Wednesday, January 10, 2024

Perbedaan Bencana dan Musibah



Ada dua jenis istilah yang kita kenal yaitu bencana dan musibah. Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan perbedaannya dan apa yang menjadi latar belakang adanya bencana dan musibah yang belakangan ini marak terjadi. Bencana banjir hampir terjadi disemua wilayah di Indonesia terkhususnya di pulau, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera, dengan korban yang tidaklah sedikit. Perlu kita mengetahui perbedaan antara bencana dan musibah sebelum mengetahui apa penyebabnya.

Bencana itu sesuatu yang menimpa umum atau merata yang dirasakan oleh setiap orang, seperti bencana banjir, tsunami, gempa bumi, atau bencana lainnya, menurut Ustadz Khalid Basalamah, penyebab terjadinya bencana adalah dosa.

Adapun musibah adalah sesuatu yang datang kepada individual yang sifatnya pasti datang, tujuan didatangkannya musibah adalah untuk membersihkan dosa, meninggikan derajatnya, dan mengikat dia dalam ketaatan kepada Allah SWT.

"Musibah merupakan sesuatu yang pasti datang kepada seseorang atau individu, halnya pasti datang dengan tujuan untuk membersihkan dosa, meninggikan derajatnya, dan mengikat dia dalam ketaatan kepada Allah SWT," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Dikatakannya pula, bahwa bagi orang-orang beriman musibah datang karena Allah SWT menginginkan agar orang tersebut mendapatkan derajat yang tinggi disurga, kita tidak bisa menjangkau ini kecuali dengan 100 tahun beribadah. "Allah mendatangkan musibah bagi orang-orang beriman adalah dengan tujuan memberikan derajat yang tinggi bagi seseorang itu disurga, kita tak dapat menjangkaunya kecuali dengan 100 tahun beribadah, 100 tahun salat, 100 tahun berpuasa, 100 tahun salat malam, 100 tahun bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : 

"Orang diuji berat ringannya sebuah musibah dilihat dari kadar imannya dan Aku orang yang paling berat musibahnya," HR. Bukhari.

Dalam Hadist Riwayat Bukhari lainnya Rasulullah bersabda:

"Kalau Aku (Rasulullah SAW) tertimpa penyakit maka akan berlipat dua dari apa yang kalian rasakan" HR. Bukhari.

Dalam ceramahnya disampaikan pula oleh Ustadz Khalid Basalamah Ketika Rosulullah sakit, seorang sahabat memegang tangan beliau ketika Rasulullah SAW sedang demam, dan tidak lama melepaskannya karena sangat panas. "Ketika Rasulullah SAW sakit lalu seorang sahabat memegang tangan beliau dan kemudian dilepaskan karena sahabat beliau merasakan panas yang luar biasa ditangan Rasulullah SAW pada saat itu beliau demam, mungkin jika dibandingkan ketika seseorang demam dengan suhu tubuh 40 derajat maka jika Rasulullah SAW demam maka suhu tubuh beliau mungkin mencapai 80 derajat selsius, hal ini dikarenakan ketika ditimpa musibah Rasulullah SAW lebih berat dua kali lipat dari umat-Nya," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Hal ini seperti yang telah disampaikan diatas bahwa musibah yang ditimpakan kepada seseorang yang beriman adalah untuk meninggikan derajat.


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...