Minggu, 4 Februari 2024
Alhamdulillah..
Ini foto saya semasa gadis perawan tanpa tekanan. Dimasa ini saya sudah lulus profesi apoteker dan sudah kerja praktek profesi apoteker di apotek swasta. Setelah melalui beberapa ujian dari Allah SWT untuk memulai ikhtiar sebagai profesi apoteker dengan memasuki surat lamaran kerja di beberapa rumah sakit, akhirnya saya bekerja dan berpraktek hadir di apotek swasta ini.
Awalnya belum terbiasa dengan wewenang dan tanggungjawab sebagai apoteker pengelola apotek, dengan mengambil alih tugas AA di apotek tersebut. Secara mental tidak mudah, karena adanya suasana yang tidak bisa saya jelaskan. Namun seiring berjalannya waktu, AA mengerti bila itu menjadi wewenang dan tanggungjawab apoteker untuk perencanaan pengadaan obat ataupun alkes di apotek. Mengambil alih yang menjadi kebiasaan kerja seseorang ditempat kerja itu perlu proses. Karena saya tidak ingin seperti menggurui, sebab saya ingin menciptakan suasana ditempat kerja yang menyenangkan.
Alhamdulillah, selama saya kerja praktek profesi apoteker di apotek swasta ini, saya tidak ada mempunyai masalah didalam pertemanan. Saya menganggap mereka sebagai teman dan tetap dengan kesadaran tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Saya bersyukur, karena bukan pengalaman dalam perencanan pengadaan saja yang bisa saya dapatkan. Saya belajar untuk menginput barang masuk dan memahami masing-masing tugas karyawan yang ada diapotek tersebut.
Seorang apoteker memang harus bisa memahami setiap tempat kerja prakteknya. Saya bersyukur, pekerjaan saya sebagai profesi apoteker ini sudah menjadi hobi atau kesukaan saya. Saya menyukai rutinitas setiap hari nya tanpa beban. Ternyata untuk membangun sebuah apotek bukan hanya diperlukan ilmu teori namun juga pengalaman kerja.
Untuk saya apotek bukan hanya tempat usaha, melainkan tempat praktek apoteker untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan kefarmasian. Kenapa saya bilang bisa dijadikan tempat usaha ? Karena di apotek dibolehkan juga untuk menjual makanan dan minuman yang menyehatkan. Jadi income bukan hanya dari menjual obat-obatan ataupun alkes. Bahkan saya pernah bercita-cita untuk bisa menghadirkan apotek online.
Alhamdulillah, sekarang sudah bisa memesan obat lewat online. Berarti seorang apoteker juga sudah harus siap untuk melayani lewat media sosial.
Membahagiakan bila mempunyai suatu tempat usaha yang selalu punya ide-ide kreatif yang bisa semakin mengembangkan suatu tempat usaha tersebut.
Saya berharap, semoga kedepannya pelayanan kefarmasian yang diberikan langsung oleh apoteker di tempat prakteknya bisa konsisten untuk hadir ditempat praktek. Karena untuk memulai suatu perubahan diawali dari kesadaran diri sendiri. Untuk saya cukup mengingatkan saja dari hymne IAI " hadirmu jati dirimu ".
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya