Ciri-Ciri dan Kategori Orang-Orang Fasik Menurut Al-quran
Orang fasik yang kafir adalah mereka yang tidak beriman kepada Allah dan rasul SAW. Mereka keluar dari hidayah dan masuk ke dalam kesesatan sebagaimana Allah SWT firmankan dalam surat Al-Kahfi ayat 50 :
"ia mendurhakai perintah Tuhannya" yaitu keluar dari perintah Allah SWT untuk beriman.
Adapun fasik fajir adalah mereka yang meminum khamar, mengonsumsi makanan yang diharamkan, berzina, mendurhakai perintah Allah lainnya, keluar dari jalan ibadah, masuk ke dalam kemaksiatan. Tetapi mereka tidak menyekutukan-Nya.
Meski memiliki kesamaan, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Pengampunan atas dosa orang fasik kafir hanya didapat melalui dua kalimat syahadat dan pertobatan sebelum wafat. Sedangkan pengampunan atas dosa orang fasik fajir dapat diharapkan melalui pertobatan sebelum wafat.
Terdapat ciri-ciri orang yang fasik menurut Al-quran
Dosa dan kemaksiatan orang fasik fajir umumnya berasal dari dorongan nafsu syahwat yang dapat diharapkan pengampunannya. Sedangkan kemaksiatan orang fasik kafir umumnya berasal dari kesombongan yang tidak dapat diharapkan pengampunan atasnya.
Maka dari itu, Imam Al-Ghazali menganjurkan untuk bertobat sebelum wafat dengan harapan Allah menerima pertobatan kita sebagaimana kandungan surat As-Syura ayat 25:
"Dialah yang menerima tobat para hamba-Nya, memaafkan kesalahan, dan mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS As-Syura: 25).
Dalam Alquran, Allah SWT juga mengingatkan agar jangan sekali-kali bertindak seperti orang-orang yang lalai dan lupa diri, yang dekat dengan ciri-ciri orang fasik. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS Al-Hasyr: 19).
Menurut pakar tafsir Al-Ashfahani, fasik bermakna kharaja 'an hajr al-syar'i (keluar dari pangkuan syariat atau agama). Istilah fasik digunakan untuk menyebut orang-orang yang kepadanya telah berlaku hukum-hukum Allah (syariat), tetapi mereka menolak dan menentang baik seluruhnya maupun sebagian besar darinya.
Jadi, istilah ini dipergunakan untuk menyebut orang-orang yang banyak melakukan dosa, baik dosa kepada Tuhan maupun dosa kepada sesama manusia. (Al-Mufradat fi Gharib al-Quran, 380).
Dalam surat Al-Baqarah: 26-28, Allah SWT secara jelas menggambarkan ciri-ciri orang fasik.
Pertama, mereka adalah orang-orang yang merusak janji mereka kepada Tuhan. Mereka berjanji untuk menuhankan Allah SWT dan menyembah hanya kepada-Nya. Nyatanya, mereka menyembah setan (QS Yasin: 60) dan menuhankan hawa nafsu mereka sendiri (QS Al-Furqan: 43).
Kedua, mereka adalah orang-orang yang memutuskan sesuatu yang diperintahkan Allah agar disambung, seperti silahturami. Maksudnya, mereka adalah orang yang suka memutuskan tali silaturahim dan merampas hak-hak kerabat.
Ketiga, mereka adalah orang-orang yang suka berbuat jahat dan kerusakan di muka bumi.
"Dari sini dapat dipahami bahwa fasik pada dasarnya adalah sikap lupa diri. Logikanya begini, seorang manusia, karena lupa diri, dia menjadi lupa kepada Tuhan. Dengan lupa kepada Tuhan, pastilah dia melawan dan menabrak hukum-hukum Tuhan. Dengan menabrak hukum-hukum Tuhan, kerusakan dan kekacauan di muka bumi tidak dapat dihindari. Di sini, fasik identik dengan fasad, yakni kerusakan itu sendiri."
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya