Friday, March 8, 2024

Manfaat buah rimbang untuk kesehatan

1. Sebagai Sumber Protein

Biji rimbang mengandung protein tinggi, sehingga membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh.

2. Sebagai Sumber Serat

Rimbang juga mengandung serat yang membantu menjaga pencernaan sehat dan mengurangi risiko sembelit.

3. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam rimbang adalah sumber penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

4. Tambahan Zat Besi

Biji rimbang mengandung zat besi yang penting untuk membantu mencegah anemia.

5. Vitamin C untuk Kekebalan Tubuh

Rimbang juga kaya akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

6. Vitamin A untuk Kesehatan Mata

Bunga dan daun rimbang mengandung vitamin A yang penting untuk kesehatan mata dan kulit.

7. Menjaga Kesehatan Jantung

Manfaat rimbang lainnya adalah dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah. Ini dikarenakan ada kandungan kalium di dalamnya.

8. Sumber Antioksidan

Biji, bunga, dan daun rimbang mengandung senyawa antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

9. Menjaga Berat Badan

Kandungan serat dalam rimbang membantu menjaga perasaan kenyang lebih lama dan membantu pengendalian berat badan.

10. Pembentukan Protein

Biji rimbang mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk pembentukan protein dalam tubuh manusia.

11. Sebagai Sumber Energi

Umbi rimbang ternyata mengandung karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh.

Tips puasa sehat di bulan Ramadhan


1. Pola makan sahur yang baik

Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari. Bila diperlukan juga dapat mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen.

2. Pola makan saat berbuka

Sering kali ketika tiba saat berbuka, seseorang akan langsung mengkonsumsi makanan yang banyak. Mulai dari gorengan, minuman manis yang menyegarkan, atau bahkan makanan berat seperti nasi dan lauk pauk. Hal ini tidak dibenarkan. Mengonsumsi makanan yang banyak sekaligus akan menyebabkan perut menjadi sesak. Disarankan untuk mengonsumsi makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.

3. Menjaga pola makan malam

Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari. Selain itu, hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak. Makanlah makanan bergizi dan perbanyak konsumsi air putih untuk memenuhi kebutuhan air harian.

4. Aktivitas fisik

Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh.  Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau jogging di sore hari selama minimal 30 menit. Aktivitas fisik dapat membantu tubuh tetap bertenaga.

5. Menjaga pola tidur

Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur larut malam. Setelah menjalankan ibadah malam hari dan melakukan aktivitas yang penting, disarankan memaksimalkan waktu tidur agar tidak mengantuk di siang hari. 

Rendang ayam kesukaan Dilan

Bahan :

  • 1 kilogram daging ayam
  • 750 ml santan encer
  • 500 ml santan kental
  • Gula merah
  • 3 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 batang sereh
  • Lengkuas
  • 1 ½ sendok teh garam
  • 1 bungkus kecil kaldu ayam
  • Bumbu rendang instan

Bumbu halus :

  • ½ ons cabai merah besar
  • ½ ons cabai merah keriting
  • 10 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 2 butir kemiri
  • ½ butir pala
  • Jahe
  • Kunyit
  • Ketumbar

Cara membuat :

  1. Haluskan semua bahan bumbu halsu ke dalam blender dengan menambahkan sedikit air.
  2. Masukkan bumbu halus ke dalam teflon yang sudah panas. Tambahkan daun salam, sereh, lengkuas, dan daun jeruk. Aduk sampai merata dengan bumbu halus.
  3. Masukkan daging ayam yang sudah dipotong sesuai selera.
  4. Aduk ayam dengan bumbu sampai merata dan bumbu mulai berubah warna. Masak dengan api kecil saja
  5. Tuangkan santan encer ke dalam masakan, aduk terus sampai santan mendidih untuk menghindari santan pecah.
  6. Jika santan sudah mendidih, masukkan bumbu rendang instan. Aduk sampai tercampur rata.
  7. Diamkan sambil sesekali diaduk sampai kuah rendang mulai menyusut.
  8. Tambahkan garam, kaldu ayam bubuk, dan gula merah. Aduk merata.
  9. Masukkan santan kental, lalu aduk terus sampai mendidih supaya santan tidak pecah.
  10. Setelah santan mendidih, api sudah bisa dimatikan. Namun kamu juga bisa menunggu supaya kuah rendang lebih menyusut lagi, sesuaikan selera.
  11. Rendang ayam siap dinikmati.

Tidak ada kebaikan yang balasannya juga kebaikan dari Allah SWT


Kota Jambi, Jum'at 8 Maret 2024

Ya Allah SWT, hamba selalu yakin dan percaya akan balasan terbaik dari-Mu. Mengharapkan dan memohon hanya kepada-Mu. Tidak pernah hamba kecewa dengan selalu meminta dan memohon kepada-Mu. Karena pernah dengan ceramah, bahkan untuk meminta garam saja mintalah kepada Allah SWT. 

Ya Allah SWT, semoga Engkau selalu melindungi, menjaga dan mengawasi hamba, anak kandung hamba dan orang-orang mukmin muslimin diseluruh dunia (aamiin). 

Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu ya Allah SWT. Selalu ingatkan hamba ya Allah SWT, bersama kesulitan ada kemudahan. Tolong hamba untuk tidak menyerah dan berputus asa dari rahmat-Mu ya Allah SWT (aamiin). 

Engkau tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hamba-Mu, sungguh Engkau ya Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Limpahkan lah selalu rezeki, petunjuk, taufik, dan hidayah terbaik-Mu untuk hamba-hamba yang Engkau cintai dan sayangi termasuk hamba dan anak kandung hamba ya Allah SWT (aamiin). 

Di hari Jum'at, perbanyak sholawat dan berdo'a. Ingat ada waktu mustajab untuk berdo'a di hari Jum'at, setelah ashar dan 1 jam mendekati waktu sebelum magrib. Selalu yakin dan percaya, Allah SWT akan mengabulkan disaat dan waktu yang tepat terbaik menurut Allah SWT. Bila kata UAS, husnudzon kepada Allah SWT dan ridho terhadap takdir Allah SWT. Alhamdulillah 'ala kulli hal. 

ya Allah SWT, ya Mughni

Ya Mughni Artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan

Ya Mughni artinya bahwa Allah SWT juga memiliki sifat yang dapat memberikan harta kekayaan pada setiap makhluk-Nya. Penting untuk ditekankan bahwa Ya Mughni artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan. Namun penting untuk dipahami bahwa kekayaan yang dimaksud tidak hanya sebatas harta beda, namun juga dapat berbentuk perlindungan, kesehatan, dan sebagainya.

Ya Mughni artinya juga menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan untuk memberikan dan mendatangkan rezeki, sehingga manusia bisa merasa tenang, nyaman, dan tidak merasa kekurangan.

Adapun beberapa makna Ya Mughni artinya adalah sebagai berikut:

1. Bebas dari Keinginan atau Kebutuhan Berkecukupan

Ya Mughni artinya mengacu pada Allah SWT yang bebas dari segala kebutuhan dan keinginan. Dia adalah sumber segala kekayaan dan kesejahteraan, tidak memerlukan bantuan atau dukungan dari makhluk-Nya.

2. Mandiri untuk Dapat Melakukan Sesuatu

Ya Mughni artinya adalah Allah SWT pemberi kekayaan dan kecukupan bagi semua makhluk-Nya. Dia memiliki kemampuan untuk memberikan dan mencukupi tanpa ketergantungan pada siapapun atau apapun.

3. Kaya Raya dan Banyak Harta

Ya Mughni artinya juga menggambarkan Allah SWT sebagai pemilik segala kekayaan dan harta. Dia memiliki kelimpahan yang tak terbatas dan memberikan kepada makhluk-Nya sesuai dengan kebutuhan mereka.

4. Berkembang dan Mencukupi

Ya Mughni artinya Allah SWT memberi dengan berlimpah, sehingga ciptaan-Nya merasa puas dan mencukupi. Nama "Mughni" mencerminkan bahwa Allah SWT memiliki kemampuan untuk memberi pada tingkat yang mencukupi dan lebih.

Dengan demikian, Ya Mughni artinya dalam konteks doa atau dzikir adalah panggilan kepada Allah SWT sebagai Pemberi Kekayaan dan Yang Mencukupi. Penggunaan nama ini dalam doa atau dzikir merupakan ungkapan rasa syukur dan ketergantungan kepada Allah SWT sebagai sumber segala kecukupan dan keberlimpahan dalam kehidupan.

8 penyakit jiwa menurut islam

Hadits: Delapan Penyakit Jiwa

Dari Anas bin Malik bahwa Nabi Saw bersabda kepada Abu Talhah: Carilah seorang anak kecil dari milikmu untuk melayaniku (selama kepergianku ke Khaibar). Abu Talhah keluar bersamaku dengan memboncengku. Saat itu aku adalah seorang anak kecil yang hampir baligh. Aku melayani Rasulullah SAW saat beliau singgah dan aku selalu mendengar Nabi banyak berdoa: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu  dari  sifat  (jiwa)  gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang, dan dikuasai manusia (HR al-Bukhari).

Allah SwT menganugerahkan jiwa pada manusia yang nilainya tak terhingga.  Dengannya, manusia merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, dan kedamaian. Ia  keajaiban  yang  datang  dari Allah SWT, di mana  selalu menuntun manusia pada cahaya kebenaran. Tapi,  seperti  tubuh, jiwa dapat merasakan sehat dan sakit. Terdapat delapan penyakit jiwa yang secara  lugas  disebutkan Nabi dalam Hadits di atas.

Pertama: Gelisah (Al-Hamm)

Gelisah diartikan sebagai keadaan cemas dan selalu merasa khawatir, serta tidak sabar dalam  menanti sesuatu. Penyebabnya misalnya kurang percaya diri, sehabis berbohong, demam  panggung, hingga rasa bersalah terhadap suatu hal. 

Agar jiwa tidak gelisah, dituntunkan untuk selalu berbuat kebaikan, di antaranya jujur dalam ucapan dan tindakan. Imam al-Nawawi menyebut, dosa selalu menggelisahkan dan tidak tenangkan jiwa, seperti Hadits :

Kedua: Kesedihan (Al-Hazan)

Sedih dapat terjadi pada diri seseorang akibat masa lalu yang buruk menimpanya, seperti musibah, kecelakaan, ditinggal orang yang disayangi, dan terkait dengan masa lalu. Dalam Islam, sedih tidak terlarang karena bagian naluri manusia, bahkan setelah berbuat dosa yang merupakan hal terpuji. Sabda Nabi Saw: “idza saratka hasanatuka wa sa’atka sayyiatuka fa anta mu’min”, jika kamu merasa gembira karena amal baikmu dan sedih karena amal burukmu, maka kamu beriman” (HR At-Tirmidzi). Kesedihan yang dilarang adalah yang berlarut-larut, membuat hati lemah, rasa optimis hilang, dan menghancurkan harapan yang akan membawa keputusasaan  dan  membenci Allah. Hingga setan mendorong melakukan hal-hal yang dilarang. Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya pembicaraan bisik-bisik itu hanyalah dorongan dari setan. Supaya menjadikan hati orang beriman sedih. Padahal pembicaraan rahasia untuk menggunjing tidak akan merugikan orang beriman sedikitpun, kecuali dengan kehendak Allah. Hanya kepada Allah-lah hendaknya orang yang beriman bertawakkal” (Qs. Al-Mujadalah: 10).

Ketiga: Lemah (Al-‘Ajz)

Lemah di sini berarti tidak melakukan perbuatan yang seharusnya dilakukan, namun  menundanya di lain waktu atau melakukan perbuatan yang tidak tuntas. Lemah bersifat umum meliputi urusan dunia dan agama. Antonimnya adalah al-hazm, yaitu tekad dan berkemauan keras. Dalam Hadits tersebut :

“Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai  oleh Allah dari  mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah  pada  Allah, jangan lemah. Jika tertimpa suatu musibah, jangan engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan  begini begitu.  Tapi  ucapkan: ‘Ini ketentuan Allah. Setiap apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan” (HR Muslim).

Sabda Nabi SAW: “Bersegeralah melakukan perbuatan baik, karena akan terjadi fitnah laksana sepotong malam yang gelap” (HR Muslim). Tambah Ibnu Umar  ra.: “Bila engkau di sore hari, jangan menunggu datangnya pagi. Bila engkau di pagi hari, jangan menunggu datangnya sore. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, waktu hidupmu sebelum matimu”.

Keempat: Malas (Al-Kasal)

Malas adalah tidak adanya kemauan dan merasa berat untuk melakukan pekerjaan, walaupun sebenarnya mampu menyelesaikannya. Bagi Raghib al-Ashfahani, malas adalah merasa berat dalam suatu urusan yang seharusnya tidak perlu merasa berat. Tiga alasan kenapa Islam mencela sifat malas. Pertama, jiwa menjadi buruk. Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda :

“Bila seorang hamba bangun malam, lalu berdzikir, lepaslah satu ikatan (setan). Bila ia berwudhu, lepaslah satu  ikatan lagi. Jika ia shalat, lepaslah seluruh ikatan (setan tersebut). Di pagi hari, jiwanya akan bersemangat dan baik. Jika tidak bangun, jadilah jiwanya jelek dan malas” (HR al-Bukhari).

Kedua, malas adalah sifat orang munafik. Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan merekaDan bila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (Qs An-Nisa’: 142).

Penyebab utama kemalasan adalah  terlalu banyak tidur dan berangan-angan kosong yang membuat hati keruh.  Jiwa merasa tidak punya semangat untuk menghabiskan waktu dengan kebaikan. Allah SwT, memerintahkan pada malam hari tidak seutuhnya digunakan untuk tidur, tapi juga digunakan untuk beribadah. Firman-Nya :

Hai orang yang berselimut (Muhammad(, bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit . . . Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang” (Qs Al-Muzammil: 1-3, 20).

Angan-angan kosong menjadikan manusia malas dan membuang waktu dalam kesia-siaan  buaian  lamunan. Inilah ciri orang kafir yang  dikecam Allah dalam firman-Nya :

Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka) (Qs Al-Hijr: 2-3).

Menghilangkan  penyakit  malas  dapat  dilakukan  dengan  memilih pergaulan yang baik,  dimana  mendukung  seseorang  mengisi  hidup  dengan hal-hal positif.  Teman  yang  rajin, mendorong  diri  untuk meniru dan ikut dalam berbuat baik. Al-Bukhari meriwayatkan Hadis dari Abu Musa :

Permisah teman duduk yang baik dan teman yang jelek, bagaikan penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi, engkau akan membelinya atau engkau mendapat bau wanginya. Adapun tukang pandai besi, dapat membakar rumahmu, bajumu atau engkau mendapat baunya yang tidak enak (HR. Al-Bukhari).

Cara lain menghilangkan malas dengan mengingat pentingnya waktu yang hakikatnya  tidak berulang. Menyia-yiakannya, menjadikan hidup tidak berarti.

Kelima,  kikir (al-bukhlu)

Kikir  berarti  menahan  harta  dengan  tidak  menunaikan  hak dan kewajiban  berkaitan dengan harta tersebut.  Al-Quran mengecam sifat kikir dengan menyebut harta yang  ditanam tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya.

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (Qs Al-Lail: 8-11).

Kikir  muncul  karena  berlebihan  cinta harta,  merasa  hartanya  miliknya sendiri, takut harta  hilang, takut  miskin  dan merasa  tidak  butuh  orang lain. Sifat ini banyak ditemui saat seseorang memiliki kecukupan harta. Di sinilah, manusia  diuji untuk saling berbagi.

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (Qs Al-Lail: 8-11).

Keenam,  takut (al-Jubnu)

Takut  berarti   tidak  berani  menghadapi kenyataan atau  dimaksudkan pengecut, seseorang  yang  tidak  siap  memenuhi tanggung  jawab.  Jiwa  penakut cenderung  berbohong  agar  kesalahanya tertutupi  dan  mencari  kambing  hitam untuk  disalahkan. Akibatnya,  muncul  rasa was-was dan ragu  dalam berkata dan bertindak, pesimis,  dihantui bayangan kegagalan  dan  sulit  menentukan  sikap di saat penting, karena tidak memiliki keberanian moral. Menghindari al-jubnu  dengan  mempersiapkan  semua urusan  yang akan dihadapi.

Ketujuh dan kedelapan,  Terlilit Hutang  (Dhalu al-Dain) dan  dikuasai orang (qahru ar-rijal)

Orang yang berhutang umumnya merasa tertekan  dan jika  tidak sanggup membayar, rela melakukan perintah  apa saja (qahru ar-rijal)  dari orang yang menghutangi  asalkan  lunas, bahkan rela menjual diri  dan  kehormatannya,  karena  ia dalam kendali  pihak yang memberikan  piutang.  Berhutang  dalam  Islam  adalah dibolehkan.  Berdosa jika  seseorang  tidak menunasinya.  Hadis di atas  bertujuan agar   orang  segera  melunasi  hutang tepat  pada  waktu  yang  dijanjikan. Sabda lain  Nabi SAW :

“Siapa yang berhutang lalu berniat tidak melunasinya, ia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dengan status pencuri” (HR. Ibnu Majah).

Berserah diri kepada Allah SWT

Cara Berserah Diri kepada Allah SWT yang Tepat Menurut Islam

Berserah diri kepada Allah SWT dalam agama Islam dikenal dengan istilah tawakal. anjuran untuk bertawakal ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Quran. Salah satunya dalam penggalan surat Ath Thalaq ayat 4 yang berbunyi :

Artinya: Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.

Dalam surat Al-Anfal ayat 49, Allah SWT berfirman :

Artinya: (Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya.”

(Allah berfirman) “Siapa pun yang bertawakal kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Cara Berserah Diri kepada Allah SWT

1. Tetapkan niat hanya karena Allah SWT

Islam mengajarkan untuk mengerjakan sesuatu dengan niat yang benar. Maksudnya adalah melakukan suatu perkara hanya karena Allah SWT.

Niat yang benar akan memunculkan energi positif dalam diri seseorang. Sehingga, muncullah motivasi untuk mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.

2. Lakukan usaha dan ikhtiar

Lakukan usaha semaksimal mungkin dengan baik dan benar, maksudnya dengan melalui tahapan atau proses sebagaimana mestinya. Jangan menggunakan ‘jalan pintas’ hanya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Penting juga untuk berikhtiar dengan memilih sesuatu, baik usaha atau profesi, yang sesuai dengan kemampuan diri masing-masing. Dengan cara-cara inilah seorang Muslim bisa menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

3. Teruslah berdoa

Tidak ada do'a ang sia-sia di dunia ini jika meminta kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Gafir ayat 60 yang berbunyi :

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

4. Terima hasilnya dengan bijak

Menerima dengan lapang dada segala hasil dari usaha yang telah dilakukan adalah bertawakal. Apabila sesuai keinginan, sudah sepatutnya untuk bersyukur. Jika tak sesuai ekspektasi, maka harus bersabar.

Sebagaimana pesan Rasulullah SAW yang berikut ini :

Artinya: "Mengherankan urusan orang Mukmin. Sesungguhnya semua urusannya baik, tidak ada yang demikian itu kecuali pada orang Mukmin. Jika ia mendapat kenikmatan/kesuksesan ia bersyukur dan bersyukur itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan dia bersabar dan bersabar itu baik baginya."



Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...