Hadits dan Penjelasan tentang Kedudukan Niat dalam Islam
Hadits tersebut adalah salah satu kaidah, pondasi maupun landasan Islam. Hadits yang mengulas tentang niat ini juga merupakan salah satu dasar syariat Islam. Bahkan hadits ini disebut sebagai sepertiga ilmu karena apa yang terkandung di dalamnya.
Hadits itu menunjukkan bahwa amal perbuatan seorang Muslim hanya didasarkan pada apa yang diniatkannya. Prinsip ini berlaku secara umum dan bersifat umum pula. Meliputi segala amal ibadah, transaksi, dan amal perbuatan sehari-hari.
Karena itu, seorang Muslim yang mengerjakan amal perbuatan karena menghendaki keuntungan duniawi, maka hanya itulah yang diperolehnya. Walaupun yang dikerjakannya itu adalah ibadah. Alhasil, yang bersangkutan tidak memperoleh pahala atas amalan yang dikerjakannya.
Ketika seorang Muslim melakukan amal perbuatan dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ridha-Nya, maka ia diganjar pahala karena niatnya itu dan pahala dari amal perbuatannya. Sekalipun yang dikerjakannya hanya hal yang biasa, seperti makan dan minum.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengambil contoh hijrahnya seseorang. Jika hijrahnya karena didasarkan pada suatu hal yang bersifat duniawi, seperti kepentingan pribadi, bisnis, atau supaya mendapatkan wanita cantik, maka hanya itulah yang yang didapat. Tidak diganjar pahala dari Allah SWT karena niatnya bukan karena Allah SWT.
Sedangkan jika niat hijrahnya adalah untuk menaati perintah Allah SWT dan berusaha meraih ridha Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya, maka ini adalah hijrah yang diridhai Allah SWT dan akan diganjar pahala karenanya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya