Dalam kehidupan terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk menjalani hidup. Nilai kehidupan dapat diperoleh melalui pengalaman hidup sendiri, orang lain, ataupun nilai yang telah tumbuh di masyarakat. Nilai-nilai ini juga menjadi keyakinan dalam menentukan pilihan hidup.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nilai didefinisikan sebagai harga (dalam arti taksiran harga); harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain), angka kepandaian; biji; banyak sedikitnya isi; kadar; mutu; sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan; sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.
berikut fungsi dari nilai bagi kehidupan manusia.
- Sebagai petunjuk arah mengenai cara berpikir dan bertindak sesuai norma dan nilai yang berlaku. Sebagai acuan dalam menentukan pilihan terhadap peran individu di masyarakat serta sebagai pemersatu banyak orang ke dalam kelompok tertentu.
- Sebagai sarana untuk membantu proses pengembangan diri setiap individu yang ada di masyarakat.
- Sebagai pelindung setiap individu yang ada di masayrakat.
- Sebagai sarana untuk mendorong setiap orang agar melakukan sesuatu berdasarkan nilai-nilai tertentu.
- Sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat bagi masyakarat umum.
- Sebagai perwujudan seorang individu atau kelompok individu di dalam masyarkat.
- Suatu nilai terbentuk melalui proses sosialisasi.
- Nilai merupakan hasil interaksi antar warga di dalam masyarakat.
- Nilai disebarkan di antara warga masyarakat.
- Nilai merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
- Nilai dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial.
- Nilai dapat memberikan pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
- Nilai-nilai cenderung berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk sebuah sistem nilai.
- Nilai dalam bermasyarakat bersifat umum, abstrak, campuran, dan stabil.
- Nilai merupakan sesuatu yang konsepsional dan mengandung kualitas moral yang tidak selamanya realistik.
1. Nilai Sosial
Nilai sosial dimaknai sebagai hal-hal yang telah ada dan melekat di dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sikap dan tindakan manusia dalam suatu masyarakat. Juga berkaitan dengan sikap manusia sebagai makhluk sosial yang saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain.
Sebagai contoh adalah bersedekah yang merupakan tindakan bernilai baik, sedangkan menipu menjadi tindakan buruk. Nilai sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok di antaranya.
- Nilai dominan, yakni nilai yang dianggap lebih pending dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya berdasarkan banyaknya penganut nilai tersebut, durasi waktu suatu nilai dianut oleh anggota masyarakat, tingkat usaha anggota masyarakat dalam melakukan nilai tersebut, serta kebanggaan anggota masyarakat dalam melakukan nilai tersebut.
- Nilai mendarah daging (internalized value) merupakan nilai yang telah menjadi kebiasaan dan bagian kepribadian seseorang sehingga akan dilakukan dalam alam bawah sadar.
2. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran merupakan sebagai nilai yang sumbernya adalah dari unsur akal manusia (ratio, budi, cipta). Sebagai contoh nilai kebenaran adalah garam rasanya asin, gula rasanya manis, matahari adalah bintang, manusia bernapas dengan oksigen, dan lain-lain.
3. Nilai Moral (Kebaikan)
Nilai moral meripakan nilai yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa, etika). Setiap manusia dapat berinteraksi dengan baik karena dilandasi oleh adanya moral dalam setiap diri. Sebagai contoh, seseorang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua dengan bersikap baik dan sopan baik dari perilaku maupun tutut kata.
4. Nilai Keindahan
Nilai keindahan merupakan nilai yang bersumber dari unsur perasaan dalam diri manusia. Nilai keindahan juga disebut sebagai nilai estetika. Keindahan memiliki sifat yang universal sehingga nilai keindahan yang dianut oleh masing-masing orang akan berbeda satu sama lain.
Sebagai contoh beberapa orang mengamini bahwa seni musik merupakan sebuah bentuk keindahan. Namun, beberapa orang lainnya menganggap bahwa seni rupa merupakan bentuk keindahan yang sebenarnya.
5. Nilai Agama
Nilai agama merupakan nilai yang dianggap bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan sifatnya mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Nilai agama atau nilai religius menjadi tata cara atau acuan manusia dalam menjalani kehidupannya dan berhubungan dengan Tuhannya.
Sebagai contoh manusia beribadah sesuai dengan tat acara agama dan kepercayaan yang dianutnya. Misalnya, umat Islam melaksanakan salat wajib, umat Kristen dan Katolik menjalankan kebaktian setiap hari Minggu, umat Hindu beribadah di Pura, dan sebagainya.
Jika dilihat dari sifatnya, nilai dapat dibedakan menjadi 7 kelompok di antaranya :
- Nilai Kepribadian, yaitu nilai-nilai yang membentuk kepribadian (karakter) seseorang. Contoh nilai kepribadian ialah lingkungan, emosi, kreativitas, gagasan, ide, dan lain-lain.
- Nilai kebendaan, yaitu nilai yang bisa diukur dari kegunaannya sehari-hari. Contoh nilai kebendaan ialah meja, alat tulis, dan lain-lain.
- Nilai biologis, yaitu nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh nilai biologis ialah olahraga dan menjaga kesehatan.
- Nilai hukum, yaitu nilai yang harus dipatuhi oleh setiap orang tanpa kecuali. Contoh nilai hukum ialah undang-undang, pidana, dan perdata.
- Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang didapat dari pengalaman atau proses belajar. Contoh nilai pengetahuan ialah ilmu dan buku pengetahuan.
- Nilai agama, yaitu nilai yang erat hubungannya dengan ketuhanan. Jenis nilai ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Contoh nilai agama ialah kitab suci, cara beribadah, dan upacara adat.
- Nilai keindahan, yaitu nilai yang mencerminkan estetika dan kebudayaan. Contoh nilai keindahan ialah lukisan, tarian, patung, perhiasan, dekorasi, dan lain-lain.
Proses Terbentuknya Nilai
Nilai tidak dapat tiba-tiba muncul. Ia melalui proses panjang agar terbentuk. Berikut proses terbentuknya nilai yang telah dirangkum, yaitu :
1. Proses dari Tuhan
Sebagian besar manusia percaya pada Tuhan. mereka meyakini bahwa Tuhan mengatur segala hal di alam semesta termasuk nilai-nilai hidup manusia. Dalam kitab suci berbaga agama terdapat nilai yang menjadi pegangan manusia dalam berperilaku terhadap sesama dan lingkungannya. Sebagai contoh nilai kepatuhan, nilai kasih sayang, dan nilai hidup manusia lainnya yang dipercaya berasal dari Tuhan.
2. Proses dari Individu
Setiap manusia memiliki sisi yang baik dan sisi buruk dalam setiap dirinya. Perjalanan hidup seseorang akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada dalam dirinya. Misalnya, dalam pekerjaan, jika seseorang tekun dalam meniti karier maka dia berpeluang besar untuk sukses di bidang yang digelutinya.
3. Proses dari Masyarakat
Sebagian besar masyarakat memiliki keyakinan bahwa nilai bersifat mutlak dan benar. Hal tersebut kemudian dijadikan sebuah pedoman dalam berperilaku di kehidupan setiap individu dalam masyarakat.
Budi pekerti berkaitan erat dengan nilai-nilai dalam kehidupan. Berikut hubungan antara nilai dalam dimensi budi pekerti.
- Nilai-nilai keberagamaan terdiri dari kekhusukan hubungan dengan Tuhan, kepatuhan terhadap agama, rasa syukur, ketaqwaan, keikhlasan, rasa syukur, perbuatan baik (amalan shalihah), serta standarisasi benar dan salah
- Nilai-nilai kemandirian terdiri dari harga diri, disiplin, etos kerja (kemauan untuk berubah, hasrat mengejar kemajuan, serta cinta ilmu teknologi dan seni), bertanggung jawab, keberanian dan semangat, keterbukaan, pengendalian diri, berkepribadian mantap, berpikir positif, dan mengenal potensi diri.
- Nilai-nilai kesusilaan terdiri dari cinta dan kasih sayang, teguh memegang janji, kebersamaan dan gotong royong, kesetiakawanan, tolong menolong, tenggang rasa (tepo sliro), hormat menghormati, tata karma dan sopan santun, rasa malu, dan kejujuran.