untuk membersihkan sinus, kamu bisa menggunakan obat yang mengandung dekongestan.
- Istirahat. Faktanya, tubuh tidak mampu melawan virus dengan lebih baik jika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Setelah gejala muncul, sebaiknya segera beristirahat. Agar semakin nyenyak, kamu bisa terlebih dahulu mandi dengan air hangat guna meningkatkan kualitas tidur.
- Penuhi Kebutuhan Gizi. Pola makan sehat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya, penuhi kebutuhan gizi yang mencakup protein seperti daging tanpa lemak, ikan, atau kacang-kacangan, gandum, beras merah, serta sayuran berwarna yang kaya antioksidan.
- Lakukan Latihan Fisik Ringan. Istirahat memang disarankan, namun saat gejala awal flu muncul kamu juga bisa melakukan sedikit latihan fisik ringan guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jika masih merasa tidak ada kemajuan atau kondisi tubuh justru memburuk dengan gejala seperti, demam, mulai muntah, atau sakit kepala yang semakin buruk, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Karena hal tersebut mungkin menunjukkan bahwa kamu memerlukan obat-obatan antivirus, antibiotik atau pengobatan lainnya.
Bunda, Bunma atau Mama
Secara umum, sebutan untuk ibu yang populer digunakan masyarakat Indonesia adalah mama, bunda, atau mami. Namun selain itu, ternyata ada bermacam-macam panggilan ibu dari Sabang sampai Merauke yang unik dari setiap daerah.
Sebut saja panggilan anrong atau ammak di Makassar, Enyak di Jakarta, hingga mace di Papua.
Nah, penasaran dengan macam-macam panggilan ibu yang ada di Indonesia? Berikut ulasan selengkapnya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Anrong atau Ammak - Makassar, Sulawesi Selatan
Daerah Sulawesi Selatan tepatnya masyarakat Makassar memiliki sebutan untuk Ibu berupa "Anrong". Selain itu, ada pula masyarakat Makassar yang menyebut Ibu mereka dengan Ammak.
Indo - Bugis, Sulawesi Selatan
Bagi mayoritas masyarakat Bugis seperti di daerah Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, dan lain-lain, umumnya panggilan untuk ibu adalah "Indo".
Tak cuma itu, masyarakat suku Toraja juga memanggil Ibu dengan sebutan "Indo".
Amma atau Kindo - Mandar, Sulawesi Barat
Masih di daerah Sulawesi, masyarakat daerah Mandar umumnya memanggil ibu dengan panggilan Amma maupun Kindo.
Ina - Bima, Nusa Tenggara Barat
Kota yang terletak di Pulau Sumbawa bagian Timur provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia ini menyebut ibu dengan panggilan Ina.
Inaq - Lombok, Nusa Tenggara Barat
Masih di NTB, ternyata penduduk Lombok memanggil ibu mereka dengan sebutan Inaq.
Ende atau Ine - Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Di daerah NTT, masyarakat setempat menyebut ibu dengan panggilan Ende. Apa pula yang memanggil dengan sebutan Ine.
Biyang - Bali
Biyang adalah nama panggilan untuk para ibu di daerah Bali.
Mace - Papua
Mace adalah penyebutan untuk ibu yang unik dan khas. Saat ini, bahasa daerah Mace masih sering digunakan hampir semua penduduk Papua untuk memanggil ibu mereka.
Enyak - Jakarta
Panggilan ibu dengan sebutan Enyak kerap digunakan oleh suku Betawi. Sebutan Enyak sempat populer pada tayangan serial tv Si Doel Anak Sekolahan. Meski demikian, saat ini, orang Betawi sudah jarang memanggil ibu dengan sebutan Enyak.
Ambu, Emak atau Indung - Jawa Barat
Masyarakat Jawa Barat, tepatnya suku Sunda, biasanya akan memanggil ibu mereka dengan sebutan Ambu, Emak bahkan Indung.
Ibuk, Bu'e, Mbok atau Biyung - Jawa Tengah dan Jawa Timur
Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki sebutan yang sama untuk memanggil ibu Mereka. Sebutan tersebut adalah ibuk, Bu'e hingga Mbok.
Ada pula Biyung yang turut digunakan sebagai sebutan untuk ibu. Sebutan ini menyerupai panggilan untuk ibu bagi masyarakat Bali.
Ebo atau Ebhu - Madura
Meskipun masih termasuk dalam Jawa Timur, ternyata nama pengganti untuk ibu di Madura memiliki perbedaan.
Panggilan ibu di Madura adalah Ebo. Ada pula masyarakat Madura yang menyebut ibu dengan panggilan Ebhu.
Ine - Aceh
Sebutan untuk ibu di daerah Aceh sebenarnya bervariasi sesuai dengan suku dan etnis di wilayah tersebut. Untuk masyarakat suku Gayo sendiri, ibu dipanggil dengan sebutan Ine.
Ebok atau Emek - Palembang, Sumatra Selatan
Kota yang terkenal dengan olahan ikan berupa pempek ini menyebut ibu mereka dengan sebutan Ebok atau Emek.
Oma atau Omak - Batak Toba, Sumatra Utara
Biasanya Oma digunakan untuk memanggil nenek. Namun, sebutan ini berbeda penggunaannya bagi masyarakat Sumatra Utara khususnya suku Batak Toba. Mereka menyebut ibu dengan panggilan Oma atau Omak.
Nande - Batak Karo, Sumatra Utara
Jika Batak Toba menyebut ibu dengan panggilan Oma atau Omak, maka suku Batak Karo memanggil ibu mereka dengan sebutan Nande.
Amak atau Mandeh - Minang, Sumatra Barat
Amak dan Mandeh sama-sama digunakan oleh masyarakat Minang untuk memanggil ibu.
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...