Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Wednesday, January 31, 2024
Kehebatan Khalid bin walid anti racun
Masih kurang ya hukuman dari Allah SWT
Hukuman Terberat dari Allah untuk Manusia
SEORANG murid mengadu kepada gurunya, “Syaikh, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hak-Nya sebagaimana mestinya. Tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita.”
Sang Guru menjawab dengan tenang, “Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak merasa.” Lanjutnya, “Sesungguhnya salah satu hukuman Allah terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah ‘sedikitnya taufiq’ (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal-amal kebaikan.”
Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari “kekerasan hatinya dan kematian hatinya.” Sebagai contoh, sadarkah engkau bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepada-Nya, merendahkan diri kepada-Nya, menyungkurkan diri di hadapan-Nya? Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu’ dalam shalat?
Sadarkah engkau, bahwa beberapa harimu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Quran. Padahal engkau mengetahui firman Allah, “Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah.” Tapi engkau tidak tersentuh dengan ayat-ayat Al-Quran, seakan engkau tidak mendengarnya.
Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang.
Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim-musim kebaikan seperti Ramadhan, enam hari di bulan Syawwal, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan seterusnya tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya?
Hukuman apa lagi yang lebih berat daripada itu?
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)? Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo’a kepadanya? Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu? Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini?
Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang remeh pada yang haram? Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi? Semua pembiaran ini dengan berbagai bentuknya, hanyalah beberapa hukuman Allah kepadamu. Sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya.
Waspadalah wahai sahabatku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa-dosa dan meninggalkan kewajiban-kewajiban. Karena hukuman yang paling ringan dari Allah terhadap hamba-Nya ialah, “Hukuman yang terasa pada harta, atau anak, atau kesehatan.”
Sesungguhnya hukuman terberat ialah, “Hukuman yang tidak terasa pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa.” Karena itu wahai sahabat-sahabatku, “Perbanyaklah di sela-sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu.”
Rezeki yang Halal dan Berkah
Pantang menyerah dan berputus asa agar selalu dicintai Allah SWT
Kebaikan balasannya tetap kebaikan
Hasanah Artinya Kebaikan, Pahami Konsepnya Berdasarkan Al-Qur'an
Dalam bahasa arab, kata hasanah artinya mengacu pada kata benda yang memiliki arti "kebaikan" atau "perbuatan baik." Dalam konteks agama Islam, hasanah artinya juga merujuk pada pahala atau balasan baik dari Allah SWT bagi tindakan-tindakan baik yang dilakukan oleh individu dalam menjalani kehidupan mereka.
Dalam pandangan Islam, perbuatan baik dan amal shalih yang dilakukan oleh seseorang akan dihitung sebagai "hasanah" dalam pengumpulan amal kebaikan di akhirat.
Kata hasanah artinya memiliki makna positif dan sering digunakan untuk mendorong individu untuk melakukan perbuatan baik, menjalani hidup dengan moralitas, dan berusaha untuk mencapai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Arti Kata Hasanah secara Etimologi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hasanah artinya adalah kebaikan. Secara etimologi, kata "hasanah" berasal dari akar kata Arab "hasana"), yang memiliki makna dasar "baik," "bagus," atau "cantik." Bentuk masdarnya adalah "hasanatan" , yang secara harfiah berarti "kebaikan." Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, kata ini merujuk pada sesuatu yang baik atau perbuatan baik.
Sementara itu secara terminologi Islam, hasanah artinya mengacu pada tindakan kebajikan atau amal saleh yang dilakukan oleh individu. Ini mencakup segala tindakan yang dianggap baik, positif, dan bermanfaat, baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia. Perbuatan baik ini mencakup berbagai tindakan moral dan etis, seperti berbuat baik kepada orang lain, beramal shalih, mempraktikkan nilai-nilai Islam, dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT.
Konsep Hasanah Menurut Surat An-Nisa Ayat 78-79
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hasanah artinya kebaikan. Perlu diketahui bahwa "hasanah" merupakan salah satu kata yang banyak disebutkan dalam Al Quran, misalnya dalam Surat An-Nisa ayat 78-79,
Artinya: Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah", dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?" Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (QS. An-Nisa: 78-79).
Hukuman bagi perampok dalam Islam
Sanksi Pidana Islam terhadap pelaku Hirabah/Perampokan
Kejahatan telah terjadi di berbagai penjuru dunia,bukan hanya di Indonesia saja tetapi di seluruh belahan dunia. Maraknya kejahatan seperti pembunuhan,penipuan,hingga perampokan biasanya disebabkan karena faktor ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga banyak orang yang melakukan kekerasan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Perampokan/hirabah menurut Hukum Pidana Islam adalah keluar untuk mengambil harta,atau membunuh,atau menakut-nakuti,dengan cara kekerasan,dengan berpegang kepada kekuatan,dan jauh dari pertolongan(bantuan).
Tuesday, January 30, 2024
Gugurnya daun dari pohon Sidratul Muntaha
Daun Pohon Sidratul Muntaha: Bertuliskan Nama Makhluk, Jika Gugur Jadi Pertanda Datangnya Ajal
Kisah Daun Pohon Sidratul Muntaha dan Pertanda Ajal
Bau bayi itu Harum
Di masa gadis termasuk cuek
Hukum dalam Islam
Penting untuk mengetahui hukum dalam Islam. Agar kamu tak salah mengambil keputusan atas sebuat sikap atau perbuatan.
5 Hukum dalam Islam dan contohnya :
1. Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa.
Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban bagi orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar pelaksanaannya, dan kandungan kewajiban perintahnya.
2. Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak akan dosa bila ditinggalkan.
3. Makruh
Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya.
4. Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika dilakukan.
5. Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang meninggalkannya dijanjikan pahala.
Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah dalam menetapkan hukum haram.
Monday, January 29, 2024
Tidak semua obat nyeri dapat dibeli tanpa resep dokter
Ada beberapa jenis obat analgesik yaitu :
Simple non-opioid analgesics
Analgesik sederhana non-opioid merupakan bentuk analgesik yang paling umum.
Compound analgesics
Compound analgesics atau analgesik majemuk dibuat dari kombinasi dua obat yang berbeda. Obat yang paling sering digunakan dalam senyawa analgesik.
Opioid analgesik
Jenis analgesik ini lebih efektif untuk menghilangkan rasa sakit dibandingkan simple non-opioid analgesik. Jadi obat ini biasanya digunakan untuk sakit sedang sampai sakit parah.
Hanya saja, analgesik opioid dapat menimbulkan efek samping yang lebih banyak dibandingkan jenis analgesik lainnya. Salah satunya ketergantungan atau kecanduan. Itulah sebabnya analgesik opioid hanya tersedia dengan resep dan dipantau oleh dokter.
Setiap jenis analgesik memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Misalnya, NSAID berfungsi mengurangi peradangan di tempat nyeri. Selain itu, ia juga dapat digunakan untuk meredakan demam.
Sementara itu opioid bekerja dengan mengaktifkan reseptor opioid di sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut mengurangi aktivitas saraf, sehingga mengurangi transmisi impuls nyeri. Pada akhirnya, opioid dapat menghilangkan persepsi nyeri dan meningkatkan perasaan senang. Obat-obatan ini bermanfaat untuk nyeri jangka pendek, tapi bisa membuat seseorang ketagihan jika mengonsumsinya dalam waktu lama.
Mempertimbangkan Serkom atau Sertifikat SKD
Cerita dibalik layar untuk memperoleh nilai SKD di tahun 2021.
Bisa berjuta pasal bila diulas dari 20 - 12 - 2015
Selalu berusaha untuk berhusnuzon kepada Allah SWT
Allah SWT tidak pernah menzalimi hamba-Nya
Takdir dalam Pandangan Islam, Nasib Baik-Buruk yang Menjadi Ketetapan Allah SWT
Takdir merupakan ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk ciptaan-Nya. Takdir baik dan buruk bagi makhluk hidup, semua murni ditentukan Allah SWT. Umat muslim wajib mengimaninya.
Percaya dengan adanya takdir menjadi salah satu rukun iman. Penetapan takdir merupakan hak Allah SWT dan tidak ada seorangpun yang mengetahui.
Allah SWT menakdirkan segala sesuatu dengan dua cara. Yang pertama dengan memberikan qudrah atau kekuatan kepada segala sesuatu. Sementara yang kedua yakni membuat segala sesuatu dengan ukuran tertentu dan dengan cara-cara tertentu menurut kebijaksanaan.
Misalnya sebagai contoh, sebutir biji kurma telah ditakdirkan hanya akan menumbuhkan pohon kurma, artinya tidak dapat sebutir biji kurma menumbuhkan apel atau buah zaitun.
Takdir adalah satu undang-undang atau ukuran yang bekerja pada sekalian makhluk Allah SWT. Al-Qur'an telah menyebutkan lewat beberapa ayat yang menjelaskan tentang takdir.
Dalam surat Al-Furqan Ayat 2, Allah SWT berfirman,
Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Demikian juga dijelaskan dalam surat Al-Qamar Ayat 49,
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Takdir Allah SWT meliputi segala hal yang ada di alam semesta. Termasuk dalam hal ini, pergantian siang dan malam, berputarnya planet di tata surya hingga takdir yang akan dijalani oleh setiap manusia. Hukum takdir pada manusia tidak ada bedanya dengan hukum takdir pada makhluk lain.
Takdir Baik dan Takdir Buruk
Allah SWT telah menetapkan takdir hamba-hambanya perihal kesengsaraan, kebahagiaan, rezeki dan ajal mereka sebelum mereka diciptakan.
Mengutip buku Qadha dan Qadar oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dijelaskan, dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata, "Kami pernah menguburkan jenazah di pemakaman Baqi' al Gharqad. Tidak lama kemudian, Rasulullah SAW datang kepada kami lalu beliau duduk dan kami pun duduk mengelilingi beliau. Saat itu beliau sedang membawa tongkat kecil yang beliau tegakkan dengan kakinya. Beliau bersabda: 'Tidak ada seorang pun dan tidak ada satu jiwa pun yang bernapas, kecuali tempatnya telah ditulis di neraka atau di surga, Telah pula ditulis, apakah ia akan hidup sengsara atau bahagia.'"
Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imran ibn Husain, ia berkata, "Selanjutnya, ditanyakan kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, apakah telah diketahui antara penghuni surga dan penghuni neraka?' Beliau menjawab, 'ya.' Setelah itu, ditanyakan lagi kepada beliau, 'Lantas apa gunanya orang beramal?' Beliau menjawab, 'Setiap orang akan dimudahkan (menuju jalan) penciptaannya." (HR Muttafaq Alaihi)
Allah yang menciptakan manusia dan Allah pula yang menetapkan keadaan manusia. Di mana manusia hidup dan bekerja adalah takdir Allah, namun Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih perbuatan yang ia lakukan.
Manusia mempunyai kebebasan untuk menjalankan hidup atau tidak menjalankan sesuatu, maka manusia bertanggung jawab atas yang ia lakukan dan ia harus menanggung segala akibat dari perbuatan yang ia lakukan.
2 Jenis Takdir dalam Islam
1. Takdir mubram
Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Artinya, takdir mubram tersebut tidak akan mengalami perubahan.
Contoh takdir mubram adalah kelahiran, kematian manusia, jodoh, hingga hari kiamat. Sebab, tidak ada manusia yang mengetahui kapan seseorang akan lahir maupun mati. Sehingga itu hanya menjadi rahasia milik Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan keterangan dari firmanNya dalam surat An-Nisa ayat 78 yang berbunyi,
Artinya: "Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah," dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muham-mad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
2. Takdir muallaq
Pembagian takdir selanjutnya adalah takdir muallaq. Takdir ini disebut sebagai ketentuan Allah SWT yang mengikuti sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhitiar.
Artinya, takdir muallaq dapat diubah ketetapannya berdasarkan usaha atau pun doa seseorang. Contoh takdir muallaq adalah keberhasilan seseorang dalam berdagang karena ia berusaha maksimal.
Dalil takdir muallaq tertulis dalam surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman mengenai sesuatu yang tidak dapat diubah sampai suatu kaum tersebut mau mengubahnya. Berikut bacaannya,
Artinya: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Beriman dengan adanya takdir artinya meyakini bahwa Allah SWT Maha Kuasa yang menentukan takdir kita. Selebihnya, peran manusia hanya mampu berusaha dan bertawakal kepadaNya.
Sunday, January 28, 2024
Meraih gelar sarjana profesi bukan hanya perlu materi
Saturday, January 27, 2024
Memaafkan bukan berarti bisa bersama
Saya kehilangan ATM BNI syariah
Saya kehilangan kartu BPJS Ketenagakerjaan
Cerita tentang rumah nenek saya
di 20-12-2015, saya menikah atas izin orang tua
Yang terjadi pada Rasulullah SAW disaat Isra' Miraj
Peristiwa Penting Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
1. Dibelahnya Dada Rasulullah
Sebelum diisrakan oleh Allah SWT, ada beberapa orang yang menemui Nabi. Ketiga orang itu adalah Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil.
Adapun yang membelah dada hingga perut Nabi adalah Malaikat Jibril. Setelah dadanya dibelah, Jibril AS membersihkan hati Nabi dengan air zamzam sebanyak tiga kali supaya semakin suci dan semakin teguh. Selain itu, dimasukkan pula hikmah dan keimanan ke dalam hati Nabi.
Peristiwa pembelahan dada tersebut dialami Rasulullah sebanyak tiga kali dalam hidupnya. Pertama, saat masih kecil. Kedua, sesaat sebelum diutus menjadi rasul. Ketiga, sebelum melakukan Isra Miraj.
2. Menunggangi Burak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Setelah hati Rasulullah disucikan, Malaikat Jibril lalu memberikannya seekor hewan tunggangan yang dikenal dengan sebutan Burak. Berdasarkan riwayat Muslim, burak memiliki ciri-ciri tubuh berwarna putih. Ukurannya lebih besar dari keledai, tetapi lebih kecil dari bagal. Dijelaskan pula bahwa burak memiliki dua sayap di sisi pahanya. Kedua sayap tersebut membantu mempercepat langkahnya.
Akan tetapi, hewan tunggangan tersebut sempat berulah. Ia mulanya tidak ingin ditunggangi. Ini seperti yang diceritakan Anas bin Malik. Ia berkata bahwa,
"Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika diisrakan, beliau diberi Burak yang lengkap dengan tali (kendali) dan pelana, tetapi ia (burak) mempersulit beliau (tidak mau ditunggangi). Lalu, Jibril berkata padanya, 'Patutkah kamu lakukan ini pada Muhammad? Padahal belum ada yang menunggangimu yang paling mulia di sisi Allah selain Muhammad.' Beliau (Nabi) bersabda, 'Lantas mengalirlah keringatnya (Burak) (karena takut).'" (HR. Tirmidzi no. 3056, dinilai hasan garib).
3. Salat bersama para Nabi di Baitul Maqdis serta Diberi Susu dan Khamr
Rasulullah melaksanakan shalat dua rakaat sesampainya di Baitul Maqdis, Palestina. mengisahkan bahwa Rasulullah salat berjamaah dengan para nabi. Mulanya Nabi dan Malaikat Jibril masing-masing mendirikan shalat dua rakaat. Namun, setelah selesai, tiba-tiba masjid dipenuhi dengan kumpulan manusia. Mereka adalah para nabi yang diutus Allah SWT.
Azan dan ikamah pun dikumandangkan. Semua orang langsung berdiri dalam saf-saf. Malaikat Jibril kemudian menyuruh Rasulullah untuk maju sebagai imam shalat. Peristiwa Isra Miraj menjadi momen di mana Nabi mengimami seluruh nabi utusan Allah SWT.
Selepas shalat, Nabi merasa haus. Malaikat Jibril menghampirinya dengan membawa dua wadah: satu berisi khamr, sedangkan yang lain berisi susu. Rasulullah memilih susu. Jibril AS lantas berkata, "Engkau telah (memilih) sesuai dengan fitrah." Barulah setelah itu, Nabi dibawa ke langit bersama Malaikat Jibril.
4. Menyambangi Ketujuh Lapisan Langit dan Bertemu dengan Beberapa Nabi
Saat Miraj, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril mengunjungi setiap lapisan langit. Di tiap lapisan langit itu pula, Nabi bertemu dengan beberapa nabi utusan Allah SWT.
5. Menerima Perintah Shalat Lima Waktu
Salah satu peristiwa terpenting dalam Isra Miraj adalah diturunkannya perintah shalat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim. Mulanya, perintah tersebut sebanyak 50 waktu. Namun, Nabi Musa menyuruh Rasulullah untuk meminta keringanan dari Allah SWT.
Rasul pun memohon kepada Allah supaya kewajiban tersebut diringankan. Jumlahnya berangsur-angsur berkurang dari 50 menjadi 40, kemudian 30, dan seterusnya hingga menjadi lima waktu dalam sehari saja.
Kendati demikian, Nabi Musa kembali menyuruh Rasulullah untuk meminta keringanan lagi. Dalam riwayat Muslim no. 234, Nabi SAW menjawab, "Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Rabbku sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya."
Walaupun hanya perlu mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari, Allah SWT memberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat untuk setiap salat fardu yang dikerjakan. Jadi, sekalipun hanya dikerjakan lima kali saja, pahala yang diterima setara dengan salat 50 waktu. Sungguh besar rahmat Allah SWT kepada hamba-Nya.
6. Melihat Surga dan Neraka
Selain peristiwa-peristiwa sebelumnya, Rasulullah juga sempat diajak Malaikat Jibril untuk mengunjungi surga dan neraka. Di surga, Nabi SAW melihat empat sungai: dua berada di permukaan tanah, sedangkan dua lainnya berada di bawah tanah.
Rasulullah juga melihat kengerian neraka. Ia melihat malaikat penjaga neraka yang sama sekali tak pernah tersenyum. Ia juga menyaksikan beberapa golongan orang yang disiksa dalam neraka, mulai darah para pemakan riba, pemakan harta anak yatim, hingga pezina.
Bersyukur, dari yang harusnya 50x menjadi 5x dalam sehari sholat wajib
Perintah Salat hingga 'Reuni' para Nabi
Peristiwa yang sangat sulit diterima oleh akal ini dikenal dengan sebutan Isra Miraj. Kendati demikian, seorang muslim tidak boleh menolak kebenaran perjalanan Rasulullah itu, melainkan wajib mengimaninya.
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina) pada malam hari yang kemudian dilanjut dengan perjalanan hingga menembus langit ketujuh.
Peristiwa Isra Rasulullah dari Makkah ke Palestina terekam dalam Surah Al-Isra' ayat 1. Bunyinya adalah
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Isra, [17]:1).
Sementara untuk Miraj, perjalanan tersebut kebanyakan dibahas dalam riwayat hadis, terutama Bukhari dan Muslim, yang akan detikers lihat di bagian selanjutnya.
Salah satu riwayat tentang sejarah Isra Miraj dapat dilihat Hadis Bukhari Nomor 2968. Berikut isi selengkapnya:
... Telah bercerita kepada kami Anas bin Malik, dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma, berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketika aku berada di sisi Baitullah antara tidur dan sadar".
Lalu Beliau menyebutkan, yaitu, "Ada seorang laki-laki di antara dua laki-laki yang datang kepadaku membawa baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan dan iman, lalu orang itu membelah badanku dari atas dada hingga bawah perut, lalu dia mencuci perutku dengan air zamzam kemudian mengisinya dengan hikmah dan iman.
Kemudian aku diberi seekor hewan tunggangan putih yang lebih kecil dari pada baghal, tetapi lebih besar dibanding keledai bernama Al-Buraq. Maka, aku berangkat bersama Jibril Alaihissalam, hingga sampai di langit dunia.
Lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang telah tiba." Kemudian aku menemui Adam AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "(Ucapan) selamat datang bagimu dari anak keturunan dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit kedua lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Isa dan Yahya AS lalu keduanya berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit ketiga lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Yusuf AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit keempat lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Idris AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit kelima lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Lalu aku menemui Harun AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Kemudian aku menemui Musa AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi." Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan, "Mengapa kamu menangis?" Musa menjawab, "Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, umatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari umatku."
Kemudian kami naik ke langit ketujuh lalu ditanyakan, "Siapakah ini?" Jibril menjawab, "Jibril." Ditanyakan lagi, "Siapa orang yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Ditanyakan lagi, "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Ya." Maka dikatakan, "Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang." Kemudian aku menemui Ibrahim AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi."
Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab, "Ini adalah al-Baitul Ma'mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan salat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi salat), tidak ada satu pun dari mereka yang kembali."
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran)." Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab, "Adapun Bathinan berada di surga, sedangkan Zhahiran adalah an-Nail dan al-Furat (dua nama sungai di surga)."
Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali. Aku menerimanya hingga datang Musa AS menemuiku dan bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan?" Aku jawab, "Aku diwajibkan salat lima puluh kali." Musa berkata, "Akulah orang yang lebih tahu tentang manusia daripada kamu. Aku sudah berusaha menangani Bani Isra'il dengan sungguh-sungguh. Dan ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan kewajiban salat itu. Maka itu, kembalilah kamu kepada Rabbmu dan mintalah (keringanan)."
Maka aku meminta keringanan lalu Allah memberiku empat puluh kali salat lalu (aku menerimanya dan Musa kembali menasehati aku agar meminta keringanan lagi), kemudian kejadian berulang seperti itu (nasehat Musa) hingga dijadikan tiga puluh kali lalu kejadian berulang seperti itu lagi hingga dijadikan dua puluh kali kemudian kejadian berulang lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku menemui Musa dan dia kembali berkata seperti tadi hingga dijadikan lima waktu.
Lalu kembali aku menemui Musa dan dia bertanya, "Apa yang kamu dapatkan?" Aku jawab, "Telah ditetapkan lima waktu." Dia berkata seperti tadi lagi. Aku katakan, "Aku telah menerimanya dengan baik." Tiba-tiba ada suara yang berseru, "Sungguh Aku telah putuskan kewajiban dari-Ku ini dan Aku telah ringankan buat hamba-hamba-Ku dan Aku akan balas setiap satu kebaikan (salat) dengan sepuluh balasan (pahala)." (HR. Bukhari no. 2968).
Saat Miraj, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril mengunjungi setiap lapisan langit. Di tiap lapisan langit itu pula, Nabi bertemu dengan beberapa nabi utusan Allah.
Langit Pertama: Nabi Adam AS
Langit Kedua: Nabi Isa dan Yahya AS
Langit Ketiga: Nabi Yusuf AS
Langit Keempat: Nabi Idris AS
Langit Kelima: Nabi Harun AS
Langit Keenam: Nabi Musa AS
Langit Ketujuh: Nabi Ibrahim AS
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...