Wednesday, December 6, 2023

Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta

 


Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Museum ini berada di ujung selatan kawasan pariwisata terkenal Malioboro dan di seberang Museum Benteng Vredeburg. Penduduk lokal menyebut museum ini dengan nama Gedung Agung.

Istana Kepresidenan Yogyakarta terletak di ujung selatan Jalan Akhmad Yani (yang dahulu Jalan Malioboro), Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Kompleks istana berada di ketinggian 120 meter dari permukaan laut. Kompleks ini dibangun di atas lahan seluas 43.585 m2, di pusat keramaian ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta; menghadap ke arah Timur, berseberangan dengan Museum Benteng Vredeburg, bekas benteng Belanda.

Sejak didirikannya, Istana Kepresidenan Yogyakarta tidak banyak berubah. Di halaman serambi depan tampak sebuah patung raksasa penjaga pintu (dwarapala) setinggi dua meter. Selain itu, terdapat sebuah tugu Dagoba (yang oleh orang Yogyakarta disebut Tugu Lilin) setinggi tiga meter setengah, yang senantiasa menyalakan  api semu di puncaknya. Tugu itu terbuat dari batu andesit.

Fungsi Utama Istana

Perubahan besar yang terjadi pada Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung adalah fungsinya dalam pemerintahan. Istana Kepresidenan ini pernah menyandang fungsi sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia selama masa revolusi.

Pada masa kemerdekaan, seperti halnya fungsi istana Kepresidenan yang lain, Istana Kepresidenan Yogyakarta adalah kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Fungsinya yang lain merupakan persinggahan/sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara, baik yang secara resmi datang untuk kepentingan kenegaraan maupun secara tidak resmi melakukan kunjungan ke objek-objek wisata di Yogyakarta. Selain itu, selama tiga tahun (1946-1949), gedung ini berfungsi sebagai tempat kediaman resmi Presiden I Republik Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...