Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Sunday, April 21, 2024
Mubazir dalam Islam
Saturday, April 20, 2024
Sifat Wanita terbaik
Menutup Aurat
Sifat wanita terbaik yang pertama adalah menutup aurat. Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan, menurut pendapat terkuat di antara pendapat para ulama.
Allah Ta’ala berfirman :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).
Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah Ta’ala juga berfirman :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur: 31).
Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i
Sifat wanita terbaik yang menjadi idaman sepatutnya memenuhi beberapa kriteria berbusana berikut ini yang kami sarikan dari berbagai dalil Al Qur’an dan As Sunnah.
Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).
Abu ‘Ubaidah mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya.” Az Zujaj mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi kaum pria.”
Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Syarat keempat: Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Syarat kelima: Tidak menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”.(HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Inilah di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus dipenuhi. Inilah wanita yang pantas dijadikan kriteria.
Betah Tinggal di Rumah
Di antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).
Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada kebutuhan”.
Disebutkan bahwa ada orang yang bertanya kepada Saudah -istri Rasulullah-, “Mengapa engkau tidak berhaji dan berumrah sebagaimana yang dilakukan oleh saudari-saudarimu (yaitu para istri Nabi yang lain, pent)?” Jawaban beliau, “Aku sudah pernah berhaji dan berumrah, sedangkan Allah memerintahkan aku untuk tinggal di dalam rumah”. Perawi mengatakan, “Demi Allah, beliau tidak pernah keluar dari pintu rumahnya kecuali ketika jenazahnya dikeluarkan untuk dimakamkan”. Sungguh moga Allah ridha kepadanya.
Ibnul ‘Arabi bercerita, “Aku sudah pernah memasuki lebih dari seribu perkampungan namun aku tidak menjumpai perempuan yang lebih terhormat dan terjaga melebihi perempuan di daerah Napolis, Palestina, tempat Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api. Selama aku tinggal di sana aku tidak pernah melihat perempuan di jalan saat siang hari kecuali pada hari Jumat. Pada hari itu para perempuan pergi ke masjid untuk ikut shalat Jumat sampai masjid penuh dengan para perempuan. Begitu shalat Jumat berakhir mereka segera pulang ke rumah mereka masing-masing dan aku tidak melihat satupun perempuan hingga hari Jumat berikutnya”.
“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR Ibnu Khuzaimah no. 1685. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya.” Beliau juga berkata, “Bila si istri keluar rumah suami tanpa izinnya berarti ia telah berbuat nusyuz (pembangkangan), bermaksiat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa.” (Majmu’ Al-Fatawa, 32: 281)
Wanita Terbaik Memiliki Sifat Malu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain.)
Kriteria ini juga semestinya ada pada setiap wanita. Contohnya adalah ketika bergaul dengan pria. Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu yang sangat. Cobalah perhatikan contoh yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa ‘alaihis salam. Allah Ta’ala berfirman :
“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (QS. Qashash: 23-24). Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di zaman sekarang ini!
Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlaq kedua wanita tersebut. Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa ‘alaihis salaam; Allah melanjutkan firman-Nya :
“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.‘” (QS. Al Qashash : 25)
Ayat yang mulia ini,menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita berakhlaq dan bersifat malu. Allah menyifati gadis wanita yang mulia ini dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.
Amirul Mukminin Umar bin Khoththob rodiyallohu ‘anhu mengatakan, “Gadis itu menemui Musa ‘alaihis salaam dengan pakaian yang tertutup rapat, menutupi wajahnya.” Sanad riwayat ini shahih.
Wanita Terbaik Memiliki Sifat Taat dan Menyenangkan Hati Suami
Istri yang taat pada suami, senang dipandang dan tidak membangkang yang membuat suami benci, itulah sifat wanita terbaik. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata :
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Begitu pula tempat seorang wanita di surga ataukah di neraka dilihat dari sikapnya terhadap suaminya, apakah ia taat ataukah durhaka.
Al Hushoin bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya,
Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4: 341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1933)
Menjaga Kehormatan, Anak dan Harta Suami
Allah Ta’ala berfirman :
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS. An Nisa’: 34).
Ath Thobari mengatakan dalam kitab tafsirnya (6: 692), “Wanita tersebut menjaga dirinya ketika tidak ada suaminya, juga ia menjaga kemaluan dan harta suami. Di samping itu, ia wajib menjaga hak Allah dan hak selain itu.”
Wanita Terbaik Memiliki Sifat Bersyukur dengan Pemberian Suami
Seorang istri harus pandai-pandai berterima kasih kepada suaminya atas semua yang telah diberikan suaminya kepadanya. Bila tidak, si istri akan berhadapan dengan ancaman neraka Allah Ta’ala.
Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat :
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907). Lihatlah bagaimana kekufuran si wanita cuma karena melihat kekurangan suami sekali saja, padahal banyak kebaikan lainnya yang diberi. Hujan setahun seakan-akan terhapus dengan kemarau sehari.
Berdandan dan Berhias Diri Hanya Spesial untuk Suami
Sebagian istri saat ini di hadapan suami bergaya seperti tentara, berbau arang (alias: dapur) dan jarang mau berhias diri. Namun ketika keluar rumah, ia keluar bagai bidadari. Ini sungguh terbalik. Seharusnya di dalam rumah, ia berusaha menyenangkan suami. Demikianlah yang dinamakan sebaik-baik wanita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata :
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Semoga bermanfaat bagi setiap wanita dan semoga Allah SWT memberi taufik untuk mengamalkannya.
Kegunaan Manjakani untuk kesehatan
Salah satu manfaat manjakani yang paling terkenal adalah sebagai pembersih organ kewanitaan. Tanaman ini juga dipercaya dapat menjaga kesehatan organ intim wanita. Namun, masih banyak manfaat manjakani lainnya yang juga perlu Anda ketahui.
Manjakani (Quercus infectoria) umumnya banyak ditemukan di daerah Mediterania, Asia, dan Timur Tengah. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah galls atau tonjolan di bagian batangnya. Tonjolan tersebut berbentuk bulat sehingga sering dikira sebagai buah manjakani, padahal sebenarnya bukan.
Berbagai Manfaat Manjakani untuk Kesehatan
Manjakani mengandung beragam mineral, seperti kalsium, fosfor, kalium, magnesium , zat besi, mangan, zinc, dan nikel. Selain itu, tanaman ini juga mengandung tanin dan antioksidan dari golongan polifenol dan flavonoid. Manjakani juga diketahui memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiradang.
Berkat kandungan nutrisi dan senyawa yang beragam, manfaat manjakani tidaklah sedikit. Berikut ini adalah beberapa manfaat manjakani bagi kesehatan tubuh:
1. Membasmi jamur dan bakteri penyebab infeksi
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak manjakani dapat membasmi dan menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab infeksi, seperti E.coli , Klebsiella, Salmonella, dan jamur Candida albicans.
Meski begitu, efektivitas manjakani sebagai obat herba untuk mengatasi penyakit infeksi masih perlu diteliti lebih lanjut.
2. Mengatasi keputihan dan membersihkan organ intim kewanitaan
Keputihan merupakan kondisi yang sering dikeluhkan oleh wanita. Keputihan bisa normal terjadi, tetapi bisa juga tidak. Keputihan normal biasanya terjadi karena pengaruh hormon, misalnya saat ovulasi atau selama kehamilan, sedangkan keputihan tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur.
Beberapa riset menunjukkan bahwa tanaman manjakani dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida dan bakteri penyebab keputihan. Namun, perlu diingat bahwa keputihan normal umumnya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Sementara itu,keputihan tidak normal dapat diobati dengan antijamur atau antibiotik sesuai resep dokter. Jika Anda ingin menggunakan manjakani untuk mengatasi keputihan, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
3. Menjaga kekuatan dan kesehatan tulang
Antioksidan serta kalsium dan fosfor yang terkandung dalam manjakani merupakan zat yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tulang. Zat-zat tersebut juga diketahui dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan pada tulang, seperti osteoporosis.
4. Mengobati penyakit malaria
Tak hanya dapat membasmi bakteri dan jamur, beberapa riset juga menunjukkan bahwa manjakani dapat membunuh parasit Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria. Di beberapa daerah, tanaman manjakani bahkan telah digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit tersebut.
5. Melawan sel kanker
Ekstrak tumbuhan manjakani diketahui mengandung senyawa yang memiliki efek antioksidan, antiradang, dan antikanker. Beberapa riset di laboratorium juga telah membuktikan bahwa ekstrak manjakani bermanfaat dalam melawan sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.
Namun, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk mengevaluasi manfaat manjakani sebagai pengobatan atau pencegahan penyakit kanker.
Selain beberapa manfaat di atas, masih ada manfaat manjakani lainnya yang juga baik untuk kesehatan, di antaranya mengontrol kadar gula darah, mengatasi peradangan, serta memelihara kesehatan dan fungsi hati.
Sayangnya, berbagai manfaat manjakani tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut, sebab belum ada riset yang menyatakan bahwa manjakani terbukti aman dan efektif digunakan sebagai pengobatan penyakit tertentu. Tanaman manjakani juga tidak terbukti efektif digunakan untuk mengencangkan dan merapatkan vagina.
Manjakani biasanya dikonsumsi sebagai jamu dan teh atau suplemen herbal. Namun, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi manjakani jika menderita penyakit tertentu, sedang hamil, atau menyusui. Manjakani juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersama obat-obatan karena berpotensi menimbulkan efek interaksi obat.
Di leptop juga ada Intel ya
11 Unit Kepolisian di Negara Indonesia
Cara membentuk kebiasaan baik
1. Mengerjakan satu kebiasaan baik per hari
Ketika mulai membentuk kebiasaan baik, pastikan bahwa ada satu kebiasaan yang sudah siap untuk kamu lakukan per harinya.
2. Memfokuskan diri pada satu kebiasaan
Menetapkan kebiasaan baik per hari memang bagus. Namun, jika masih merasa sulit, coba fokus dulu pada satu kebiasaan dalam satu rentang waktu.
Kebiasaan baik memang bukan sesuatu yang bisa langsung menempel pada diri kita. Ia harus menyatu dulu, baru bisa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hari-hari kita. Setiap orang butuh waktu untuk mengintegrasikan kebiasaan baik yang ia lakukan ke dalam dirinya.
Setelah satu kebiasaan baik terintegrasi dengan tubuh, maka kebiasaan yang lain bisa mulai dilakukan. Saat seseorang mulai sadar bahwa kebiasaan menghasilkan manfaat yang besar, secara tidak sadar, ia akan melanjutkannya dengan mencoba kebiasaan baik lainnya.
3. Buat tujuan dari setiap kebiasaan
4. Simpan alat yang kamu butuhkan di dekatmu
Setelah bisa menetapkan kebiasaan baik yang akan dilakukan, ada hal selanjutnya yang mulai harus Anda lakukan: menyimpan alat yang dibutuhkan untuk menjalankan kebiasaan baik tersebut. Jangan sampai, ketika Anda ingin mulai membaca buku, buku yang ingin kamu baca tak ada di rumahmu.
Hal itu dilakukan banyak orang-orang sukses yang menghabiskan banyak waktunya dengan membaca. Sadar bahwa mereka punya kebiasaan membaca, mereka lantas menyimpan buku di rak dekat kasurnya supaya bisa membaca setiap waktu. Dengan demikian, ia selalu membaca buku jika ada waktu luang.
Kesejahteraan dalam Islam
Sejak belasan abad lalu Al-Qur’an telah menyampaikan petunjuk agar suatu kesenjangan dapat berubah menjadi kesejahteraan. Dalam waktu yang sama, solusi untuk menghadapi kesenjangan sosial itu juga telah Allah hadirkan melalui kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai panduan untuk meraih hidup yang sejahtera.
Selain menjadi misi utama Nabi Muhammad Saw, membangun masyarakat yang sejahtera pun nyatanya merupakan cita-cita al-Qur'an.
Ayat ini mengungkapkan bahwa cita-cita al-Qur'an dalam membangun kesejahteraan masyarakat tidak hanya secara material, tetapi juga secara spiritual. Mendapatkan kesejahteraan di bumi dan juga meraih kesejahteraan melalui ampunan Allah Swt di akhirat.
Firman Allah di atas juga menegaskan betapa besarnya kasih sayang Allah Swt kepada makhluknya. Suburnya tumbuh-tumbuhan, hijaunya alam, dan segarnya buah-buahan senantiasa menemani perjalanan kehidupan manusia di bumi.
Akan tetapi, terdapat pendidikan juga yang dihadirkan oleh ayat tersebut, yaitu setiap manusia harus menjaga kenikmatan yang telah Allah berikan dengan mensyukurinya. Menjaga alam yang indah dengan tidak merusaknya, menanam tumbuh-tumbuhan yang memberi manfaat bagi generasi selanjutnya, dan menjaga kerukunan antar sesama manusia untuk mencapai keselarasan antara kebaikan alam dan kebaikan penduduknya sehingga kesejahteraan yang menjadi dambaan semua orang pun dapat tercapai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa "sejahtera" berarti "aman, sentosa, dan makmur; selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya". Dengan demikian, kesejahteraan sosial adalah keadaan masyarakat yang aman secara sosial dan terpenuhi segala kebutuhannya. Maka, kesejahteraan sosial adalah segala usaha yang mendorong terciptanya kebermanfaatan bagi masyarakat.
Dua kebutuhan utama yang melanda masyarakat dunia, berikut pemenuhan kebutuhan yang telah Al-Qur'an sampaikan dalam menghadapinya.
Pertama, kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Pasalnya, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup manusia, yaitu makan dan minum. Nyatanya, makan dan minum senantiasa menjadi kebutuhan dasar manusia. Jika tidak terpenuhi, kekurangan makanan yang mengakibatkan krisis kelaparan pun akan terjadi dan menjadi masalah utama.
Kedua, kebutuhan akan rasa aman. Yang termasuk dalam kebutuhan ini antara lain adalah keamanan dan perlindungan. Suatu keniscayaan bahwa setiap manusia menginginkan kehidupan yang damai, tenang, dan nyaman.
Artinya, walaupun Allah Swt telah menjamin rezeki bagi setiap makhluknya, bukan berarti kita tidak mesti bekerja dan berusaha. Kebutuhan fisik seperti makan dan kebutuhan meraih kedamaian dalam hidup bukan sesuatu yang dapat diperoleh secara gratis. Untuk memenuhi kebutuhan di atas, setiap manusia dituntut agar melangkahkan kaki untuk meraihnya. Pun dalam meraih kedamaian hidup yang didambakan, setiap manusia harus berperan aktif dalam menjaga keharmonisan, tidak saling membenci, dan membangun kasih sayang antar sesama.
bahwa hal pertama dan utama yang harus diperbaiki dalam membangun masyarakat yang sejahtera adalah dimulai dari islahul ifrad atau memperbaiki individunya terlebih dahulu. Jika setiap individu dapat memperbaiki pola pikir (mindset), dan membangun semangat dalam dirinya untuk berbuat baik serta berusaha, maka niscaya kesejahteraan dalam skala besar pun dapat diwujudkan.
Terakhir, selain membangun sikap optimis untuk menyongsong masa depan kehidupan yang sejahtera, kita sebagai makhluk sosial harus menyadari, peduli, melihat lingkungan sekitar dan peka terhadap hal-hal apa saja yang harus diperbaiki, ditanam, serta dipulihkan.
Selain itu, sebagai sesama makhluk di bumi, setiap kita harus saling mengulurkan tangan, membantu saudara-saudara yang membutuhkan, berempati, serta menciptakan kehidupan yang harmonis. Sehingga, untuk mewujudkan dan menghidupkan cita-cita al-Quran dalam menggapai kesejahteraan yang didambakan oleh seluruh manusia di muka bumi ini pun dapat ditunaikan dan ditegakkan dengan baik.
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...