Pakaian Adat Jawa Tengah – Dinobatkannya batik Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009, mendorong UNESCO untuk menegaskan kepada Indonesia agar menjaga kelestarian warisan tersebut. Sebagai provinsi yang terkenal dengan batiknya, Jawa Tengah memiliki pakaian adat berupa batik.
Baju Jawi Jangkep Dalam buku Upacara Perkawinan Adat Jawa (1985)) oleh Thomas W, baju jawi Jangkep digunakan oleh kaum pria. Pada zaman dahulu, Jawi Jangkep sering digunakan oleh abdi dalem maupun dalam pernikahan adat Jawa Tengah. Seiring dengan berkembangnya zaman, pakaian jawi Jangkep bisa digunakan dalam acara-acara untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah. Jawi Jangkep terdiri dari atasan dengan motif bunga di bagian tengah dan beskap di bagian dalam. Sekarang beskap bisa digunakan terpisah. Beskap terbuat dari bahan tebal dengan warna polos. Di bagian leher beskap diberi kerah namun tidak berlipat. Warna beskap umumnya gelap, seperti hitam, hijau tua, biru tua, merah bata, dan lainnya. Tetapi kini menyesuaikan acara saat menggunakan beskap.
Stagen ini biasa disebut kain tapih pinjung atau kain jarik bermotif batik. Perempuan yang mengenakan kebaya harus melengkapi busananya dengan sanggul. Sanggul merupakan konde atau rambut yang digulung rapi kemudian dikencangkan dengan tusuk konde atau hiasan lainnya. Aksesori lain yang dikenakan seperti cincin, kalung, gelang, dan anting. Tidak lupa juga menggunakan sandal selop atau sandal tertutup perempuan.
Untuk makna yang lain - lainnya silahkan tanya langsung dengan kepala adat saja ya. Karena saya googling saja. Lamaran dan Resepsi menurut saya proses menuju halal saja dihadapan Allah SWT.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya