Monday, January 8, 2024

Memahami sejarah perkembangan Google

Pendiri Google dan Sejarah Perkembangannya dari Masa ke Masa


Ketika ingin mencari sebuah informasi di internet, Google adalah tujuan utama sebagai alat pencariannya. Google membuat kamu bisa mencari informasi apa saja dari berbagai belahan dunia. Setiap harinya jutaan bahkan miliaran orang di seluruh penjuru dunia menggunakan Google. Google merupakan situs paling banyak dibuka di internet.

Pendiri Google dan sejarahnya berawal dari Amerika Serikat. Mesin pencarian terpopuler ini berawal proyek penelitian dari dua mahasiswa Stanford. Kemudian, berkembang menjadi satu dari beberapa perusahaan terbesar di dunia saat ini.

Pendiri Google dan Sejarahnya

Pendiri Google dan sejarahnya tidak terlepas dari peran dua mahasiswa Stanford, yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Saat itu kedua pendiri Google ini merupakan mahasiswa Ph.D yang sedang membuat proyek penelitian. Page dan Brin tertarik dengan gagasan untuk mengekstraksi makna dari kumpulan data yang terkumpul di Internet. Kedua pendiri Google ini kemudian merancang jenis teknologi pencarian baru di kamar asrama Page pada tahun 1996.

Nama domain www.google.com kemudian didaftarkan pada 15 September 1997 dan perusahaan didirikan pada 4 September 1998. Google memiliki misi yaitu "mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang". Awalnya, Google bernama "BackRub", karena sistem memeriksa backlink untuk memperkirakan pentingnya sebuah situs. Namun, Page dan Brin kemudian menggantinya menjadi Google.

Sejarah Google merupakan pelesetan dari "googol". Googol merupakan istilah matematika untuk angka satu dengan seratus nol di belakangnya. Nama ini dipilih untuk menandakan bahwa mesin pencari dimaksudkan untuk memberikan informasi dalam jumlah besar. Jadi, arti Google yaitu sebuah mesin pencari yang dimaksudkan untuk memberikan informasi dalam jumlah besar.

Menariknya, kantor pertama Google pada tahun 1998 dioperasikan dari sebuah garasi yang terletak di Menlo Park, California, yang kebetulan dimiliki oleh karyawan mereka no. 16 Susan Wojcicki. Dia kemudian menjadi CEO YouTube, platform berbagi video online resmi di bawah Google. Pendiri Google dan sejarahnya kemudian berkembang dengan cepat.

Perkembangan Google dari Tahun ke Tahun

Pendiri Google dan sejarahnya berkembang begitu pesat dalam waktu yang singkat. Dalam waktu sekitar satu tahun, perusahaan telah menerima sekitar $25 juta dalam pendanaan modal ventura, dan mesin pencari memproses 500.000 kueri per hari. Aktivitas meledak ketika Google menjadi mesin pencari klien untuk Yahoo!, salah satu situs Web paling populer kala itu.

Pada tahun 2004, ketika Yahoo! ditiadakan dengan layanan Google, pengguna melakukan pencarian Google sekitar 200 juta kali sehari, dan pada tahun 2008 mereka melakukannya sekitar 65 juta kali per jam. Mesin pencari ada di mana-mana sehingga "Googling" menjadi ungkapan umum yang berarti "mencari di Internet."

Google kemudian menjadi perusahaan publik pada tahun 2004. Penawaran umum perdana perusahaan ini berhasil meraup $ 1,66 miliar dan membuat kedua pendiri Google, Page dan Brin, menjadi miliarder secara instan. Pada tahun 2010 Google peringkat bersama raksasa teknologi seperti Microsoft Corporation dan IBM dalam nilai pasar.

Google kemudian terus meningkatkan teknologi mesin pencari (algoritmanya) dan menawarkan berbagai penyempurnaan. Google juga mulai menyediakan layanan pencarian untuk pengguna ponsel. Google memperoleh sebagian besar pendapatannya dari iklan yang ditampilkan di halaman Web yang dikembalikan oleh mesin pencarinya.

Pada tahun 2003 Google membeli perusahaan Pyra Labs, pembuat perangkat lunak pembuatan blog populer Blogger. Pada 2005 Google meluncurkan Google Earth, layanan pemetaan online yang memungkinkan pengguna untuk memanggil gambar satelit terperinci dari sebagian besar lokasi di Bumi.

Pada 2006, Google meluncurkan Google Apps yang berisi kalender, program pesan instan, program pembuatan halaman Web, dan Google Documents. Google juga membeli YouTube pada tahun 2006 seharga $1,65 miliar dalam bentuk saham. Google kemudian merilis browser Web gratis Chrome pada tahun 2008. Google kemudian mengembangkan sistem operasi gratis.

Pada 10 Agustus 2015, Google melalui postingan blog, CEO Google Larry Page mengumumkan pembentukan perusahan baru bernama Alphabet yang akan menjadi perusahaan induk mencakupi Google dan usaha-usaha lain yang tak terlalu terkait erat dengan bisnis utama Google. Sekarang, Google sudah berusia 25 tahun pada tahun 2023 ini.

Mengenal Pendiri TikTok

Kisah Pendiri TikTok, dari Kerja Palugada sampai Kaya Raya


TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang kini populer di dunia. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk membuat video pendek berdurasi 15 detik, 60 detik, hingga 3 menit. Video bisa disertai musik, filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya.

Kesuksesan platform tersebut tak lepas dari Zhang Yiming, pendiri ByteDance Technology yang merupakan perusahaan induk TikTok. Zhang merupakan salah satu konglomerat teknologi internet terbesar di China yang dengan cepat melampaui platform media sosial lainnya.

Namun kisahnya tak selalu mulus, ia harus gagal berkali-kali, ditolak oleh investor hingga kini akhirnya jadi miliarder.

Portofolio aplikasi milik ByteDance termasuk TikTok yang didirikan pada 2012, dan Toutiao, platform konten populer di Tiongkok. ByteDance bernilai US$75 miliar (sekitar Rp 1,171 triliun) dan mendatangkan sekitar 1 miliar pengguna bulanan secara global. Kini TikTok dianggap sebagai salah satu startup paling bernilai di dunia.

Zhang Yiming sendiri, menurut Forbes, kini memiliki kekayaan US$ 49,5 miliar atau sekitar Rp 773 triliun. Kini, Zhang sudah melepas jabatannya di Bytedance, dikabarkan karena didesak oleh pemerintah China.

Kerja Palugada

Lahir pada tahun 1983, Zhang adalah salah satu generasi milenial Tiongkok yang mengalami reformasi ekonomi Tiongkok secara langsung. Provinsi asalnya, Fujian di pantai tenggara, merupakan salah satu wilayah paling awal di daratan Tiongkok yang membuka diri terhadap dunia.

Zhang adalah seorang lulusan dari Universitas Nankai pada tahun 2005, di mana dia mulai mempelajari mikroelektronika sebelum beralih jurusan ke rekayasa perangkat lunak (software).

Setelah lulus, Zhang mendapatkan pekerjaan di sebuah startup yang membantunya membangun fondasi untuk perusahaannya sendiri. Dia berkata, "Saya bergabung dengan sebuah perusahaan bernama Kuxun dan saya adalah salah satu karyawan pertama. Saya adalah insinyur biasa pada awalnya, tetapi pada tahun kedua, saya bertanggung jawab atas sekitar 40 hingga 50 orang, serta bertanggung jawab atas teknologi back-end dan tugas lain terkait produk."

Pertumbuhan yang cepat dan kemampuan untuk menguasai keterampilan telah membantu mengubah pengusaha muda ini menjadi salah satu pemimpin yang sedang naik daun dekade ini.

Zhang mempelajari nilai dalam semua produknya saat masih menggeluti pekerjaan pertamanya di Kuxun. Ia melanjutkan, "Saat itu, saya bertanggung jawab atas teknologi, tetapi ketika produk mengalami masalah, saya akan aktif berpartisipasi dalam diskusi rencana produk. Banyak orang mengatakan bahwa itu bukan tanggung jawab saya. Tapi saya ingin mengatakan: rasa tanggung jawab dan keinginan Anda untuk melakukan sesuatu dengan baik, akan mendorong Anda untuk melakukan lebih banyak hal dan mendapatkan pengalaman berharga".

Bisa dibilang Zhang menjadi pekerja palugada di startup berskala kecil tersebut. Ia mengatakan bahwa pekerjaan pertamanya itu juga mengajarinya keterampilan penjualan yang kemudian dia gunakan untuk mengembangkan perusahaannya, ByteDance.

"Saya ingat pada akhir tahun 2007, saya pergi menemui klien dengan Direktur Penjualan," kata Zhang. "Pengalaman ini membuat saya tahu apa itu penjualan yang bagus. Ketika saya mendirikan Toutiao dan merekrut staf, contoh ini banyak membantu saya."

Pada tahun 2009, Zhang memulai bisnis pertamanya, sebuah situs pencarian properti bernama 99fang.com. Dia keluar dari bisnis tersebut tiga tahun kemudian, tetapi perusahaan itu malah memicu dia untuk berwirausaha. Pada 2012, ia mendirikan ByteDance, sebuah bisnis berbasis di Beijing yang menyediakan layanan agregasi berita.

Pada tahun 2012, Zhang merasa bahwa pengguna ponsel pintar China kesulitan menemukan informasi yang relevan di aplikasi seluler dan raksasa pencarian Baidu menambahkan iklan yang dirahasiakan dengan hasil pencarian.

Zhang memiliki visi untuk mendorong konten yang relevan kepada pengguna dengan menghasilkan rekomendasi oleh kecerdasan buatan yang pada akhirnya melahirkan ByteDance.

Perusahaan dimulai di sebuah apartemen Beijing dengan empat kamar tidur tempat tim tinggal dan bekerja di masa-masa awal. Tapi Zhang mengatakan kondisinya cukup baik untuk sebuah startup, dan lingkungannya bagus.

Pengusaha itu mengingat slogan yang pernah dilihatnya di lokasi konstruksi yang berbunyi, 'tempat kecil, impian besar.' "Gagasan kami sangat besar. Kita bisa membicarakan globalisasi di sebuah apartemen kecil."

Visinya untuk perusahaan tidak terbatas pada China seperti kebanyakan pengusaha. Dia berencana untuk memperluas dunia perusahaan. Namun, visi ini tidak dimiliki oleh sebagian besar pemodal ventura. Meski sudah berbagai upaya, ia gagal mendapatkan dana sampai Susquehanna International Group berinvestasi di startup tersebut, melihat potensi proyek tersebut.

Pada Agustus 2012, ByteDance meluncurkan aplikasi berita Toutiao dan menarik lebih dari 13 juta pengguna setiap hari dalam kurun waktu dua tahun. Zhang ingin membuat platform berita yang diberdayakan oleh kecerdasan buatan, berbeda dari mesin pencari Baidu di China.

"Kami mendorong informasi, bukan dengan pertanyaan, melainkan dengan rekomendasi berita," tuturnya.

"Yang paling penting adalah kami bukan bisnis berita," kata Zhang.

"Kami lebih seperti bisnis pencarian atau platform media sosial. Kami melakukan pekerjaan yang sangat inovatif. Kami bukan peniru perusahaan AS, baik dalam produk maupun teknologi."

Ikuti Culture Google

Gaya manajemen Zhang dengan ByteDance meniru model perusahaan teknologi AS seperti Microsoft dan Google. Itu termasuk rapat townhall dua bulanan dan melarang karyawan untuk menyebut dia sebagai 'bos' atau 'CEO', sesuai dengan norma China.

Pada September 2015, ByteDance meluncurkan aplikasi berbagi video TikTok (dikenal sebagai Douyin di Tiongkok) dengan basis penggemar kecil. Produk ini menjadi terkenal di antara pengguna Gen Z dan milenial. Tak butuh waktu lama Tiktok menjadi populer di seluruh dunia. ByteDance membeli Musical.ly, layanan media sosial Tiongkok setahun kemudian seharga US$800 juta (sekitar Rp 12 miliar) dan mengintegrasikannya ke dalam TikTok.

Tutup mata bukan berarti Tutup mata hati




Alhamdulillah..
Awali hari dengan rasa syukur agar selalu bertambah nikmat yang Allah SWT berikan kepada setiap hamba-Nya..

Saya pernah belajar untuk menutup mata dari hobi yang ingin saya jalani..menurut saya kerja praktek profesi apoteker ini menjadi hobi saya. Saya dengan ringan hati menjalaninya sebagai hobi. Hobi saya dimulai dari perencanaan dan pengadaan barang apotek yang memakai ilmu manajemen farmasi, penerimaan yang belajar ketelitian, penyimpanan yang harus memakai rumus Fifo dan Fefo, pendistribusian kepada konsumen yang tepat dengan kebutuhan yang efisien,  dan pelaporan tiap bulan yang terkadang bisa membuat hipertensi sesaat !

Saya memang tidak mengambil alih dalam pengelolaan keuangan karena saya bermitra dengan PSA Chinese, yang mungkin lebih mengerti tentang memanajemen administrasi keuangan karena gelar sarjananya. Hanya saya mengamati saja berapa omset yang masuk /bulannya. Untungnya di PSA tidak perlu membayar uang sewa ruko karena milik sendiri. Dan untuk urusan perpajakan dan hal lain - lainnya meliputi keamanan teknisi sepenuhnya tanggungjawab PSA. Karena saya sebagai Apoteker Pengelola Apotek jadi saya memprioritaskan untuk mengelola perbekalan apotek dan mencakup aspek pelayanan kefarmasian. Sekaligus saya juga harus mengetahui dan ikut memantau dalam memanajemen administrasi apotek yang dikerjakan oleh asisten apoteker meliputi penyimpanan resep dan copy resep, faktur dan copy sp, pencatatan tagihan dari PBF, termasuk cash flow yang ada dibuku keuangan apotek sebatas untuk pembayaran tagihan pbf dan kebutuhan apotek seperti alat kebersihan. Untuk kebutuhan listrik dan gaji karyawan semua dimanajemen oleh PSA karena saya anti ribet. Saya cukup dengan hak yang saya terima sesuai dengan standard organisasi IAI yang tidak ada kenaikan dari organisasi semenjak tahun 2016 sampai SIPA saya berakhir di 2019. Kenaikan sallery saya inisiatif dari PSA nya, sepertinya mengikuti kenaikan gaji PNS pada umumnya. Alhamdulillah saya bersyukur karena yang terpenting untuk saya rezeki saya halal karena bukan hanya untuk saya sendiri, juga untuk membantu suami saya saat itu menafkahi anak saya dan saya juga membantu ibu saya untuk membayar 1/2 cicilan mobilnya. Subhanallah, sekarang saya mengerti sungguh Allah SWT Maha adil lagi Maha Bijaksana. Karena tidak ada kebaikan sebesar biji sawi pun yang tidak Allah SWT balas. MasyaaAllah Tabarakallah, dengan pengalaman saya kerja praktek profesi apoteker dengan PSA chinese, saya yakin bisa bermitra dengan apotek BUMN. Semoga nantinya keinginan dan cita - cita saya ini bisa terwujud diwaktu yang tepat yang terbaik menurut Allah SWT. Karena saya punya Visi Misi selanjutnya bila saya mulai kerja praktek profesi apoteker lagi ditempat praktek. Karena saya ingin bisa belajar menjadi lebih baik dengan pengalaman yang saya punya.

Untuk saat ini saya masih menutup mata untuk tidak kerja praktek profesi apoteker karena anak saya masih menginginkan saya untuk kerja dirumah saja. Alhamdulillah, Kuasa Allah SWT. Berakhirnya pernikahan saya secara tragis, tidak menutup rezeki saya dan anak saya. Bersyukurnya saya, usaha yang saat ini saya tekuni merupakan hobi saya dimasa SD. Saya mulai menyukai membaca dan menulis buku Diary, membuat saya ringan menjalankan usaha penulis Blogger saat ini. Semoga kedepannya usaha yang saya jalani ini menjadi peluang untuk saya dan anak saya mempunyai masa depan yang cerah. Sebab saya sudah mengembalikan impian dan cita - cita saya pada saat sudah berumah tangga kepada Allah SWT. Saya serahkan sepenuhnya impian dan cita - cita saya dan anak saya kepada Allah SWT. Dengan terus berusaha, berdo'a dan bertawakal dengan menyerahkan dan memasrahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Saya yakin bersama kesulitan selalu ada kemudahan dan Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Dengan selalu berhusnudzon kepada Allah SWT membuat hati saya tenang. Semoga Allah SWT selalu melindungi hamba - hamba-Nya didunia dan diakhirat (aamiin).

Ada apa dengan WhatsApp


Dengan WhatsApp, kita juga bisa berbagi file, foto, video guna memberikan kabar kepada orang-orang tercinta. Meski WhatsApp penting, tapi tahukah Anda soal Jan Koum. Siapa dia, dan apa hubungannya dengan aplikasi itu?

Jan Koum adalah tokoh penting di balik kelahiran WhatsApp. Dia lahir pada 24 Februari 1976 di Kiev Ukraina. Meski sukses membantu orang berkomunikasi seperti sekarang ini, jangan dibayangkan Koum merupakan orang kaya di masa kecilnya.

Mengutip berbagai sumber, Koum lahir dari sebuah keluarga Yahudi. Jika menilik dari latar belakang, ia sebenarnya lahir dari keluarga yang boleh dikatakan berkecukupan. Maklum, ayahnya adalah seorang manajer di perusahaan konstruksi. Namun, posisi Ukraina yang saat itu masih di bawah sistem komunis Uni Soviet mengubah kebahagiaan masa kecilnya.

Latar belakangnya yang berasal dari keturunan Yahudi membuat keluarganya mendapatkan perlakuan tak menyenangkan di negara itu.

"Saya tumbuh dalam masyarakat di mana segala sesuatu tidak menyenangkan. Segala sesuatu yang kita lakukan disadap, direkam dan diadu. Tidak ada seorang pun yang berhak menguping," katanya seperti dikutip dari leaders.com.

Karena masalah itu, pada usia 16 tahun, Koum, dan ibunya harus pindah ke Mountain View, California AS. Tujuannya satu; demi mendapatkan kehidupan lebih nyaman dan tenteram. Ia pergi tanpa ayahnya yang bersikeras tetap bertahan di Ukraina. Bantuan sosial pemerintah setempat, meringankan beban hidup Koum dan ibunya. Dengan bantuan itu, ia bisa ditinggal di apartemen bersubsidi dengan dua kamar tidur. Ia juga bisa mendapatkan kupon makanan untuk mengisi perutnya. Namun, Koum dan ibunya tak mau puas dengan bantuan itu.

Demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Koum muda mencari penghasilan dengan bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah toko kelontong. Sementara sang ibu bekerja sebagai seorang pengasuh anak. Pada saat berusia 18 tahun, Koum memiliki keinginan kuat untuk belajar pemrograman. Tapi, kondisinya yang saat itu kurang begitu beruntung sedikit mengganjal keinginan itu.

Namun, ia tidak berputus asa. Meski mengalami kendala keuangan, ia mencari cara agar keinginannya belajar pemrograman bisa terlaksana. Akhirnya, ia dapat cara termurah untuk belajar pemrograman; membaca buku dan belajar sendiri. Upaya itu pun bukan tanpa ganjalan. Pasalnya, Koum tak punya cukup uang untuk membeli buku. Untuk menyiasati masalah itu, Koum akhirnya berstrategi; meminjam di toko buku bekas dan mengembalikannya setelah selesai.

Untuk mempraktikkan apa yang ia sudah pelajari, Koum muda kemudian bergabung dengan komunitas peretas elit w00w00. Saat itu, ia mengaku sangat senang belajar tentang jaringan, keamanan, skalabilitas dan hal-hal aneh lain di dunia siber. Karena keahliannya di bidang siber itu lah, akhirnya Koum berhasil bekerja di Yahoo sebagai teknisi infrastruktur. Di Yahoo inilah, ia bertemu dengan Brian Acton programmer yang saat itu sedang mengalami masa sulit karena investasinya di dot-com hancur. Acton inilah yang kemudian menjadi temannya mendirikan WhatsApp. Karena merasa semakin lama bekerja di Yahoo semakin tidak menyenangkan, Koum dan Acton akhirnya pergi dari perusahaan tersebut pada 2007 walau tanpa tujuan jelas.

Mereka kemudian berkeliling Amerika Selatan selama setahun untuk menyegarkan pikiran. Tapi, tidak ada hasil dan ide yang mereka dapat. Yang ada, tabungan Koum senilai US$400 ribu yang terkumpul selama bekerja di Yahoo terkuras habis. Ia dan Acton sebenarnya sudah berusaha mencari pekerjaan dengan melamar ke Facebook. Tapi, upaya itu gagal. Hingga pada Januari 2009, Koum membeli iPhone. Di sini lah ia melihat peluang baru.

Koum melihat App Store di iPhone yang saat itu baru berusia tujuh bulan akan melahirkan industri aplikasi besar. Ia karena itu mulai berpikir untuk membuat aplikasi. Ia kemudian mendatangi rumah Alex Fishman, seorang kawannya dari Rusia untuk membahas ide besarnya. Saat itu, ia mengatakan akan sangat keren bila daftar nama dalam kontak handphone itu tak hanya berisi nama dan nomor telpon saja, tapi bisa dilengkapi status apakah seseorang sedang menerima telpon, baterai kosong, sedang berada di gym dan bahkan foto.

Dari situlah, selama berhari-hari Koum membangun aplikasi baru dan menyinkronkan dengan nomor telpon manapun di dunia. Untuk mendukung upayanya itu, ia juga meneliti entri Wikipedia yang mencantumkan awalan panggilan internasional. Ia juga menghabiskan waktunya selama berbulan-bulan untuk memperbarui aplikasinya agar sesuai dengan kebutuhan. Namun pada tahap ini, Koum mendapatkan masalah.

Aplikasi yang ia kembangkan sering macet. Tak hanya itu, saat awal diinstal , hanya segelintir nomor kontak saja yang bisa tersambung. Masalah tersebut sempat membuatnya putus asa dan berfikir untuk mundur. Namun, suntikan semangat dari Action membuatnya bangkit lagi. Namun kemudian bantuan datang dari Apple saat perusahaan itu meluncurkan pemberitahuan push pada Juni 2009. Layanan itu memungkinkan pengembang melakukan ping ke pengguna saat mereka tidak menggunakan aplikasi.

Berkat 'alat baru ini' Koum memperbarui WhatsApp sehingga setiap kali pengguna mengubah status "Tidak dapat bicara, Saya sedang di gym"  maka ia akan melakukan ping ke semua orang di jaringan tersebut. Setelah itu, teman-temannya di Rusia mulai menggunakannya untuk saling mengirim pesan dengan status khusus yang lucu seperti, "Saya bangun terlambat," atau "Saya sedang dalam perjalanan."

Hingga akhirnya secara tak sengaja menyadari aplikasi yang dibuatnya benar-benar berhasil. Itu terjadi saat ia menyaksikan perubahan status pada Mac Mini di townhouse miliknya di Santa Clara. "Akhirnya semua bisa menjangkau seseorang di belahan dunia secara instan melalui perangkat yang selalu Anda bawa, sungguh luar biasa," katanya seperti dikutip dari Forbes.

Saat itu memang ada layanan BBM BlackBerry yang menjadi saingan WhatsApp. Tapi WhatsApp memiliki keunggulan karena loginnya dengan nomor telpon. Sementara BBM hanya bisa berfungsi di Blackberry. Setelah kesuksesan itu, Koum kemudian merilis WhatsApp 2.0. Setelah itu, pengguna aktif yang tadinya hanya beberapa membengkak menjadi lebih dari 250 ribu. Pelan tapi pasti WhatsApp tumbuh besar.

Pada 2010, atau setahun setelah berdiri, WhatsApp sudah secara bertahap menghasilkan pendapatan US$5.000 per bulan. Memang, pendapatan itu baru bisa digunakan untuk membiayai operasional.

Pada 2011, WhatsApp terus berkembang. WhatsApp berada di peringkat 20 aplikasi teratas dari semua aplikasi yang ada di App Store.

Perkembangan pesat WhatsApp itu akhirnya menarik perhatian Mark Zuckerberg. Pendiri dan CEO Facebook itu akhirnya menghubungi Koum untuk mengajaknya bekerja sama. Ajakan itu berbuah. Pada 2014, Koum dan Brian Acton akhirnya menjual WhatsApp ke Facebook dengan kesepakatan harga US$19 miliar. Harga tersebut, US$4 miliar dibayar tunai, 12 miliar lainnya dalam bentuk saham Facebook dan US$3 miliar dalam bentuk unit saham terbatas.

Usai kesepakatan tersebut, Koum memiliki 43 persen saham WhatsApp. Ia juga menerima 76 juta saham Facebook dan US$2 miliar tunai selama kesepakatan. Namun, pada 2016, Koum menjual US$4 miliar sahamnya di Facebook. Dengan langkah itu, ia tinggal memiliki 0,8 persen saham.

Berkat keberhasilan itu, Koum yang pada masa kecilnya bukan siapa-siapa berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan data Forbes per Sabtu (9/9), total kekayaan Koum tembus US$15,1 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.381 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp232,26 triliun. Harta itu menjadikannya orang terkaya nomor 130 dunia.


Mengenal Aplikasi Instagram ( IG )

Pendiri Instagram dan Sejarah Perkembangan Perusahaan



Pendiri Instagram atau founder yang memiliki peran sebagai tonggak terkait kelahiran platform media sosial terbesar di dunia ini tentu saja bernama Kevin Systrom. Ia merintis karirnya sejak saat masih berkuliah di Stanford University ketika magang di Odeo (perusahaan yang kini kita kenal sebagai Twitter) sebagai mikro-blogger.

Kevin Systrom lahir di Holliston, sebuah kota kecil yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia kemudian memilih jalan hidup untuk menggeluti jurusan Management Science and Engineering dan berhasil lulus dari Stanford University pada tahun 2006. Kelulusan ini membuat Systrom berbeda dengan Bill Gates, Mark Zuckerberg, beberapa tokoh perusahaan lain yang belum menyelesaikan studi di perguruan tinggi.

Pasca keberhasilan akademik di perguruan tinggi, Systrom melanjutkan karir di perusahaan-perusahaan besar dunia, yang salah satunya ia pernah bekerja di Google, mesin pencari terbesar di dunia. Systrom bekerja pada produk unggulan Google seperti Gmail, Google Calendar, Docs, dan Spreadsheets.

Sebenarnya, Systrom tak hanya menggeluti perangkat lunak, namun juga memiliki hobi di dunia musik bergenre Electronic Dance Music (EDM). Tak hanya sekadar menjadi pendengar dan penikmat genre tersebut, Systrom juga berkompeten menjadi disk jockey (DJ). Hal tersebut terbukti saat ia menunjukkan bakatnya tersebut di Rain Nightclub, Palm Hotel. Walaupun demikian, Systrom pada akhirnya memutuskan untuk menggeluti bisnis yang sesuai dengan passion-nya sejak di bangku kuliah.

Sepanjang waktunya bekerja di dunia digital, ia selalu berlatih dan mencari inovasi baru di dunia digital, hingga pada akhirnya ia menemukan sebuah prototipe aplikasi web bernama Burbn, di mana prototipe tersebut menjadi cikal bakal kelahiran Instagram kelak. Burbn pada saat itu dapat dimanfaatkan pengguna untuk check in, memposting rencana, sampai berbagi foto.

Perubahan besar dalam bisnis Systrom terjadi saat Systrom bertemu dengan dua pemodal ventura, Basile Ventures dan Andreessen Horowitz, di sebuah acara di Silicon Valley. Dua orang tersebut yang akhirnya yang memberikan modal kepada Systrom untuk mengembangkan Burbn. Dalam dua minggu awal, Systrom berhasil mengumpulkan 500 dollar AS untuk pengembangan aplikasi tersebut.

Dia awal perintisannya, Systrom mulai membentuk sebuah tim, di mana orang pertama yang membantunya adalah Mike Krieger, seorang lulusan Stanford University pula sekaligus mantan pekerja di platform media sosial Meebo. Mereka berdua akhirnya bersepakat untuk mengembangkan Burbn yang berfokus pada konten foto yang secara khusus diambil melalui ponsel. Selanjutnya mereka berdua mengembangkan kemampuan likes dan komentar yang dapat digunakan pengguna.

Langkah besar diambil pada 6 Oktober 2010, di mana Systrom dan Krieger meluncurkan nama baru aplikasi tersebut dengan sebutan Instagram. Sebuah gabungan kata “insta” dan “telegram”.

Kata “insta” merujuk pada kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan “foto instan”, sehingga dimaksudkan bahwa Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan dalam tampilannya.

Sementara itu, kata “gram” merujuk pada kata “telegram”, di mana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat sehingga Instagram diharapkan dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat pula.

Peluncuran Instagram pertama kali berlangsung sukses karena tidak perlu menggunakan iklan, melainkan hanya mengandalkan viral marketing yang berhasil menjaring 25 ribu pengguna di hari pertama. Di awal ini, Kevin dan Mike hanya menggunakan kotak kecil di pengelolaan data center untuk menyimpan foto-foto dari pengguna.

Selanjutnya, hanya dalam waktu seminggu, penggunanya menembus angka 100 ribu orang. Seiring dengan itu, Kevin dan Mike melakukan upgrade. Seiring perjalanannya, Instagram akhirnya berhasil menarik perhatian pesaing terbesarnya, yaitu Facebook. Instagram pun sepakat untuk menerima tawaran akuisisi dari Facebook senilai USD 1 miliar dan menjadi pembelian terbesar yang pernah dilakukan oleh Facebook.

Dalam perkembangannya, konsep jejaring sosial dengan “follow”, “like” foto, dan “share” berhasil menjadikan Instagram semakin banyak penggunanya. Keberadaan Instagram juga mempengaruhi perilaku pengguna smartphone sehingga menjadi lebih gemar memotret.

Namun, sebenarnya tujuan dibuatnya Instagram bukanlah hanya sekadar sebuah aplikasi media sosial berbasis foto, melainkan juga sebagai sebuah alternatif baru bagi pengguna agar dapat berkomunikasi lewat gambar, yang kemudian disusul dengan video.

Fitur-Fitur Unggulan Instagram

Instagram dapat berkembang dan bertahan menjadi salah satu platform media sosial terbaik di dunia tentu karena berhasil menarik perhatian para penggunanya. Salah satu hal terpenting yang menjadikan Instagram begitu atraktif adalah penyediaan berbagai fitur yang berhasil menjadi wadah bagi para pengguna untuk berkreasi sekaligus berekspresi.

Beberapa fitur yang ditawarkan Instagram, seperti Feeds, Stories, Reels, Marketplace, dan IGTV, ternyata terbukti dapat menarik banyak perhatian pengguna. Selain itu, dengan pengembangan beragam menu dalam fitur-fitur tersebut akhirnya berhasil meningkatkan jumlah pengguna Instagram setiap tahun.

Berikut beberapa fitur Instagram yang berhasil membawa Instagram di puncak kesuksesannya.

Stories

Stories atau cerita adalah salah satu fitur yang tentu paling sering Grameds temukan maupun gunakan ketika mengakses Instagram. Melalui fitur yang satu ini, Grameds dapat berbagi berbagai cerita unik dan menarik kepada followers dengan durasi waktu 24 jam sejak konten story diunggah. Selain itu, Grameds dapat pula menjadikan Stories ini sebagai wadah untuk mengutarakan sekaligus mengekspresikan pendapatnya atas berbagai hal kepada followers. Tidak sampai di situ, fitur ini dapat pula dimanfaatkan untuk keperluan pengiklanan produk atas barang dan jasa tertentu.

Fitur Stories ini juga memiliki beraneka ragam menu yang dapat mendukung konten yang Grameds buat. Menu-menu yang tersedia dalam fitur ini telah berkembang begitu cepat sesuai dengan kebutuhan pengguna tahun demi tahun. Berikut beberapa menu menarik yang dapat Grameds temukan dalam fitur stories.

a. Questions

Melalui menu ini, Grameds dapat melemparkan berbagai pertanyaan kepada followers sehingga dapat memperoleh berbagai tanggapan lewat kolom jawaban. Dengan menggunakan menu ini pada fitur Stories, Grameds dapat bertanya seputar film favorit yang sedang tayang di bioskop, rekomendasi restoran enak, hingga berbagai macam saran lainnya yang tentu dapat berguna bagi Grameds dalam mendapatkan insight baru.

b. Poll

Hampir sama dengan Questions, menu Poll dapat Grameds gunakan untuk melakukan jajak pendapat kepada followers terkait berbagai hal. Perbedaannya, tidak seperti menu Questions yang dapat memberikan followers keleluasaan dalam menjawab pertanyaan secara bebas melalui kolom jawaban yang tersedia, menu Poll membatasi followers untuk memilih satu dari dua pilihan yang Grameds tawarkan. Misalkan, apabila Grameds bingung untuk memilih makan malam dengan soto atau nasi goreng, Grameds dapat meminta pendapat followers terkait makanan apa yang cocok untuk dimakan saat itu. Tak hanya sampai di situ, Grameds juga dapat melakukan berbagai survei kecil-kecilan untuk melihat pendapat followers mulai dari memilih gadget A atau gadget B hingga partai politik A atau partai politik B.

c. Music

Apabila dalam membuat konten story ternyata Grameds membutuhkan musik pengiring agar konten dapat semakin menarik, Grameds dapat memilih lagu yang sesuai dengan isi konten melalui menu Music ini. Grameds hanya perlu mengklik kolom pencarian lagu, lalu pilih lagu yang diinginkan. Selanjutnya pilih bagian lagu yang diingin digunakan sepanjang durasi 15 detik. Voi la! Konten Grameds kini dapat diiringi musik favorit.

d. Quiz

Sesuai dengan namanya, menu Quiz memberikan kesempatan bagi Grameds untuk memuat kuis dalam konten Stories yang ingin dibuat. Melalui menu ini, Grameds dapat membuat sebuah pertanyaan dengan empat jawaban yang dapat followers pilih. Dalam pertanyaan ini, Grameds dapat menentukan satu jawaban yang benar dari empat pilihan yang tersedia. Grameds juga dapat membuat give away event melalui menu ini. Cukup dengan membuat beberapa pertanyaan, Grameds dapat melihat siapa saja dari followers yang berhasil menjawab pertanyaan paling banyak.

e. Mention

Seringkali dalam membuat konten di Stories kita melibatkan orang lain. Melalui menu Mention ini, Grameds dapat menge-tag akun orang-orang yang terlibat dalam cerita yang dibagikan. Selain itu, orang lain yang mendapat tag di story Grameds dapat membagikan ulang story yang sama dengan yang diunggah Grameds.

f. Hashtag

Menu Hashtag memberikan kesempatan bagi Grameds untuk mengangkat berbagai isu ataupun informasi kemudian membagikannya melalui tagar tertentu kepada followers. Selain itu, Grameds dapat berpartisipasi dalam kampanye melalui tagar yang sedang trend. Sebagai contoh, Grameds dapat ikut serta dalam kampanye pelestarian lingkungan dengan tagar #KurangiPlastik.

g. Location

Dalam pembuatan konten story tentu Grameds seringkali ingin membagikan informasi kepada followers terkait di mana cerita itu di ambil. Melalui menu Location, Grameds dapat memilih tempat di mana konten story yang bersangkutan diambil. Followers yang mengklik kolom lokasi tersebut pun dapat segera mengetahui di mana tepatnya lokasi itu berada saat halaman dialihkan ke aplikasi penyedia layanan map sekaligus dapat melihat unggahan Feeds maupun Stories dari semua orang menge-tag lokasi tersebut.

h. Link

Apabila Grameds ingin membagikan konten melalui story yang melibatkan situs lain, misalnya Youtube atau Twitter, Grameds dapat meletakkan tautan yang bersangkutan dengan konten tersebut lewat menu Link. Dengan demikian, Followers dapat langsung membuka tautan yang disematkan tersebut setelah mengkliknya di story Grameds.

i. Rate

Melalui menu Rate ini, Grameds dapat memberi kesempatan kepada followers untuk menilai seberapa menarik konten story yang diunggah. Grameds dapat menentukan emoticon mana yang cocok untuk mewakili rating yang akan diambil.

j. Countdown

Dengan menggunakan menu Countdown, Grameds dapat menghitung mundur event yang dinantikan lewat fitur story. Grameds dapat mengatur tanggal event pada menu ini lalu secara otomatis akan muncul penghitungan waktu secara mundur menuju event tersebut. Grameds dapat membagikan informasi terkait event yang sedang ditunggu-tunggu, seperti hari ulang tahun, pergantian tahun baru, hingga peringatan hari besar.

k. Add Yours

Dalam konten yang dibuat lewat fitur story tentu seringkali Grameds ingin mengajak followers untuk ikut serta membuat konten serupa. Melalui menu Add Yours, Grameds dapat memberikan tantangan kepada followers, bahkan seluruh pengguna Instagram, untuk mengunggah konten serupa dengan yang diunggah oleh Grameds di awal. Sebagai contoh, ketika Grameds mengunggah konten yang memuat foto masa kecil, Grameds dapat memberikan tantangan kepada pengguna Instagram lain untuk ikut serta mengunggah foto masa kecilnya lewat sebuah story.

l. Add Photos

Dalam membuat konten pada fitur Stories, seringkali Grameds ingin menambahkan berbagai foto lainnya untuk membuat konten semakin menarik. Melalui menu Add Photos, Grameds dapat menambahkan foto baru di story baik berasal dari galeri foto gadget maupun langsung diambil lewat kamera gadget.

m. Support Small Business

Menu Support Small Business merupakan menu yang lahir sejak awal pandemi di tahun 2020. Menu ini memberikan kesempatan bagi Grameds untuk berpartisipasi secara aktif untuk membantu usaha kecil menengah dalam merintis usahanya dan meningkatkan perekonomiannya. Dengan menu ini, Grameds dapat ikut mempromosikan berbagai produk berupa barang maupun jasa yang ditawarkan oleh akun pengusaha kecil menengah tersebut.

Feeds

Feeds merupakan fitur Instagram yang tak pernah lekang oleh waktu. Sejak awal pendiriannya, Feeds menjadi fitur utama di mana pengguna dapat membagikan berbagai postingan menarik, mulai dari foto hingga video. Grameds dapat mengunggah foto maupun video dengan skala layar bawaan maupun 1:1 saat mengunggahnya di Feeds.

Saat mengunggah konten foto maupun video melalui Feeds, Grameds dapat memanfaatkan berbagai menu menarik, salah satunya seperti filter yang dapat digunakan agar foto atau video yang Grameds unggah lebih bagus. Selain itu, Grameds juga dapat melakukan crop atas foto maupun trim atas video akan Grameds yang diunggah.

Ketika Grameds akan mengunggah konten untuk Feeds, jangan lupa untuk melampirkan caption menarik yang mendukung pesan yang akan disampaikan dalam konten tersebut. Selain itu, Grameds juga dapat menge-tag akun orang lain yang berkaitan dengan konten Grameds. Menu Location sebagaimana yang terdapat dalam Stories juga dapat Grameds temui pada fitur Feeds ini untuk membagikan informasi kepada followers tentang lokasi konten yang di-post.

Reels

Reels merupakan salah satu fitur terbaru dan berhasil menarik perhatian banyak pengguna Instagram dua tahun terakhir. Fitur ini menawarkan pengalaman bagi pengguna untuk mengunggah video pendek berdurasi 15 sampai 60 detik dengan layat potrait. Berbagai konten seperti tutorial, dance cover, iklan, dan bermacam-macam konten lainnya dapat pengguna buat melalui fitur ini.

Melalui fitur ini, Grameds dapat memadukan berbagai potongan video dan video yang kemudian disisipkan musik yang mendukung, sehingga tercipta sebuah video pendek yang dapat menghibur, bahkan bermanfaat bagi pengguna lain. Apabila konten Grameds banyak disukai pengguna lain, maka akan semakin bertambah jumlah likes, comments, and shares yang akan diraih.

Kita telah membahas secara singkat bagaimana Instagram dapat berdiri hingga akhirnya bisa menempati posisi puncak seperti hari ini. Kemudian, kita juga telah membahas fitur-fitur unggulan yang dimiliki Instagram yang berhasil menarik pengguna di seluruh dunia.

Tentu setelah membaca artikel ini, kami harapkan agar Grameds bisa lebih mengenal pendiri Instagram dan bisa memanfaatkan platform ini semaksimal mungkin dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Instagram. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, Instagram menjanjikan sebuah pengalaman berkomunikasi dan berbagi informasi secara virtual dengan cara yang paling istimewa dibanding para pesaingnya.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...