Bahagia dalam al-Qur’an
Al-Qur’an menjelaskan kata bahagia dengan berbagai macam definisi, misalnya “sa’adah,” yang berarti kebahagiaan yang kekal, atau juga ada “falah,” yang berarti mencapai kebahagiaan dengan menemukan apa yang di cari.
Menurutnya, jika merujuk kepada Kitabullah, maka Allah SWT membagi orang-orang yang bahagia menjadi enam macam. Yang pertama adalah orang yang khusyuk dalam salatnya. Kedua, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Ketiga, orang yang menunaikan zakat. Keempat, orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri atau budak yang dimilikinya. Kelima, orang yang memelihara amanah dan janji yang dipikulnya. Keenam, orang yang memelihara salatnya, yang juga telah Allah SWT jelaskan dalam al-Qur’an surat Al Mu’minun ayat 1-9.
Terdapat beberapa tanda hidup bahagia:
Pertama adalah rezeki yang halal. Rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah.
Kedua, qanaah, ridha dengan pemberian Allah, dalam bahasa Jawa disebut nerimo ing pandum (menerima terhadap bagian yang diberikan Allah SWT).
Ketiga, taufiquhu ilath-tha‘at, yakni mendapatkan pertolongan Allah SWT untuk melakukan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah SWT.
Keempat, halawah tha‘at, yaitu merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya