Bila dulu pernah ada di titik lelah, rasa ingin menyerah namun hati selalu kuat untuk berjuang dan bertahan. Sungguh itu rezeki dari Allah SWT. mengambil keputusan dari seorang perempuan yang mempunyai sallery di setiap bulannya dan banting setir untuk menjadi IRT sepenuhnya di rumah saja, memang bukan suatu hal yang mudah. Namun Allah SWT selalu mudahkan jalannya untuk di lalui. Belajar untuk bersabar dan belajar ridho dengan takdir Allah SWT, menjadikan langkah ringan untuk memilih menjadi IRT yang ternyata itu bukan suatu pilihan. Sampai pada akhirnya, bertanya dalam hati. Apa pekerjaan yang terbaik di mata - Mu ya Allah SWT? Dan ternyata, sahabat nabi memuliakan perempuan yang bekerja di rumah seperti IRT yang mengurus rumah tangga. Sedangkan pekerjaan IRT yang utama adalah mendidik anak.
Sedangkan usaha untuk menjadi content writer ini merupakan hobi yang memang sudah pernah disukai pada masa remaja dengan menulis diary. Jadi, menurut saya bila sedang ada sesuatu didalam hati dan pikiran yang terasa penuh atau ingin dituangkan cukup dengan diungkapkan melalui tulisan. Setelah itu terasa plong saja, karena saya tidak biasa untuk curhat dengan siapapun tentang privasi hidup saya. Bila saya ingin mengadu, biasanya saya mengadu di dalam do'a dan di sujud raka'at terakhir. Dan bila hati terasa gundah, ketika membaca Al - quran setelahnya menjadi teduh saja.
Dari kecil saya terbiasa sendiri dan merasa besar sendiri, sehingga untuk bersosialisasi saja saya harus memilih lingkungan yang memang membuat saya nyaman. Setelah saya menjalani profesi apoteker, saya merasa telah menemukan jati diri. Saya jadi mengerti, profesi apoteker itu bisa menjadi ladang ibadah untuk bekal di hari akhir bila diniatkan karena Allah SWT. Jadi, untuk sekarang saya menjalani hobi saya sebagai content writer yang semoga bisa bersallery ( aamiin ).
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya