Wednesday, November 29, 2023

Menjadi Apoteker yang mempunyai jati diri

 


" Apoteker Munafik ? "
Tidak boleh ya, karena pasti berdosa dihadapan Allah SWT.
Jadilah apoteker yang dapat dipercaya kata - katanya, bila janji tidak ingkar, bila diberi amanah bisa dipercaya.

Menurut WHO, menjadi apoteker sudah diberi kompetensi seven stars pharmacist. Yaitu :

Care Giver

Apoteker diharapkan mempunyai kepedulian dalam pelayanan kefarmasian. Pakai hati ya agar apoteker selalu di hati. Berikanlah pelayanan yang berintegritas supaya ada kwalitas.

Pembuat Keputusan

Seorang apoteker harus mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang rasional. Tidak boleh asal - asalan dalam memberi keputusan, karena setiap keputusan yang diambil beresiko fatal. Pertimbangkan baik buruknya sebelum mengambil langkah dan keputusan, sebab apoteker diharapkan untuk bisa menganalisa dengan cerdas.

Komunikator

Apoteker merupakan posisi yang dapat menjembatani antara dokter dan pasien sehingga apoteker diharapkan memiliki pengetahuan sesuai standard kompetensi dan ada rasa percaya diri untuk berinteraksi dengan masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi yang dilakukan apoteker merupakan komunikasi verbal dan non verbal, serta kemampuan dalam menulis dan mendengarkan.

Pemimpin

Apoteker berada dalam tim multidisiplin atau apoteker berada dalam situasi dimana terdapat sedikit jumlah tenaga kesehatan, apoteker dapat menjadi pemimpin dalam tim atau situasi tersebut. seorang apoteker diharapkan memiliki rasa belas kasihan, empati, mampu mengambil keputusan, mampu untuk berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan manajemen untuk menjadi seorang pemimpin.

Manager

Apoteker harus dapat memanajemen sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya materi secara efektif. Disisi lain, seorang apoteker juga harus mempunyai kemampuan untuk bersikap nyaman jika dipimpin oleh orang lain baik dari profesional kesehatan lainnya atau manajer yang berasal bukan dari bidang kesehatan. Selain itu, semakin berkembangnya informasi dan teknologi informasi semakin memberikan tantangan bagi seorang apoteker. Seorang apoteker mempunyai tanggungjawab yang lebih besar untuk membagi informasi yang diketahuinya mengenai ilmu kesehatan atau produk kesehatan.

Pembelajaran yang terus menerus untuk menuntut ilmu

Sebagai apoteker, ilmu yang hanya didapatkan saat berkuliah saja tidaklah cukup. Konsep, ilmu dasar dan komitmen menjadi seorang pembelajar yang terus menerus menuntut ilmu harus dimulai saat memasuki perkuliahan dibidang farmasi dan diteruskan disepanjang karir menjadi seorang apoteker. Seorang apoteker harus belajar bagaimana cara terbaik mendapatkan ilmu.

Pengajar

Seorang apoteker mempunyai tanggung jawab untuk membantu pendidikan dan pelatihan dari generasi apoteker selanjutnya. Berpartisipasi sebagai seorang pengajar tidak hanya untuk memberikan pendidikan bagi orang lain, tetapi juga membuat sebuah peluang bagi praktisi dibidang farmasi untuk memperoleh pengetahuan baru dan mengasah keterampilannya.


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...