Thursday, February 1, 2024

Cukup 1 tahun mengabaikan masa Golden Age nya selama 7 jam dalam 20 - 23 hari kerja

Penjelasan Periode Golden Age dalam Tumbuh Kembang Anak

“Golden age merupakan periode ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Di masa ini anak memerlukan banyak stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangnya bisa optimal.”

Golden age adalah usia ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat maksimal. Bukan hanya dari segi fisik, melainkan dari kemampuan kognitif hingga kesehatan mental. Dengan pendampingan yang tepat dari orang tua, tentunya anak bisa bertumbuh dengan perilaku dan kepribadian yang baik.

Langkah Mendukung Tumbuh Kembang Anak pada Masa Golden Age

1. Memberikan stimulasi terhadap motorik halus dan kasar

Pada masa usia emas, orang tua perlu memberikan stimulasi pada anak untuk merangsang motorik halus dan kasar. Motorik halus berkaitan dengan gerakan-gerakan pada tangan, jari, kaki, mulut, hingga lidah. Sedangkan motorik kasar berkaitan dengan menggerakan kepala, merangkak, melompat, hingga berjalan.

2. Melatih kemampuan kognitif anak

Selain kemampuan motorik, masa golden age juga penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan ini berkaitan dengan cara anak dalam memperoleh pengetahuan.

3. Memastikan asupan nutrisi dan gizi

Hal yang tidak kalah penting dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak pada usia emas adalah pemberian asupan nutrisi yang tepat. Bayi yang berusia 0-6 bulan perlu diberikan ASI eksklusif agar kebutuhan nutrisinya bisa terpenuhi dengan baik.

4. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan anak

Jangan lupa untuk memberikan anak vaksinasi yang dibutuhkan agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang pada masa emasnya. 


Pernikahan saya yang perdana bukan pernikahan parpol



Kamis, 1 Februari 2024

Alhamdulillah..saya selalu bersyukur Allah SWT mengabulkan do'a-do'a saya diwaktu yang tepat menurut-Nya.


Kisah Pernikahan Perdana, Melepas masa Perawan !

Tepatnya di hari Minggu, 20 Desember 2015 selepas ashar. Saya menikah dengan lelaki pilihan saya atas izin orang tua kandung saya. Dengan meminta mahar sebentuk gelang emas. Karena dimasa saya kuliah, saya pernah menjual perhiasan gelang emas saya untuk menambah membayar uang semester. Alhamdulillah, sungguh Allah SWT Maha pengasih..bersama kesulitan, selalu ada kemudahan untuk saya menyelesaikan program studi farmasi saya.

Saya berniat, setelah lulus profesi apoteker untuk bekerja selama 1 tahun dan menikah diusia 25 tahun. Alhamdulillah, Allah SWT ijabah keinginan dan do'a-do'a saya. 

Dimulai dari persiapan adat istiadat dan resepsi yang sebenarnya tidak saya inginkan. Cukup menikah saja di KUA yang penting ridho Allah SWT. Saya tidak akan malu, karena saya tidak menikah karena hamil duluan. Dengan status gadis perawan, cukup buat saya bersyukur untuk menikah semampunya.

Yang katanya uang lamaran atau uang adat atau uang apalah itu, yang jelas bukan uang untuk membeli harga diri saya ! Karena saya makhluk ciptaan Allah SWT. Saya milik Allah SWT, sanggup berapa untuk bisa membeli satu makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna. Nyawa saja tidak bisa dibuat oleh manusia.

Persiapan saya menikah saat itu sungguh dimudahkan Allah SWT, dari hasil tabungan ex.suami ikut arisan dan ada dari tabungan saya sendiri juga. 10 juta diberikan oleh bapak kandung saya, saya syukuri karena itu rezeki. Resepsi itu keinginan ibu kandung saya. Saya hanya cukup dengan sedekah dan do'a selamat saja. Secukup rezekinya saya saja, karena saya tidak suka yang pada akhirnya diungkit atau sampai dijulidkan saudara sekandung !

Alhamdulillah..pernikahan saya bukan pernikahan parpol. Karena dengan perpisahan saya ini, insyaaAllah disaat yaumul hisab atau hari perhitungan..saya siap untuk menghadap Allah SWT dan menjawab kenapa saya sampai berpisah ? Sungguh Allah SWT juga mengetahui apa yang saya rasakan dan proses apa yang harus saya alami untuk saya memperjuangkan dan mempertahankan pernikahan saya dihadapan Allah SWT.

Saya selalu bersyukur untuk ketetapan dari Allah SWT. Untuk saya perpisahan ini menjadi ibadah, karena saya sudah menghindari faktor penyebab Kipi. Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dengan 3 alasan saya dihadapan Allah SWT, cukup untuk saya menjawab agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya kelak untuk saya dan anak saya memasuki surga milik-Nya (aamiin).


20 juta itu murni hak saya, tidak usah pura-pura lupa

Hukum Melalaikan Utang dalam Islam, Perlu Diketahui

Hukum Melalaikan Utang

Berikutnya akan dijelaskan tentang hukum melalaikan utang dalam Islam. Jika penjelasan sebelumnya membahas tentang niat seseorang yang menunda pembayaran utang, padahal mampu, berbeda lagi dengan orang yang dengan sengaja melalaikan utang.

Orang yang melalaikan utang, cenderung melupakan kewajiban yang harus dilakukan, yaitu membayar utang. Dalam sebuah Hadist Riwayat Ibu Majah, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang mengambil harta orang lain (berhutang) seraya bermaksud untuk membayarnya, maka Allah akan (memudahkan) melunasinya bagi orang tersebut. Dan siapa saja yang mengambilnya seraya bermaksud merusaknya (tidak melunasinya), maka Allah akan merusak orang tersebut,” (HR. Ibnu Majah).

Dari hadist tersebut, ulama menjelaskan lebih lanjut, bahwa orang yang dengan sengaja melalaikan kewajiban membayar utang, maka Allah akan membiarkan orang tersebut mengalami kesulitan hidup. Bahkan, balasan yang lebih buruk bisa didapatkan. Di mana orang yang melalaikan utang, meskipun dirinya mati dalam keadaan syahid sekalipun, dosa utang tetap tidak terampuni.

Selain itu, dosa orang yang berutang dan sengaja lalai, maka saat kematiannya tidak akan mendapatkan ridho Allah. Setelah berada di dalam kubur, orang yang berutang dan lalu akan mengalami penyesalan luar biasa. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, “Orang yang memiliki hutang, di alam kuburnya, tangannya terbelenggu. Tidak ada yang dapat melepaskannya hingga hutangnya dilunasi.”

Bayarlah upah, sebelum keringat mengering

Menahan atau Menunda Hak Orang Lain

Islam sangat membenci perbuatan jahat terlebih jika sengaja melakukan dosa yang berulang dalam islam dan menahan hak orang lain atau menunda pembayaran hak orang lain (Al-Muthaffifin) karena sifat kikir yang dimiliki merupakan sebuah bentuk kejahatan yang amat buruk. Menahan hak orang lain atau penunaian kewajiban (bagi yang mampu) termasuk kejahatan” (HR. Bukhari no. 2400 dan Muslim no. 1564) dan akan mendapatkan balasan orang zalim dalam islam.

Sungguh mengherankan orang orang yang suka menahan hak orang lain pembayaran hak orang lain. Dalam Islam, kita disarankan untuk membayar upah para pekerja sebelum keringat mereka kering, dalam artian segeralah dalam membayar hak orang lain, jangan sampai mereka meminta dan mengemis-ngemis untuk hak yang memang semestinya mereka peroleh. “Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah, shahih). Bahkan di hari kiamat kelak Allah Ta’ala akan memusuhi orang yang berani tidak membayar hak orang lain.

Wednesday, January 31, 2024

Kehebatan Khalid bin walid anti racun

Kehebatan Khalid bin Walid, Tak Mempan Racun Paling Mematikan

Sahabat Khalid bin Walid dikenang sebagai sahabat Rasulullah SAW yang jenius dalam membuat strategi perang. Ia dijuluki Saifullah Al-Maslul (Pedang Allah yang Terhunus). Beliau juga memiliki tauhid yang sangat kuat dan pemberani. Ia tak pernah takut berhadapan dengan kematian.

Selain sebagai Panglima Perang, Khalid bin Walid juga dikenal sebagai sahabat yang memiliki tauhid tinggi. Suatu ketika saat berada di Persia, ia melihat sang Ratu Persia sedang memegang racun paling mematikan di daerah tersebut. Seseorang yang meminum racun itu langsung mati seketika.

“Apa itu?” tanya Khalid.

“Ini racun yang paling dahsyat dan kuat di Persia, tidak ada orang yang cicipi kecuali mati.” Jawab Sang Ratu.

“Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah Ta’ala,” kata Khalid bin Walid sambil ketawa.

Khalid lalu meminta racun itu dan meminumnya. Dia tidak merasakan sakit, apalagi sampai kehilangan nyawa. Padahal ia menenggak racun mematikan itu sampai habis, tidak lagi dicicipi.

Sebelum meminum racun, dia membaca doa;

“Dengan nama Allah Yang bersama Nama-Nya sesuatu pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Saat melihat kejadian itu, Sang Ratu pun berkomentar, “jika semua pasukan muslim seperti ini, maka tidak ada lagi yang bisa menandingi di dunia ini.”

Masih kurang ya hukuman dari Allah SWT

Hukuman Terberat dari Allah untuk Manusia

SEORANG murid mengadu kepada gurunya, “Syaikh, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hak-Nya sebagaimana mestinya. Tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita.”

Sang Guru menjawab dengan tenang, “Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak merasa.” Lanjutnya, “Sesungguhnya salah satu hukuman Allah terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah ‘sedikitnya taufiq’ (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal-amal kebaikan.”

Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari “kekerasan hatinya dan kematian hatinya.” Sebagai contoh, sadarkah engkau bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepada-Nya, merendahkan diri kepada-Nya, menyungkurkan diri di hadapan-Nya? Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu’ dalam shalat?

Sadarkah engkau, bahwa beberapa harimu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Quran. Padahal engkau mengetahui firman Allah, “Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah.” Tapi engkau tidak tersentuh dengan ayat-ayat Al-Quran, seakan engkau tidak mendengarnya.

Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang.

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim-musim kebaikan seperti Ramadhan, enam hari di bulan Syawwal, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan seterusnya tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya?

Hukuman apa lagi yang lebih berat daripada itu?

Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)? Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo’a kepadanya? Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu? Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini?

Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang remeh pada yang haram? Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi? Semua pembiaran ini dengan berbagai bentuknya, hanyalah beberapa hukuman Allah kepadamu. Sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya.

Waspadalah wahai sahabatku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa-dosa dan meninggalkan kewajiban-kewajiban. Karena hukuman yang paling ringan dari Allah terhadap hamba-Nya ialah, “Hukuman yang terasa pada harta, atau anak, atau kesehatan.”

Sesungguhnya hukuman terberat ialah, “Hukuman yang tidak terasa pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa.” Karena itu wahai sahabat-sahabatku, “Perbanyaklah di sela-sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu.” 

Rezeki yang Halal dan Berkah



Subhanallah..lagi berusaha untuk bersabar ya Allah SWT.

Memang penghasilannya tidak akan seviral penghasilan jadi youtuber. Karena ini sudah termasuk hobi jadi merasa ringan saja untuk mengerjakannya. Bukankah pekerjaan yang menyenangkan itu, hobi yang bisa dibayar. Alhamdulillah..

Semoga saja pihak-pihak yang mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk mempermudah penghasilan usaha blogger saya ini segera melakukan tindakan sesuai SOP. Karena yang saya inginkan rezeki yang halal dan berkah atas ridho Allah SWT.

Saya yakin semua akan ada waktunya. Dan saya yakin, bila sudah rezekinya si fulan tidak akan tertukar dengan si wulan..ups!

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...