Thursday, December 14, 2023

Efek dari mie instan bila dikonsumsi secara berlebihan


Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak perusahaan Indofood Sukses Makmur di Indonesia. Indofood sendiri merupakan produsen mi instan terbesar di dunia, dengan puluhan pabrik di berbagai negara.

Pada April 1970, sebagai anak usaha dari Djangkar Djati, Djajadi mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan memperkenalkan ke publik merek baru Indomie pada tahun 1972 dan menjadi produk mi instan kedua yang muncul di Indonesia, setelah Supermi yang dirintis oleh Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaja Moeis.

Indomie mempunyai pangsa pasar sekitar 70% dari pangsa pasar mie instan di Indonesia dan telah diperdagangkan di 100 negara di dunia termasuk Asia, Australia, New Zealand, Afrika, Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Timur Tengah dengan kapasitas produksi sebanyak 19 miliar bungkus per tahun. Menurut laporan lembaga riset independen Frontier Group, Indomie merupakan merek mi instan paling populer di Indonesia, dengan meraih urutan pertama di Top Brand Award 2023.

CNCB Indonesia - Mi instan sepertinya tak terpisahkan lagi dari orang Indonesia. Terbukti, konsumsi mi instan orang Indonesia pada tahun 2022 naik 990 juta bungkus. Indonesia jadi negara dengan konsumsi mi instan terbanyak kedua di dunia. Dikalahkan China/ Hong Kong, dan disusul Vietnam di posisi ketiga.

Bahaya mie instan berasal dari kandungan bahan di dalamnya, seperti garam dan monosodium glutamat (MSG). Jika dikonsumsi terlalu sering, kedua kandungan tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Berbagai Bahaya Makan Mie Instan Berlebihan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa mengonsumsi mie instan secara berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya makan mie instan yang perlu Anda ketahui.

1. Meningkatkan Tekanan Darah

Salah satu bahaya makan mie instan terlalu sering adalah dapat meningkatkan tekanan darah karena kandungan natrium yang tinggi di dalamnya. Berdasarkan jurnal Nutrient, satu porsi mie instan dapat menyumbang asupan garam harian hingga 80% dan ini belum termasuk asupan garam dalam makanan lainnya. Mengonsumsi garam melebihi batas asupan harian dapat membuat tekanan darah naik dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Gangguan Ginjal

Kandungan garam yang tinggi di dalam mie instan juga diketahui dapat memengaruhi fungsi ginjal, terlebih jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Jika fungsi ginjal terganggu, maka akan terjadi penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh yang memicu pembengkakan di kaki. Penumpukan cairan tersebut juga bisa terjadi di organ lainnya, seperti jantung dan paru-paru.

3. Gangguan Pencernaan

Bahaya mie instan bagi kesehatan berikutnya adalah berisiko menimbulkan gangguan pencernaan. Ketika melalui proses pengawetan, makanan ini ditambahkan dengan zat TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone), yaitu pengawet berbahan dasar minyak yang juga terkandung dalam pestisida.

Organ pencernaan memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna jenis pengawet ini, bahkan lebih dari dua jam sehingga bisa mengganggu jalannya pencernaan. Lamanya waktu untuk mencerna TBHQ dapat membuat sistem pencernaan terpapar zat tersebut lebih lama. Akibatnya, terjadi penurunan pada kemampuan sistem pencernaan dalam menyerap nutrisi dari makanan.

Selain itu, waktu mencerna yang lama juga menyebabkan terjadinya penumpukan mie instan dan memperberat kerja sistem pencernaan. Oleh karena itu, jika mie instan dikonsumsi setiap hari, hal ini berpotensi menimbulkan penyakit yang serius seperti sembelit dan usus bocor. 

4. Penyakit Jantung

Kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan tidak hanya bisa menaikkan tekanan darah dan mengganggu fungsi ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung karena adanya kandungan MSG (monosodium glutamat) yang digunakan agar rasa mie instan lebih gurih.
Itulah sebabnya, mie instan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan gagal jantung kongestif, serta pengguna obat-obatan antidepresan dan obat diuretik.

5. Diabetes

Salah satu bahan mie instan adalah maida, yaitu olahan tepung terigu yang sudah melewati proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan. Perlu diketahui, maida tidak mengandung nutrisi apa pun, selain hanya kaya akan rasa.

Maida juga memiliki kandungan gula yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan gula darah. Ketika mengonsumsi bahan olahan ini, organ pankreas akan melepaskan hormon insulin untuk mencernanya, yang mana proses ini memerlukan waktu dan berpotensi menyebabkan penyakit diabetes tipe 2.

6. Penyakit Liver
 
Bahaya makan mie instan bagi kesehatan selanjutnya adalah berpotensi menimbulkan penyakit liver. Pasalnya, makanan ini mengandung pengawet atau zat aditif dan kandungan garam tinggi yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menekan kerja organ hati (liver) karena sulit terurai.

Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu yang lama, kinerja hati dapat menurun dan cenderung menimbun lemak berlebih di dalam selnya. Penumpukan lemak tersebut berisiko menimbulkan kerusakan pada liver. Ketika fungsi liver terganggu, maka risiko retensi air (kelebihan cairan yang menumpuk dalam tubuh) yang menyebabkan pembengkakan akan meningkat.

7. Obesitas

Berat badan berlebih atau obesitas juga menjadi salah satu bahaya makan mie instan terlalu sering. Pasalnya, pada satu bungkus mie instan terdapat sekitar 14 gram lemak jenuh. Di mana, angka tersebut sudah mencakup 40% kebutuhan lemak harian.

Di samping itu, mie instan juga mengandung kalori tinggi. Jadi, meskipun mengenyangkan, tubuh tidak mendapatkan gizi yang cukup dari mie instan.

8. Malnutrisi

Dampak mie instan bagi kesehatan tubuh berikut adalah dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, terutama pada anak-anak. Walaupun mie instan dinilai praktis dan disukai oleh semua kalangan termasuk anak-anak, kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral di dalamnya sangatlah rendah. 

Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan tubuh mengalami ketidakseimbangan kandungan zat mikronutrien dan makronutrien. Sementara itu, seluruh zat gizi ini diperlukan sebagai sumber energi, membentuk massa otot, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan perkembangan otak. 

Tips Aman Mengonsumsi Mie Instan

Meski pengaruh mie instan bagi kesehatan cukup beragam, bukan berarti makanan ini tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Hanya saja, untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang tidak diinginkan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

Membatasi konsumsi mie instan, misalnya satu kali dalam seminggu.
Membaca label kemasan, pilihlah mie instan dengan kadar natrium paling rendah.
Menambahkan sayuran, telur, dan sumber protein hewani seperti ayam.
Gunakan sebagian bumbu saja dan kurangi porsinya.

Itu dia beberapa bahaya makan mie instan yang penting untuk diketahui. Meski rasanya cukup lezat, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari karena makanan ini tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...